Panasnya debat antara pasangan Calon Presiden nomor urut 01 dan 02, tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan perdebatan di antara dua pendukung fanatiknya. Kedua kubu sama-sama meng-klaim sebagai pemenang debat.Tentu saja mereka mengeluarkan dasar argumentasinya masing-masing. Sebagai contoh, kesalahan Pak Jokowi soal data kebakaran lahan, dikupas habis oleh Prabowo Mania. Demikian juga dengan gagapnya Pak Prabowo soal unicorn, menjadi peluru bagi Jokowi fans untuk menyudutkan Prabowo.



Yang paling epic dari semua itu adalah soal earpiece dan pulpen Jokowi. Bukan hanya ramai menjadi pembicaraan di media sosial, BPN Prabowopun mengkritisi hal ini. Tidak perlu menunggu waktu lama, Presiden Jokowi pun mengeluarkan klarifikasinya. Buat saya, isu tersebut adalah isu recehan sih untuk meneutupi fakta bahwa 02 terlihat plonga-plongo kemarin. Akui saja, masak sekelas capres tidak tahu apa itu unicorn?



Malah nanya soal onlibe-online. Pak Prabowo lupa apa ya? Menyebut online itu sensitif. Saya saja jadi ingat sama artist VA, hahaha. Kembali soal earpiece dan pulpen jokowi. Bagi penggemar teori konspirasi, mungkin ini bahasan menarik. Tapi bagi saya, dan mungkin yang berakal sehat, sama sekali tidak. Faktanya, Jokowi sempat terpelesat beberapa kali kan? Performanya juga tidak terlalu istimewa, dan terkesan biasa saja. Kelihatan bagus, karena Capres 02 nya saja yang seperti tidak tahu apa-apa.



Saya paham sih, masing-masing kabu ingin memenangkan opini di medan mana pun. Baik itu sosial media, maupun media mainstream. Padahal jika saya perhatikan pengaruh debat itu tidak terlalu signifikan. Yang cebong, akan semakin yakin dengan pilihannya. Sedangkan Kampret pun sama, yakin dengan pilihannya, meskipun harus menutup mata, menyumpal telinga soal "kehebatan" capresnya. Pemilih mengambang, sekarang itu nyaris tidak ada. Jika yang sok netral, banyak

Saya akui, saya condong ke Jokowi. Lha saya nanya apa alasan harus dukung Prabowo saja tidak ada yang bisa jawab kok. Soal kebakaran lahan Jokowi bohong? Bisa jadi betul jika dilihat dari kalimat yang Jokowi luncurkan. Tapi bagaimana dengan fakta di lapangan? Mana lebih parah kebakaran hutan jaman Jokowi atau SBY? Itu artinya, ada perbaikan dan kerja sungguh-sungguh.



Saya senang dengan adu gagasan, adu ide, bahkan berdebat sangat keras. Tapi saya tidak senang, jika tujuan itu semua adalah untuk kepentingan pribadi. Jangan lupa, kita masih sama-sama Indonesia. Tujuan para capres berdebat pada hakikatnya adalah mencari solusi untuk Indonesia. Jadi, mengapa harus ada permusuhan di sana? Lucu-lucuan dan saling hantam program monggo saja, namun persatuan Indonesia, tetap menjadi prioritas utama. Salam Damai!


Merdeka!

Sumber Referensi : sini, sini
Sumber Gambar : sini, sini, sini, sini, sini