Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Braveheart1995Avatar border
TS
Braveheart1995
Protes Puisi Fadli Zon, Massa Santri Tumplek Blek di Alun-alun Kudus
Kudus - Massa yang terdiri dari para santri se-Kabupaten Kudus turun ke jalan mendoakan kiai sebagai bentuk protes atas puisi Fadli Zon 'Doa yang Tertukar, di Alun-alun Kudus, siang ini. Alun-alun dari depan Masjid Agung hingga pendapa ditutup.

Massa yang tergabung dalam Aliansi Santri Membela Kiai (Asmak) menyeruak ke dalam barisan yang disiapkan di depan pendapa Pemkab Kudus sejak siang bakda Salat Jumat. Hingga pukul 14.30 WIB, puluhan santri yang masih berdatangan, Jumat (8/2/2019).

Acara dimulai sekitar pukul 14.00 WIB. Santri putra berpakaian baju putih, sarung, dan berpeci. Santri putri mengenakan baju muslim warna putih. Mereka duduk lesehan di atas jalan aspal.

Sejumlah tulisan bernada memprotes Fadli Zon dibawa santri. Seperti Mencela Ulama adalah Dosa Besar, Penjarakan Fadli Zon, Kami Bersama Kyai, Doa Santri untuk Kiyai dan lainnya.

Aksi diisi dengan zikir bersama. Mereka hanyut dalam lantunan zikir dan selawat yang dipimpin Solikhul Hadi. 





"Aksi ini diikuti 2.000 santri dari 15 pondok pesantren se-Kudus dan alumni santri," kata Muhammad Sa'roni, koordinator aksi kepada wartawan di sela-sela kegiatan.

Aksi ini berisikan zikir, tausiah, selawat dan doa untuk kiai. Menurutnya, kegiatan ini dilatarbelakangi oleh sejumlah oknum elite politik yang menyudutkan kiai seperti KH Ma'ruf Amin, KH Yahya Cholil Tsaquf, Tuan Guru Bajang hingga KH Maemun Zubair. 

"Hentikan sikap mencela kiai. Fadli Zon minta maaf dan bertaubat," kata Sa'roni.

Ada sekitar 150 orang polisi yang siaga di lokasi. Sampai pukul 15.00 acara masih berlangsung.

Sebelumnya, Fadli Zon membuat puisi berjudul 'Doa yang Ditukar' untuk menanggapi momen Mbah Moen yang salah ucap doa saat duduk di samping Jokowi menjadi perbincangan. Sejumlah pihak lantas mempertanyakan sosok 'kau' dalam puisi Fadli itu dan menganggap sosok 'kau' yang dimaksud adalah Mbah Moen. 

Sumber : https://news.detik.com/berita-jawa-t...lun-alun-kudus




Membongkar Watak Fadli Zon Melalui Puisi “Doa yang Ditukar”


Mari kita kembali puisi “Doa yang Ditukar” karya Fadli Zon, pelan-pelan:

DOA YANG DITUKAR

doa sakral
seenaknya kau begal
disulam tambal
tak punya moral
agama diobral

doa sakral
kenapa kau tukar
direvisi sang bandar
dibisiki kacung makelar
skenario berantakan bubar
pertunjukan dagelan vulgar

doa yang ditukar
bukan doa otentik
produk rezim intrik
penuh cara-cara licik
kau penguasa tengik

Ya Allah
dengarlah doa-doa kami
dari hati pasrah berserah
memohon pertolonganMu
kuatkanlah para pejuang istiqomah
di jalan amanah


Pada dasarnya, ini puisi yang sangat jelek sekali. Tak perlu berpikir lama-lama untuk membuktikan bahwa puisi itu sampah banget. Tapi, biar adil, lebih baik disertakan juga alasannya. Apa benar puisi di atas jelek dan sampah? Bukankah ada kata-kata serupa doa Tuhan di dalamnya?

Kalau soal ada doa di dalamnya, itu benar. Tapi, itu tak membuat puisi di atas tiba-tiba jadi bagus. Justru karena ada semacam doa itu, membuat puisi tersebut semakin tidak berkualitas, bahkan jauh dari kebaikan.

Kalau dilihat sekilas, puisi di atas tampak begitu menjunjung tinggi kesucian, kesakralan, ataupun kekhusukan berdoa kepada Tuhan. Begitu lihai Fadli Zon berlagak seperti rakyat kecil yang berdoa keselamatan kepada Tuhan.

Tapi, puisi Fadli Zon itu tak sesuci itu. Justru puisi itu sudah penuh kotoran sejak dalam pikiran Fadli Zon. Puisi yang tampak suci itu ditujukan secara licik untuk menyerang Mbah Moen. Lihat, bagaimana Fadli Zon secara kasar menggunakan kata “KAU” untuk menyebut Mbah Moen.

Ketika Fadli Zon dalam puisi itu tampak berusaha berlagak sebagai pembela kebenaran, tapi sebenarnya puisi itu terus merendahkan Mbah Moen. Fadli tak hanya kasar memanggil Mbah Moen dengan kata “KAU”, tetapi juga menuduh ulama besar seperti Mbak Moen gampang dibisiki, mudah dikendalikan, dan tidak lagi kuat imannya.

Dengan cara seperti itu, sebenarnya sudah pasti bahwa Fadli Zon sudah jelas-jelas merendahkan keimanan Mbah Moen. Selain itu, Fadli Zon juga menuduh Mbah Moen telah dikendalikan oleh orang-orang jahat. Doa Mbak Moen kata Fadli tidak lagi otentik. Ini adalah hinaan yang sangat serius kepada Mbah Moen.

Mbah Moen selama ini selalu menjaga silaturahmi dengan siapapun, baik penguasa atau tidak. Bahkan dengan Fadli Zon sendiri Mbah Moen tidak membeda-bedakan. Tapi, ternyata, Fadli Zon dengan fasih lidahnya menghina Mbah Moen sebagai seorang ulama bangsa.

Dan hal yang paling parah, di dalam puisi yang ditutup dengan gaya doa itu, Fadli Zon sangat jelas melakukan kesalahan fatal: Ia menghina dan merendahkan Mbah Moen sembari berdoa kepada Tuhan YME. Doa yang semestinya tulus diucapkan kepada Tuhan, malah dikotori oleh perendahan terhadap ulama. Bertapa kontras dan penuh kebusukan dalam puisi sampah tersebut.

Oleh sebab itu, dari penjabaran itu, dapat kita lihat dua watak utama Fadli Zon:

1.     Fadli Zon adalah orang yang hanya menjadikan ulama sebagai tunggangan. Untuk pencitraan di depan publik, ia mengaku dekat dengan Ulama, termasuk dengan Mbah Moen. Tapi, ketika keinginannya tidak sesuai dengan apa yang dilakukan Ulama, ia malah menghina ulama itu, merendahkan ulama itu, dan mencaci-makinya. Bila memang Fadli Zon tidak sepakat dengan Mbah Moen, ia tak harus sekasar itu.

2.     Fadli Zon adalah orang yang suka menyelipkan hal-hal busuk dalam kegiatan-kegiatan keagamaan. Di dalam doa yang semestinya bebas urusan duniawi, masih saja ia selipkan penghinaan terhadap ulama. Ia telah menjadikan doa sebagai alat untuk menyampaikan ambisi politik. Doa, bagi Fadli Zon, tak lagi sebagai jalan untuk berserah diri kepada Tuhan, tetapi jalan untuk mengelabui orang agar ikut dengan kebusukan politiknya.

Nah, sekarang, melihat dua watak utama Fadli Zon tersebut, sudah tidak heran lagi kan mengapa selama ini Fadli Zon dan Kubu Prabowo sering menggunakan isu agama. Puisi itu adalah bentuk tidak sadar manusia. Puisi yang ditulis adalah pernyataan alam bawah sadar. Dan kini terbukti bagaimana watak Fadli Zon dalam melihat agama.
Diubah oleh Braveheart1995 08-02-2019 10:09
1
2.7K
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan