madjidmsAvatar border
TS
madjidms
Mitos dan Fakta Seputar Kuliah Sastra Inggris


Ngapain sih kuliah Sastra Inggris? Belajar Bahasa Inggris mah kursus aja!


Kuliah Sastra Inggris belajarnya apaan? Bikin puisi?


Lo jurusan Sastra Inggris? Mau jadi apa?


Ah palingan lulus dari sana jadi tour guide


Ya.. Ya.. Ya..



...


Ngapain sih kuliah Sastra Inggris?

Ngapain ya?

Ya pengen aja. Haha.

Kuliah Sastra Inggris ya kuliah, belajar, emangnya ngapain? Tidur?

Emangnya Sastra Inggris itu belajarnya apa?

Mau tahu Sastra Inggris belajarnya apa? Banyak!

Phonetic, phonology, morphology, syntax, semantic, pragmatic, academic reading, critical listening, public speaking, classic prose, poetry, dan masih banyak lagi.

Kok banyak ya.

Iya, memang banyak. Kuliah Sastra Inggris itu nggak mudah. Semua kuliah nggak ada yang mudah.

Kami, mahasiswa sastra sudah sering mendapat komentar miring seperti itu. Jurusan kami memang seringkali diremehkan dan dianggap bukan "kuliah".

Sebenarnya kuliah Sastra Inggris itu gimana sih?



Kuliah Sastra Inggris nggak jauh beda sama jurusan yang lain. Kami sama-sama kuliah di kelas, ada dosen, buku, proyektor, presentasi, tugas kelompok, laporan, ya sama seperti kuliah-kuliah yang lainnya.

Kuliah sastra itu seru, lho!

Kalian bisa belajar sejarah dan perekonomian dunia, ngulik "daleman" huruf, proses pembentukan kenapa sebuah kata itu ada, dan berteater juga bisa di jurusan sastra.

Pernah dengar ada cerita seorang raja yang bikin gereja baru cuma karena kepengen menceraikan istrinya? Loh, memangnya ada?

Ada! Dan serunya peristiwa itu dibahas di mata kuliah kami.

Kalau kalian mau tahu, raja itu namanya Raja Henry VIII. Generasi kedua keluarga kerajaan Inggris dari Wangsa Tudor. Gue tahu cerita itu dari mata kuliah Introduction to British Society.

Seru, kan?

Kuliah Sastra Inggris dan kursus Bahasa Inggris itu jelas beda. Beberapa kompetensinya memang ada yang mirip, tapi kedua hal ini nggak bisa disamakan. Dari namanya aja udah beda, kan?

K U L I A H


K U R S U S






Masih ada yang nyamain kuliah dan kursus? Mau gue cekokin Hamlet?


Kuliah dan kursus jelas berbeda. Selain karena lembaga yang menaunginya berbeda, tujuan atau outputyang dihasilkan juga berbeda.

Output dari kuliah Sastra Inggris maupun kursus Bahasa Inggris memang nantinya akan sama-sama mahir berbahasa Inggris, tapi output dari kursus Bahasa Inggris tidak dididik untuk bisa sampai pada tahap analisis karya sastra atau analisis unsur linguistik, karena di kursus Bahasa Inggris yang lebih difokuskan adalah kemampuan berbahasa Inggris saja, baik verbal maupun non-verbal yang disesuaikan dengan kebutuhan.

Kuliah Sastra Inggris cakupannya lebih luas dari kursus Bahasa Inggris. Kami, mahasiswa Sastra Inggris dididik agar kompeten dalam menganalisis karya sastra, menganalisis aspek linguistik sampai tuntas, dan diharapkan nantinya bisa memajukan literasi bangsa.

Berarti harus bisa berbahasa Inggris, dong?

Iya, memang diperlukan kompetensi berbahasa Inggris yang cukup, tapi bukan berarti sebelum mulai kuliah sudah bisa speech diluar kepala ataupun memiliki khazanah vocabulary sampai ribuan. Itu pandangan yang salah. Di sini kita akan belajar dari dasar.

Tapi, perlu diperhatikan bahwa kursi kuliah bukan seperti bangku sekolah. Dosen tidak akan memberikan penjelasan secara terang-terangan dan mendetil sampai ke akar-akar tunggang dan serabut. Meskipun pembelajaran dimulai dari dasar, mahasiswa harus aktif meningkatkan kemampuannya secara mandiri.

Gue sendiri bukan orang yang tahu sejarah dunia. Dari dulu, sejarah selalu jadi mata pelajaran yang gue benci. Nah, di jurusan Sastra Inggris ini, gue dituntut agar tahu sejarah dunia. Dan karena basicnya adalah Inggris, jadi porosnya adalah United Kingdom atau Britania Raya.

Awal-awal masuk kuliah gue sempat panik, karena pengetahuan gue tentang sejarah benar-benar nol besar. Sementara teman-teman gue sudah terbiasa dengan cerita-cerita bangsa Vikings, Normandia, Kekaisaran Romawi, belum lagi Perang Dunia. Gue sama sekali nggak tahu karena gue nggak pernah mau berurusan dengan sejarah sebelumnya. Tapi, gue akhirnya bisa mulai mengerti sedikit demi sedikit dan bisa mengalahkan keengganan gue terhadap mata pelajaran sejarah.

Ternyata belajar sejarah itu seru.



Terus, lulus dari situ mau jadi apa? Sastra kan susah nyari kerja.

Justru jurusan sastra itu jurusan yang fleksibel dan luas banget prospek kerjanya. Lulusan Sastra Inggris memang ada yang jadi tour guide, tapi bukan berarti lulusan sastra cuma bisa jadi tour guide atau translator. Jurusan sastra juga bisa masuk ke dunia bisnis, jadi sekretaris di perusahaan internasional contohnya.

Bahasa itu kan unsur yang bisa masuk ke semua lini kehidupan, jadi semua yang menggunakan bahasa bisa jadi peluang kerja untuk lulusan sastra. Asalkan kita kreatif dan ulet, sebenarnya lulusan apapun tidak jadi masalah. Justru yang jadi masalah itu kalau kita memilih mundur dari jurusan yang kita suka karena takut prospek kerjanya nggak menjanjikan, terus ujung-ujungnya kita merasa nggak nyaman, itu baru salah.

Mitos hanyalah mitos sampai ada pembuktian kalau itu adalah fakta. Gue menulis thread ini untuk memberi pandangan baru tentang jurusan Sastra Inggris diluar mitos-mitos yang beredar tentang jurusan Sastra Inggris.

Terimakasih, semoga bisa bermanfaat^^

••My••
Diubah oleh madjidms 08-02-2019 12:26
senaaa21
tata604
tata604 dan senaaa21 memberi reputasi
11
9.7K
78
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan