Assalamu'alaikum agan-agan dan sista- sista. Kali ini saya ingin menceritakan kisah seram yang melegenda di desa saya.untuk cerita sebelum ini saya mohon maaf belum bisa meneruskan,di karenakan idenya macet.hhe..........
Kisah ini sangat terkenal di desa saya waktu saya masih anak ingusan (belom masuk sekolah TK),bahkan menjadi terror di kampung saya .kisah ini saya tulis berdasarkan wawancara khusus dengan tetangga saya yang bernama lek Rom yang mengalami sendiri kejadiannya.berikut kisahnya...cekidot


Sore itu setelah adzan ashar,terdengar pengumuman dari pengeras suara di masjid dekat rumah
"Cek cek....ngiiiiiinngggg.........assalamu'alaikum......innalillaahi wa inna illaahiroji'un.....bapak-bapak....ibu-ibu....siang meniko bapak Warjito sampun dipun pendet Gusti Allaah SWT...mugi-mugi arwahipun bapak wariiyo dipun tampi kanthi sae....kalian monggo sami-sami takziah dateng griyanipun almarhum.....wassalamu'alaikum"

Tidak lama berselang,kentongan di desaku di pukul dengan irama khas pengumuman jika ada orang meninggal.lek Ti,tetangga barat rumah langsung keluar rumah,begitu pula aku segera keluar dari rumah

"Lek Ti,pak Warjito meninggal,takziah kapan?"

"Sebentar,ini aku masih masak,nanti aja agak sorean,mandi sekalian yo?!" jawab lek Ti

"Ho-oh....wong kayaknya langsung di kuburkan kok,g di inapkan" kataku sambil bergegas masuk rumah

Aku melanjutkan kegiatan yang sempat tertunda dengan terburu-buru,setelah selesai langsung mandi dan berpamitan pada suami

"Pak,aku mau takziah ke rumahnya pak Warjito bareng lek Ti,sampeyan takziah di rumah apa langsung ke kuburan ?"

"Aku ikut ke kuburan saja,bantu nyiapin makamnya biar cepet selesai" jawab suami

"Ya udah...ayo berangkat,nanti kuncinya aku yang bawa" kataku sambil nenutup pintu sampung rumah dan jendela.

Ketika sampai di rumah almarhum,sudah banyak orang melayat,bahkan keranda bambunya hampir jadi,maklum di desa jaman dulu kerandanya masih memakai bambu,bahkan sampai sekarangpun ada yang masih begitu.

Begitu melewati ruang tamu,terlihat jenazah almarhum sudah diandikan dan mulai di kafani,dan lek Ti langsung berbisik

"Bener kan....langsung dikubur,itu....mayatnya sudah di kafani,biar cepet dan g kemaleman kayaknya ya "

"Iyo lek" jawabku singkat

Di pintu ruang tengah,kami di sambut oleh keluarga almarhum. Setelah bersalaman dan di persilahkan masuk,di dalam sudah banyak ibu-ibu yang mbaca tahlil,di dengar dari bacaannya,sepertinya sudah sampai di tengah bacaan

"Syukurlah.......tahlilnya sampe di tengah-tengah....bakalan cepet pulang ini.....ahihihi..." batinku senang

Pulang takziah nggak terasa sudah jam 5 sore.ketika hari mulai gelap,kira-kira jam setengah 6 sore,iring-iringan jenazah dan pengantarnya lewat di jalan depan rumah menuju ke perkuburan di ujung barat desa.
Saat adzan maghrib berkumandang,suamiku belum juga pulang.berarti prosesi penguburan belum selesai.
Lama setelah adzan maghrib dan bahkan jama'ah dimasjid sudah pulang kerumah,terlihat suamikuberjalan masuk ke halaman, langsung ke sumur di belakang rumah mencuci kaki,tangan dan membasuh muka.

"Kok lama ya nguburnya ?" Tanyaku ke suami

"Iya...wong maghrib baru di adzani kok " jawab suami dari arah dapur

" Serem nggak pak,ngubur orang maghrib-maghrib gitu ?" Tanyaku penasaran

"Banget.....tp untungnya banyak temennya hahahahhahah.....!"jawabnya sambil tertawa

Aku hanya bisa bergidik ngeri,membayangkan saja seram,apalagi ikut nguburnya?!hiiiiiiii.........


Beberapa hari setelah kematian almarhum,entah kenapa suasana desaku jadi sedikit seram dan tidak tau kenapa setelah maghrib itu jarang sekali orang lewat,bahkan para bapak-bapak,maupun anak muda kampung yang biasanya berkumpul sampai larut malam,bahkan menjelang subuh seolah-olah memilih untuk tidak keluar rumah.semua orang juga menutup pintu dan jendela rapat-rapat ketika hari sudah petang.

Rasa penasaranku ini akhirnya terjawab ketika pagi-pagi belanja ke tukang sayur keliling dan mendengar para ibu ngobrol sambil bisik-bisik.

"Mbak yu,sudah tau ceritanya pak margono sore-sore itu nggak ??" Bu A bertanya,entah pada siapa

"Uwis yu,masya'allaah......serem yo.....kalau aku yo wis semaput!" Bu B menjawab sambil ketakutan

Karena penasaran....iseng-iseng aku bertanya

"Ngeliat apa kok semaput bu B ?"

"Lhoh......kamu nggak tau? Margono weruh pak Warjito dadi pocong loh !" Sambil berbisik dan ekspresi ketakutan

"Heeee?????? Mosok to ?????"kaget dan tidak percaya,aku sedikit berteriak

Bu B bercerita ketika pak Margono di temui pocong waktu pulang dari sawah sore-sore menjelang maghrib.

"Nggak percaya ??? Tanya o pak Margono sendiri " kata bu A sambil menepuk pundakku

Kabar-kabar tak sedap temtang pak Warjito jadi pocong pun santer terdengar dan sudah menjadi Hot News di kampung kecil ini,dan juga semakin hari,para korban pun bertambah.satu per satu korban penampakan almarhum mulai bercerita

Korban 1 "aku tadi malem pas pulang dari rumah teman di cegat pocongnya pak Warjito di pertigaan jalan"

Korban 2 "gileeee.......pintu rumahku tadi malam di ketuk poconge pak Warjito.pas malam-malam aku kira orang meronda ketok-ketok,setelah ku buka.....asem.......ternyata pocong,ya tak banting pintunya ku tinggal lari ke kamar,dan ketika ku periksa pagi harinya,di depan pintu ada jejak tanah,untung nggak sampai masuk rumah"

Ada pula yang di temui waktu ke kamar mandi malam-malam.

Dari cerita para korban,ada yang di ketok pintu rumah dan waktu di tanya siapa,terdengar suara pak Warjito yang pelan dan sedikit srak berkata bahwa dia ingin tapi pocong di kepalanya di lepas.

Teror itu terus berlanjut,dan kabar ini sampai ke telinga keluarganya.mereka meminta maaf atas kejadian tersebut,dan bila memang benar itu pocong salah satu anggota keluarga mereka yang baru saja meninggal,warga dan korban pun paham dan tidak menyalahkan siapapun,bahkan para pengubur jenazah.

Dan sialnya lagi,aku ikut menjadi korban teror.
Malam itu aku sendirian di rumah,suami sedang ada keperluan di desa sebelah.waktu itu aku sedang menonton tv di ruang tamu.aku duduk di kursi tepat di samping pintu.tiba-tiba,pintu rumah ada yang mengetuk,aku kira suami sudah pulang.

"Langsung buka aja,nggak ku kunci kok" aku berkata agak keras,tp tidak ada suara sahutan dari luar.

Nggak lama,suara ketukan terdengar lagi,aku katakan lagi bahwa pintunya nggak di kunci. Dalam hati,aku merasa agak aneh karena aku tidak mendengar suara langkah kaki dan karena ketukannya berjeda,bukan tok tok tok tapi tok........tok.......tok........!!!!!

Begitu ketiga kalinya aku menjawab bahwa pintu tidak di kunci,ada jawaban dari balik pintu dan meskipun kenal dengan suara tersebut,itu bukan suara suami, juga bukan suara yang kuharapkan akan kudengar saat ini.

"Bukakno........tulung....uculono.......!!!!!" Kata suara tersebut dengan pelan dan serak

Hiiiiiiiii......aku langsung diam dan kaku

"Bukakno....tulung uculono......!!!" Kata suara itu sambil mengetuk pintu dan tetap di sertai jeda pada tiap ketukan

Benar....itu suara pak Warjito. Seketika,tv langsung aku mute,sambil berdebar,aku diam mendengarkan. Suara itu tetap terdengar.

Ketika sudah tidak terdengar lagi,aku memberanikan diri menintip lewat jendela,gorden aku buka sedikit,dan benar saja, seseorang memakai kain putih kotor sepertinya berlepotan tanah membungkus tubuhnya,dan kain iti terikat mulai kaki,badan dan di ujung kepalanya. Terlihat dia membentur-benturkan kepalanya ke pintu rumah. Di sekeliling sosok itu,tanah berserakan. Seketika aku mematung ketakutan,tapi tidak bisa berteriak,apalagi berlari,dan wajahku tidak bisa berpaling dari sosok mengerikan tersebut.

Entah karena bosan atau sudah menyerah,tiba-tiba sosok itu berhenti membenturkan kepalanya ke pintu dan hanya berdiri diam.tiba-tiba,sosok itu bergerak seperti hendak berbalik.ketika dia melakukan itu,entah dapat kekuatan darimana,aku secepat kilat menutup tirai jendela dan berlari ke kursi yang jauh dari pintu dan meringkuk disana sambil tetap memandang ke arah pintu.

Malam yang mengerikan.....

Aku baru berani beranjak dari kursi saat suami mengetuk pintu dan memanggil namaku
"Buk.....buk.....bukain pintunya" terdengar suara suami dari luar rumah sambl mengetuk pintu
"Buka sendiri,nggak ku kunci kok" aku menjawab dengan masih ketakutan

Ketika suami masuk dan menginci pintu,aku tarik tangannya,dan setelah mematikan tv,aku ajak dia masuk ke kamar

"Pak...pak...sini aku ceritain sesuatu.aku tadi abis di datangi pocong pak Warjito pak.......aku takut......" Kataku ketakutan

"He???? Kamu nggak pingsan kan?" Tanyanya dengan wajah kuatir

"Enggak,tp ya takut banget pak" dengan masih gemetar,aku ceritakan semuanya pada suami

"He....pantesan kok ada tanah di depan pintu,aku kira kamu nyapu nggak bersih tadi.ya sudah,kamu tidur saja,aku akan begadang saja malam ini " katanya sambil menenangkanku

Semakin banyak korban yang menceritakan kejadian seramnya, dan semakin tidak enaknya keluarga almarhum tentang desas desus tersebut,pak RT dan beberapa petugas kepolisian sepakat mbongkar makam pak Warjito,di saksikan oleh beberapa perwakilan warga.

Aroma tidak sedap,serta ucapan istighfar dan ketakutan terdengar ketika kayu penutup jenazah di buka,dan benar saja,tali pocong di kepala almarhum masih terikat.seketika itu pak RT menyuruh orang yang masuk ke liang lahat untuk melepaskannya dan segera menutup makam tersebut jika keperluannya sudah selesai.

Semenjak pelepasan tali pocong tersebut,tidak ada lagi teror pocong yang minta di lepas tali pocongnya di desaku ini. Kami semua pun tidak tahu apa benar itu arwah pak Warjito yang berkeliaran Kiatau jin yang menakut-nakuti warga,hanya Tuhan yang mengetahuinya.


Perlu di ketahui,desa saya ini dulu masih banyak kebun,dan juga desa saya ini di kelilingi persawahan luas,ya....meskipun sekarang sudah banyak rumah yang di bangun,tapi kalau malam hari tetap terasa horornya,bahkan sampai saat ini.

Gitu aja ya ceritanya,kapan-kapan cerita lagi ehhe....maaf jika cara berceritanya jelek.wasalam.......