Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

arif.pambudi13Avatar border
TS
arif.pambudi13
Belajar Mensyukuri Profesi Pekerjaan.
Halo ketemu lagi bareng TS ...
emoticon-Salam Kenalemoticon-Salam Kenalemoticon-Salam Kenal


Hidup ... Hidup terkadang sangat tidak adil, ingin mengejar pencapaian dalam hidup sebelum akhir tahun tapi selalu gagal. Sudah bekerja keras pagi hingga petang, kerja lembur bagai kuda sampai lupa orangtua, mencoba memperkecil pengeluaran tapi kamu tetap hidup miskin dan masih jomblo sampai sekarang.

Hey! Janganlah kalian bersedih. Kehidupan memang tidak pernah adil bro, terlebih lagi jika kalian lahir dalam kondisi serba sulit, hidup miskin, tampang jelek, dekil dan jomblo. Tapi jika kita bisa memanfaatkan ketidak-adilan tersebut tentu kita mampu menjadi pribadi yang lebih baik, kuat dan fleksibel dalam manjalani kehidupan sehari-hari.

Mari kita melihat kehidupan buruh pabrik.
.
Menurut TS ini profesi yang tepat untuk memanfaatkan ketidak-adilan dalam hidup.

Hidup tidak adil karena hidup adalah sebuah persaingan. Pekerjaan kalian? Ribuan orang bahkan sampai robot atau program komputer siap menggantikan posisi kalian setiap saat. Jadi kalian sebagai buruh pabrik harusnya lebih bersyukur karena hari ini masih bekerja dengan penghasilan tetap dan relatif pasti. Dengan gaji UMR kalian masih bisa bayar angsuran motor, bayar kontrakan dan sisanya masih bisa buat keperluan lain asal mau hidup hemat jadi seharusnya kalian harusnya lebih bersyukur. Buruh pabrik sehari kerja cuma 8 jam kalau lembur juga dapat tambahan upah. Buruh pabrik sejatinya sudah hidup sejahtera sejak revolusi industri.

Para buruh pabrik hendaknya melihat para buruh tani dan nelayan. Kehidupan mereka berbeda, nelayan kalau hujan atau angin kencang tidak bisa mencari ikan di laut. Dan para petani kalau hujan tanamanya bisa beresiko mengalami kerusakan, hasil panen bisa menurun atau bahkan malah merugi. Buruh tani gajinya segitu-gitu aja dan mereka tidak pernah menuntut kenaikan gaji, betapa bersyukurnya mereka. Belum lagi resiko hama wereng dan lintah darat.

Nah dalam hidup yang keras dan tidak adil ini hendaknya kita harus menerima dan bersyukur. Kita menilai diri sendiri bahwa “saya orang baik”, “saya pekerja keras”, “saya lebih baik dari…” tapi dunia tidak menilai kita seperti itu, dan penilaian kita tentang diri sendiri tidaklah penting. Yang terpenting adalah apa yang bisa dan telah kita capai dalam kehidupan. Seperti halnya memanfaatkan gaji UMR tadi.

Dan kita lebih sering membandingkan kehidupan kita dengan profesi lain yang kerjanya lebih enak serta dapat gaji yang lebih tinggi, sementara kita tidak melihat mereka para buruh tani, nelayan dan kuli bangunan dan pengamen yang bekerja keras untuk menghidupi kehidupan mereka.

TS mengambil contoh kehidupan buruh pabrik karena menurut TS posisi mereka ada ditengah-tengah. Hidupnya pas-pasan, tidak terlalu keras tapi mereka sering kali menuntut kenaikan upah. Ya ini cuma menurut opini TS. emoticon-Big Grin
emoticon-Haiemoticon-Haiemoticon-Hai
9
9.1K
81
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan