Halo ketemu lagi bareng TS ...



Musim hujan sudah tiba tapi kenapa ya, waktu siang hari itu cuacanya tetap aja panas. Bahkan makin hari terasa makin panas dan akibatnya menjalankan aktifitas juga semakin berat. Apa cuma perasaan TS atau agan dan sista juga beranggapan demikian?

Tapi serius Surabaya tadi cuacanya panas banget, saking panasnya TS berkendara gak konsentrasi dan agak buru-buru jadinya nabrak motor mas-mas Hoka Hoka Bento. Untung masnya sabar, coba kalau masnya galak ...
Bahkan waktu mendung menjelang mau hujan itu hawanya malah menjadi gerah, iya gak sih?



Tapi katanya musim hujan itu memang lebih panas dan di Indonesia sebenarnya tidak ada musim panas melainkan musim kemarau. Musim panas itu ada di daerah subtropis yang mengenal 4 musim (musim dingin, semi, panas, dan gugur), sedang di Indonesia yang ada adalah musim hujan dan kemarau. Musim kemarau di Indonesia adalah musim dimana angin bertiup dari wilayah Australia yang bergurun sehingga di musim kemarau udara memiliki kelembapan yang rendah begitu dan hal tersebut berdampak pada curah hujan yang rendah pula (kurang dari 60mm per bulan). Jadi musim kemarau identik dengan udara yang kering, bukan udara yang panas.

Dan juga mengapa suhu udara lebih tinggi saat curah hujan tinggi?Jawabannya adalah karena kelembapan udara alias tingkat kandungan uap air dalam udara. Karena kelembapan udara adalah tentang banyaknya air, maka penjelasan ini pun erat kaitannya dengan sifat-sifat air. Sebagai materi, air dalam udara memiliki kemampuan untuk menyerap panas. Udara memiliki jarak partikel yang renggang, sehingga sebagian besar sinar matahari yang masuk akan diteruskan. Semakin banyak dan rapat partikel dalam udara, maka semakin banyak sinar yang diserap, dan semakin panas pula udara tersebut. Coba cek Google deh

Tapi bukan berarti kita harus berpegang pada satu atau dua alasan dari mbah Google saja, TS curiga ada hal yang lebih daripada hal di atas dan di sini TS akan mentafsirkan kenapa ketika musim hujan cuacanya makin panas?

... Yuk cekicrot ...
1. Simulasi Neraka

Seperti yang agan dan sista ketahui dunia sekarang sudah semakin tua dan sekarang sudah mulai muncul fenomena-fenomena aneh di jagad raya kita ini. Kebanyakan umat manusia banyak yang lupa dan lalai dalam menjalankan kewajiban pada tuhannya, makanya tuhan memberi cuaca semakin panas ini sebagi bentuk simulasi neraka agar mereka nanti tidak kaget jika memang harus masuk neraka. Semoga kita senantiasa dalam lindungan tuhan, Amiiin.

2. Mempertahankan keaslian warna kulit

Banyaknya produk krim pencerah kulit atau pemutih dan ternyata banyak juga peminatnya terutama kaum hawa sampai-sampai, dibuat endorse di Instagram. Banyak orang yang menginginkan warna kulit mereka menjadi putih dan melupakan kulit mereka yang tadinya kuning langsat, sawi matang atau hitam legam. Makanya cuaca dibuat semakin hari semakin panas, hal ini bertujuan agar orang kembali pada warna kulit mereka masing-masing. Kalau to memang dasarnya kulitnya putih kena matahari tetap aja putih.

3. Menurunkan jumlah aksi demo

Apa yang ada dalam pikiran agan dan sista jika dijemur di bawah tiang bendera ketika siang hari? Panas? Dan rasanya ingin pingsan bukan? Ini juga berlaku bagi mereka para pendemo yang turun di jalan-jalan. Cuaca makin panas tentu mereka lama-lama akan malas untuk turun aksi belum lagi nanti harus teriak-teriak dan berdesak-desakan, relawan yang pingsan bisa jadi makin bertambah. Oleh karena itu cuaca dibuat semakin panas hal ini bertujuan agar berkurangnya tindakan berjemur di Monas atau di Bundaran HI atau dimana saja lah.

Nah itu lah pendapat TS mengapa saat musim hujan cuaca semakin hari justru semakin panas.