Nih jajanan tempo dulu...

ane coba deskripsiin nih, buat agan sist yang gak tau jajanan apa ni.. >>khususon buat anak zaman sekarang. Sejarah penting loh cinn..

Siapa yang gak rindu ama masa kecil? agan sist bisa jadi salah satu orang yang tengah merindukan masa kecil itu. Bisa jadi mengenang dari segi permainannya, teman- temannya, musik, fashionnya bahkan jajanan masa dulu yang skarang mungkin udah gak diproduksi lagi. Mungkin saat lagi baca post ini pun, agan juga lagi senyum2 apa aja kenangan itu. Memori agan mulai mengurai apa aja kenangan yang sempat membuat agan seneng di masa itu.

Berbicara soal jajanan tempo dulu, kuliner kali ini ane nemuin salah satu toko di kawasan Braga City Walk, Bandung yang menjual jajanan jaman jebot ini. Toko Unick namanya, berkonsep tradisional dan juga etnik. Toko yang dikelola oleh Ade W.S ini menghadirkan beberapa jajanan yang sempat menjadi favorit di era 90-an. Saat memasuki ruangan berukuran 4x3 meter, seketika ruangan tersebut akan menjadi labirin waktu untuk mengajak agan bernostalgia.

Di beberapa rak, agan bisa nemuin tumpukan jajanan terbungkus plastik dengan label toko unick di dalamnya. Bungkusan terlihat begitu rapi saat ditata di atas nampan bambu kecil. Berikut adalah beberapa makanan yang sempat menjadi favorit di era 90-an.

Coklat Payung


Mungkin beberapa diantara agan gak asing sama jajanan satu ini. Ya, “coklat payung”, jajanan yang pernah menduduki “kejayaan” di era 1995-an ini memiliki ukuran mungil. Salah satu ciri khas yang bisa menarik perhatian agan adalah warnanya yang mencolok. Selain itu, tentu aja bentuk coklat yang seperti payung tertutup ini membuat agan gak bisa lupa.

Rasanya sama seperti coklat pada umumnya, manis dan bikin nagih. Apalagi bentuknya yang mungil, membuat agan gak bisa cukup satu menikmati coklat payung ini. Dulu, hanya dengan uang Rp. 100,- agan udah bisa menikmati coklat ini. Jaman ane sokolah SD dulu, coklat ini dijual di warung- warung.

Cara makannya pun beda-beda, ada yang memilih untuk di emut terlebih dahulu kemudian di kunyah. Ada juga yang memilih untuk memakannya sekaligus dalam jumlah yang banyak. Asik kan..


Mie Anak Mas


Jajanan ini gak kalah booming dari coklat payung. Dulu, Mie Anak Mas juga salah satu jajanan yang terkenal di kalangan anak-anak, terutama anak-anak Sekolah Dasar. Mie ini gak perlu di masak. Agan cukup meremas mie sampai bubuk lalu tuang bumbu yang sudah ada di dalam kemasan. Rasanya gurih, asin dan sedikit manis.

Namun, jajanan ini sempat di larang beredar di pasaran karna kandungan MSG- nya yang banyak. Setelah terjerat kasus tersebut, produsen mie anak mas ini mengganti “resep”. Mereka mengedarkan kembali mie anak mas dengan mie yang sudah tercampur bumbu tanpa harus membuka sachet bumbu dan ditaburi. Tentu aja kali ini lebih sehat.

Selain itu juga kemasan produk di ganti menjadi lebih berwarna. Dan hadir dalam dua rasa, yakni ayam pangang dan sapi panggang.
Dulu dengan Rp. 300, agan udah bisa nikmati mie anak mas ini. Sekarang tentu akan lebih mahal karena produk yang hanya bisa ditemui di toko-toko berkonsep “jadul”.


Permen Telur Cicak


Di masa kecil, permen ini yang paling menarik perhatian anak-anak. Permen kecil berwarna-warni ini membuat anak-anak senang dengan telur cicak. Nama ini di ambil dari bentuk permen yang terlihat seperti telur cicak. Bahan yang terkandung dalam permen ini hanya kacang yang dibalut oleh gula-gula.

Agar lebih terasa manis, telur cicak ini lebih baik di makan secara bersamaan.
Saat permen dikunyah maka akan terdengar suara “beletuk-beletuk”. Suara yang unik dan sedikit membuat geli kala mendengarnya.

Permen Davos


Saat ini permen banyak banget variasinya, mulai dari rasa, bentuk, ukuran, dll. Tapi yang gak pernah habis dimakan jaman adalah permen dengan sensasi rasa mint. Tapi, agan tau gak di jaman dulu ada permen yang sangat fenomenal sekali, permen Davos namanya. Bisa dikatakan permen ini sebagai pelopor permen mint. Permen ini berbetuk bulat kecil dan bulat pipih. Kemasannya pun ada yang kotak dan ada yang tabung.


Coklat Ayamm Jago


Siapa yang gak tahu coklat ayam jago. Coklat yang memiliki masa “kejayaan” di era 1989-an ini hingga sekarang pun masih bisa agan temukan di warung-warung terdekat. Kemasannya cukup menarik perhatian anak-anak. Perpaduan merah-putihnya sangat menunjukan Indonesia banget. Coklat ini di bungkus oleh dua kertas. Pertama, kertas berwarna. Kedua, alumunium foil.

Tekstur coklatnya empuk. Dalam gigitan pertama, agan bisa merasakan sensasi manis dicampur sedikit rasa pahit pada coklat. Agan juga gak perlu khawatir, memang begitu rasanya. Kandungan kakao dan gulanya juga tidak akan membuat agan gemuk.

Selain itu, coklat ini juga hadir dengan rasa susu. Selain itu juga coklat ayam jago hadir dalam dua versi, besar dan kecil.

Wafer Superman


Agan pasti tahu wafer yang satu ini. Dari kemasannya aja udah bisa dikenali bahwa ini adalah wafer superman. Wafer coklat mungil ini sempet merajai kantin jajanan sekolah sampai sekitar tahun 1996. Rasa Crunchy wafer membuat anak –anak suka wafer ini. Namun, seragam bisa jadi kotor, karena banyak remah-remah wafer yang mudah jatuh ke pangkuan.

Uniknya para senior di tingkat SMP-SMA biasanya menggunakan wafer Superman ini sebagai salah satu daftar makanan dalam MOS (Masa Orientasi Siswa) . Jajanan yang satu ini sempat beberapa kali mengganti nama. Dari “superman” menjadi “Superstar”. Kemasannya juga mengalami perubahan. Dan masih bertahan dengan kemasan yang sekarang.

Permen Jagoan Neon



Permen ini sempat merajai kantin sekolah era 1995-an. Akan banyak kejutan saat agan mulai menghisap permen ini kemudian menjulurkan lidah. Lidah menjadi mencolok dengan warna merah, hijau, ungu, biru, dan juga kuning.

Anak-anak memang suka dengan jenis jajanan yang tidak biasa. Mereka senang mencoba hal-hal unik dan dibuatnya menjadi “keren”. Namun, permen ini tidak bisa dikonsumsi terlalu lama karena zat perwarna yang terkandung dalam permen ini akan merusak sistem lambung.


Permen Karet Yosan


Permen karet yosan sempat populer pada tahun 1994. Rasanya manis dan bisa jadi balon yang sangat besar. Dibalik bungkusnya terdapat satu huruf . Awalnya permen karet ini tidak berhadiah, tapi produsen memberikan “perlombaan” kepada para pembelinya untuk bisa merangkai huruf menjadi Y-O-S-A-N. Jika berhasil maka ia akan mendapat hadiah.

Sayangnya, sampai Yosan itu tidak lagi beredar di pasaran, sepertinya tidak pernah ada yang memenangkan “perlombaan”. (biasa akal- akalan prodeusen ) Namun inilah sisi yang menjadi terkenang itu.

Nahh gimana- gimana? informasi ane seru kan.
Semoga nambah wawasan dan semoga bermanfaat juga. Kali aja adfa diantara agan dan sist yang jadi terinspirasi membuka kembali usaha jajanan jadul- diproduksi lagi gitu..
Jangan lupa tinnggalkan jejak, kasih komeng dan juga boleh. Maklum ane warga kaskus baru. Dibantu pokoe yak