Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mario.bAvatar border
TS
mario.b
Morgan Stanley : Penguatan US Dollar Telah Usai, Waktunya Jual USD



Tren penguatan USD (Mata Uang Amerika Serikat) telah selesai dan sudah waktunya untuk menjual mata uang tersebut, menurut Morgan Stanley.

"Kami percaya peningkatan USD sudah mencapai puncaknya pada level saat ini," sebagaimana ditulis Hans Redeker (Head of FX Strategy Morgan Stanley). "USD dapat melemah disaat selisih credit gap melebar, penurunan harga ekuitas, dan menurunnya imbal hasil surat berharga negara ditengah tekanan disinflasi dan penurunan harga minyak."

Meningkatnya tensi perang dagang, peningkatan imbal hasil surat berharga negara US, dan kuatnya perekonomian U.S. telah menorong permintaan investor terhadap mata uang dengan cadangan terbesar di dunia tersebut (USD). Bloomberg dollar spot index sudah meningkat sebesar 8% sejak pertengahan April, didorong oleh meningkatnya hedge funds yang akhir-akhir ini menaikkan posisi bersihnya terhadap mata uang USD tersebut pada posisi tertingginya sejak Januari 2017.

Namun, Morgan Stanley mengamati bahwa arus modal asing yang masuk ke asset di Amerika Serikat adalah lebih bersifat jangka pendek dan rentan terhadap pembalikan - tanda lain bahwa USD akan mengalami pelemahan.

"Alih alih arus investasi masuk yang kuat dalam bentuk foreign direct investment atau investasi jangka panjang lainnya, kami menemukan bukti bahwa arus dana yang masuk lebih banyak ke pasar uang dan lebih banyak termotivasi perdagangan jangka pendek."

Morgan Stanley termasuk dalam sejumlah bank yang mengatakan bahwa penguatan USD mulai memudar. Tim forex strategy Goldman Sachs mengatakan USD sedang mendekati level tertingginya, yang dapat menghilangkan tekanan pada sejumlah mata uang seperti Yuan. Credit Agricole juga melihat arah pelemahan USD setelah Partai Demokrat mengontrol DPR pada midterm election kemarin.

Minyak Lebih Murah

Memperparah kondisi pelemahan USD itu adalah perlambatan ekonomi Amerika Serikat, menurunnya harga minyak dunia, stabilisasi mata uang China, dan mengetatnya likuiditas di pasar Amerika, kata Redeker.

Ini berarti bahwa asset-asset di pasar negara berkembang yang selama ini terpapar akibat meningkatnya imbal hasil surat berharga negara US dan meningkatnya mata uang USD siap kembali bersinar, menurut Redeker. Harga minyak dunia yang lebih rendah dan stabilnya harga material bangunan seperti bijih besi dan tembaga mengindikasikan adanya pergerakan di pasar negara berkembang.

"Kami memperkirakan perlambatan ekonomi Amerika Serikat memberikan keuntungan untuk negara-negara yang tergantung pada pendanaan berdenminasi USD atau negara-negara yang rentan terhadap biaya pendanaan global yang lebih tinggi," kata Redeker.

sumber

yg masih pegang USD jangan dikekepin mulu, waktunya realisasi cuan emoticon-Ngakak

pindahin ke saham yg harganya udah kemurahan emoticon-Big Grin
0
3.3K
31
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan