Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
Bawaslu Sulut Selidiki Nobar Film A Man Called Ahok, PSI Sebut Nobar Biasa
Kamis, 15 November 2018 12:03

TRIBUNMANADO/RYO NOOR
Ketua Bawaslu Sulut, Herwin Malonda 

Laporan Wartawan Tribun Manado Ryo Noor
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Acara nonton bareng (nobar) A Man Called Ahok yang digelar Partai Solidaritas Indonesia (PSI), masuk 'radar' Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulut.
Herwin Malonda, Ketua Bawaslu Sulut mengatakan, sedang dilakukan kajian acara nobar itu apa memang termasuk pelanggaran kampanye
"Acara nobar PSI masih kajian, apa ada unsur pelanggaran di situ," ujar Herwin kepadatribunmanado.co.id, Kamis (15/11/2018).

Bawaslu belum ada kesimpulan, sehingga belum bisa mengkategorikan itu pelanggaran kampanye atau bukan
"Saat ini belum bisa dipastikan," ujar dia.
Nurjanah Sartiah, Sekretaris DPW PSI Sulut menegaskan, acara nobar A Man Called Ahok bukan kampanye, tapi acara biasa nobar biasa saja.
"Untuk PSI pak ahok adalah tokoh spesial, kepemimpinan beliau menjadi inspirasi tersendiri bagi PSI, makanya ketika kemudian Aa film yang mengangkat kisah hidup pak ahok, lalu itu menjadi momentum bagi kami pengurus PSI dan simpatisan untuk kemudian menyaksikan sisi lain dari kehidupan pak ahok," ujar dia.

Hal ini kemudian dibuatlah nonton bareng film A man called Ahok yang diinisiasi oleh DPP PSI, yang lalu diikuti pengurus di wilayah
"Apa yang kami lakukan semata2 menjawab kerinduan PSI dan masyarakat lain yg mengagumi pak ahok, hanya kebetulan karena PSI memiliki ikatan yang kuat dengan pak Ahok sehingga PSI lah yang mengambil peran untuk mengajak nobar," ujar Sartiah.

Sebelumnya, PSI menggarap acara nobar Film The Man Called Ahok di Studio CGV Manado, Selasa (13/11/2018). 
Mereka yang datang menonton kebanyakan dari anak muda, juga ada orang tua.
Penonton tak hanya kader partai saja, ada juga warga.
Sebelum film dimulai, terlebih dahulu Melky Pangemanan, Ketua DPW PSI Sulut menyampaikan pesannya untuk para penonton.

"Ini merupakan bagian kita semua, mengingat perjuangan pak Ahok, menjadi Bupati Belitung Timur, yang mana beliau sungguh menginspirasi khususnya bagi PSI, beliau juga menjadi bagian dan menjadi faktor berdirinya PSI karena kehadiran sosok Ahok," jelasnya.
Selain itu, karena PSI sudah berdiri empat tahun.
"Kami sungguh bersyukur bisa menyelenggarakan nonton bareng ini, biar masyarakat di Sulawesi Utara bisa menyaksikan bahwa masih ada satu sosok yang memang benar-benar negarawan, anti-korupsi, anti-intoleransi, dan siap berjuang untuk masyarakat," jelasnya.
Ia mengharapkan, agar masyarakat lebih dewasa lagi dalam berpolitik, tidak membeda-bedakan karena dia beda agama, suku, dan ras, tapi lebih dewasa lagi.
"Harapan kami bisa hadir seorang ahoh-ahok baru di Sulawesi Utara ini," jelas dia.
Ia mengatakan, ini kali keempat nonton bareng.

"Masyarakat sangat antusias, ini saja ada seribu leih yang mendaftar, namun kursi yang kami siapkan hanya 445 saja," jelasnya.
Sehingga selebihnya akan diatur untuk gelombang berikutnya. (ryo)


Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Bawaslu Sulut Selidiki Nobar Film A Man Called Ahok, PSI Sebut Nobar Biasa, http://manado.tribunnews.com/2018/11...r-biasa?page=2.
Penulis: Ryo_Noor
Editor: Indry Panigoro



anasabila
anasabila memberi reputasi
1
1.9K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan