Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

caliberAvatar border
TS
caliber
Warga Sunter Tolak Pembangunan ITF

Penulis: MI - 27 October 2018, 09:54 WIB

WARGA sekitar Danau Sunter dan Taman BMW menolak rencana pembangunan fasilitas pengolahan sampah terpadu (intermediate treatment facility/ ITF ) yang digagas Pemprov DKI Jakarta. Mereka keberatan akan dampak negatif yang timbul dari ITF itu jika dioperasikan kelak.

Benny, 47, salah seorang warga Jalan Tridasawarsa, Sunter Agung, Tanjung Priok, menyebut rencana pemprov itu akan merugikan war-ga sekitar ITF.
“Enggak setuju. Selain polusi udara, masyarakat akan terganggu pernapasan. Lebih parah lagi kalau musim hujan, bisa gatal-gatal,” kata pria berambut ikal itu.

Berdasarkan rencana pemprov, peletakan batu pertama ITF Sunter akan dimulai akhir Desember. Jika ITF Sunter sudah jadi, sampah sebanyak 2.200 ton per hari akan diolah menjadi tenaga listrik yang menghasilkan daya 35 megawatt.

Namun, menurut Benny, saat ini saja keberadaan Unit Pengelolaan Sampah Terpadu (UPTS) Sunter sudah mengganggu warga. Sebanyak 80% dari sampah yang ditampung di UPTS itu berasal dari pasar-pasar di Jakarta Utara sehingga limbah sampah itu mengeluarkan aroma yang tak sedap hingga radius 1 kilometer.
“Itu baru sampah dari pasar-pasar di Jakarta Utara, bagaimana kalau seluruh sampah Jakarta datang ke sini? Limbah sampahnya sangat bau. Apalagi pas hujan, air dari gunungan sampah meluber ke permukiman. Baunya berhari-hari enggak hilang,” sebut Benny.

Paparan bau tak sedap itu, sambungnya, acap kali membuat anak balita di permukiman itu jatuh sakit, tetapi tak ada pihak yang mau bertanggung jawab.
“Keluhan kami tidak pernah ditanggapi,” ucapnya.

Tak hanya Benny, Warno, 54, juga berharap di kawasan itu tak dibangun ITF. “Jangan lah, seharusnya di lokasi lain yang jauh dari permukiman,” ujarnya.

Dia ragu dengan kualitas pengolahan sampah yang akan dibangun pemerintah nanti. Saat ini saja, dua mesin pengolahan sampah yang ada di UPTS Sunter kerap rusak sehingga memunculkan antrean truk pembawa sampah. Alhasil, begitu puluhan truk sampah sudah parkir untuk mengantre, aroma di kawasan itu langsung berubah.
“Biasanya begitu. Kalau mesin rusak, baunya ampun,” sebutnya.
sumber

kenapa ga dipikirkan dampak lingkungan dan dampak sosialnya nya dulu? warga jakarta ini jauh lebih cerewet dan bawel daripada warga sekitaran bekasi bantar gebang lohemoticon-Big Grin

lagian kenapa ga bikin itf di fetamburan aja siiih???
0
1.3K
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan