detikcom - Jakarta, Menurut sebuah survei yang digelar China Population Communication Center (CPCC), lebih dari 40 persen wanita di China mengaku tak puas dengan kehidupan seksnya.

Survei yang melibatkan 3.000 responden wanita itu menunjukkan bahwa mereka masih percaya jika kehidupan seksual yang ideal itu dapat memberikan pengaruh besar bagi keharmonisan hubungan mereka dengan pasangan.

Masalahnya, 57,6 persen responden tak bersedia mendiskusikan perasaan seksualnya dengan pasangan. Padahal kunci kepuasan seksual adalah komunikasi dan keterbukaan dengan pasangan.

Tentu tak mengherankan jika banyak wanita di China yang tak bahagia dengan pernikahannya karena sebagian besar mengaku tak mau blak-blakan soal hal-hal yang berkaitan dengan seksualitas, bahkan pada pasangannya sendiri.

Selain itu, banyak wanita China yang tak tahu dan tak bisa menggunakan kontrasepsi dengan benar. "Akibatnya angka aborsi di China juga terbilang sangat tinggi," ungkap jubir Chinese Medical Association, Gu Xiangying seperti dilansir dari zeenews, Senin (17/9/2012).

Kendati 60 persen responden khawatir jika mengalami kehamilan yang tidak terencana, hal ini tak dibarengi dengan keaktifan untuk mencari informasi tentang kesehatan seksual. Hal ini sesuai dengan hasil survei yang mengemukakan bahwa hampir 70 responden hanya menerima pengetahuan seksual secara pasif.

Oleh karena itu, Chinese Communist Party pun berinisiatif meluncurkan sebuah program yang bertujuan untuk mempopulerkan pengetahuan tentang kontrasepsi melalui brosur, forum online dan kuliah gratis di sejumlah kampus dan berbagai komunitas yang ada di masyarakat.

[url]http://m.detik..com/read/2012/09/17/172729/2022745/763/tak-mau-blak-blakan-dengan-pasangan-40-persen-wanita-china-tak-bahagia[/url]

Ukuran dan tidak sunat tampaknya juga berpengaruh.