Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bukan.salmanAvatar border
TS
bukan.salman
Kisruh Data Kemiskinan, Ini Kata Profesor UGM


INILAHCOM, Jakarta - Kesenjangan ekonomi di Indonesia masih tinggi. Kebijakan dan program pemerintah yang diklaim pro rakyat belum mampu mempersempit ketimpangan dan meningkatkan pemerataan.

Meskipun data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya angka penurunan masyarakat miskin di Indonesia. Dalam data tersebut BPS mencatat adanya penurunan angka kemiskinan per Maret 2018. Angka kemiskinan mencapai 9,8%, hal ini merupakan yang pertama kalinya dalam sejarah Indonesia kemiskinan berada di level single digit.

Pada Maret 2017, persentasenya sebesar 10,64%. Jumlah orang yang masuk kategori miskin pun menurun dari 27,7 juta jiwa pada Maret 2017 menjadi 25,95 juta jiwa pada Maret 2018.

Namun menurut Prof Gunawan Sumodiningrat guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM), angka hanyalah angka tapi faktanya dilapangan kemiskinan selalu dijumpai setiap harinya.

Menurut dia yang terpenting bukan angka, namun kesadaran dan persamaan pandang tentang masyarakat miskin itu sendiri, bagaimana merubahnya dan harus dirubah agar masyarakatnya menjadi lebih baik dan mempunyai daya saing baik dalam kancah nasional maupun internasional.

Dan salah satunya adalah ketersedian pemerintah dalam menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

"Setiap orang harus punya sumber hidup sendiri, dia harus bekerja, harus punya pendapatan, dan harus punya tabungan. Itu harus disadarkan karena orang tidak bisa hidup tanpa bekerja, apapun pekerjaannya. Tapi setiap pekerjaan harus diubah menjadi pendapatan dan pendapatan bisa dipake untuk segala kebutuhannya. Dan dari pendapatan harus ada tabungannya. Itu konsesi dasar," kata Prof Gunawan dalam sebuah diskusi di kawasan Menteng, Jakarta, Kamis (2/8/2018).

Maka dari itu, kata dia pemerintah harus kembali komit dalam dalam mengentaskan masyarakat miskin melalui 4 cara yakni Bhineka Tunggal Ika, Pancasila, UUD 45 dan NKRI.

"Itu adalah pedoman, konsensus dasar, menjadikan bangsa yang berdaya, berdaulat, dan berkuasa," katanya.

Sebelumnya beberapa waktu terakhir, terjadi kisruh soal data kemiskinan. Awalnya Presiden ke 6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut jika jumlah orang miskin di Indonesia masih berada di kisaran 100 juta orang, angka ini artinya hampir separuh dari jumlah penduduk Indonesia.

Setelah SBY, ketua umum partai Gerindra Prabowo Subianto juga menyebut jika kemiskinan di Indonesia naik 50%. Penyebab kenaikan ini adalah nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang tertekan sehingga menyebabkan harga melambung tinggi.

Padahal data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan jika angka kemiskinan terus mengalami penurunan sejak periode 2002. Dan periode Maret 2018 merupakan angka kemiskinan terendah sepanjang sejarah. [jin]

sumber

0
1.8K
26
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan