Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengapresiasi sikap Ratna Sarumpaet yang berani berdebat dengan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di Posko Tim Pencarian KM Sinar Bangun, Pelabuhan Tigaras, Simalungun, Sumatera Utara.

Menurutnya, Ratna merupakan sosok yang berani dalam memperjuangkan hak keluarga korban KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba.

"Saya kira Ibu Ratna Sarumpaet ini hebat dan luar biasa berani," ujar Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (3/7).

Fadli menilai Ratna merupakan sosok yang dibutuhkan oleh semua pihak. Ratna disebut berani mendesak pemerintah untuk melaksanakan kewajibannya dalam memberi pelayanan terbaik kepada korban dan keluarga korban KM Sinar Bangun.

Dalam proses pencarian korban KM Sinar Bangun, Fadli sependapat dengan Ratna. Ia melihat pemerintah belum bekerja maksimal. Bahkan, Fadli menilai pemerintah menyerah sebelum melakukan semua cara untuk mengevakuasi para korban KM Sinar Bangun di Danau Toba.

Alasan menilai pemerintah belum maksimal, kata dia, terlihat dari langkah pemerintah menghentikan proses pencarian di tengah penemuan titik kordinat tenggelamnya KM Sinar Bangun.

"Masa belum apa-apa sidah give up, kan sudah diketahui titiknya," ujarnya.
Lihat juga:
 Nasib Pencarian Korban KM Sinar Bangun Ditentukan Besok
Lebih lanjut, Fadli menyarankan pemerintah meminta bantuan dari negara lain jika tidak memiliki kemampuan mengevakuasi KM Sinar Bangun yang diduga berada di kedalaman 450 meter.

Hal itu, menurutnya, memperlihatkan pemerintah telah berupaya untuk menyelematkan korban KM Sinar Bangun.

"Jadi saya sepakat dengan apa yang dikatakan Bu Ratna Sarumpaet, jangan hentikan proses usaha untuk melakukan evakuasi. Saya kira ada cara-cara lain yang masih bisa dilakukan sampai kalau misalnya benar-benar mentok," ujar Fadli.



Fadli menilai wajar keluarga korban KM Sinar Bangun kecewa dengan sikap pemerintah menghentikan proses pencarian. Sebab, ia berkata hingga saat ini masih ada sekitar 164 penumpang KM Sinar Bangun belum berhasil ditemukan oleh tim penyelemat yang dibentuk pemerintah.

"Ini menyangkut nyawa manusia, jangan main-main dengan nyawa manusia. Jangan dianggap nyawa manusia ini murah. 164 itu angka yang sangat besar. Ini peristiwa besar dan menjadi perhatian dunia juga," ujarnya.

Ratna sempat terlibat cekcok mulut dengan Luhut di lokasi dekat Posko pencarian korban KM SInar Bangun.

Ratna menyatakan tidak puas dengan sikap pemerintah yang hendak menghentikan pencarian korban KM Sinar Bangun, dalam operasi yang sudah digelar selama 15 hari. Ratna mengaku sengaja datang ke Simalungun atas nama Ratna Sarumpaet Crisis Center. Dia turut membawa sejumlah staf.

Menurut Ratna, ada kesan pihak keluarga korban ditekan dalam pertemuan dan dialog dengan rombongan pemerintah daerah beserta Menteri Luhut. Dia juga menyatakan sejumlah keluarga korban mengaku kepadanya saat itu sudah dalam kondisi yang serba sulit.
Lihat juga:
 Luhut Dukung Pembangunan Monumen KM Sinar Bangun

----

Mari kita dukung Mamak Sarumpaet menjadi Sekjen PBB 
Dijamin Wahyudin dan mamarika tdk akan berani melawan titah sang Mamak