FAKTA,Aksi "BOIKOT" Pemain ARGENTINA Terhadap Pelatihnya Di Piala Dunia





Kekalahan telak yang diderita oleh argentina saat melawan kroasia pada babak penyisihan piala dunia kemaren ternyata menimbulkan banyak masalah baru,
selain kini posisi argentina ada di ujung tanduk karena penentuan nasib mereka di piala dunia kali ini akan terjadi saat menghadapi tim kuat asal afrika yaitu "ELANG SUPER" nigeria.

Kemenangan adalah harga mati bagi argentina untuk memperpanjang nafas mereka dan menjaga nama besar mereka sebagai salah satu tim hebat dunia,
tapi ketika masalah belum berakhir kini argentina justru mendapatkan masalah baru,yaitu Pemain argentina memboikot pelatih utamanya dan memutuskan untuk mempersiapkan tim secara sendiri alias tanpa campur tangan pelatih



Kondisi ruang ganti tim tango argentina memang sedang memanas,ini akibat dari kegagalan mereka mendulang kemenangan di dua laga penyisihan Grup D.
Bermain imbang 1-1 melawan Islandia,dan dikalahkan oleh Kroasia dengan skor telak 0-3 pada laga kedua.
Argentina dan Islandia yang mengemas satu angka di poisis keempat dan ketiga,sementara Nigeria menduduki peringkat 2 klasemen dengan tiga angka,
sedangkan Kroasia yang memetik dua kemenangan menguasai puncak dan dipastikan akan lolos ke 16 besar.

Laga terakhir Grup D,27 Juni nanti akan menjadi penentuan bagi Argentina,Islandia, dan Nigeria dalam memperebutkan satu tiket 16 besar.
Kroasia akan menghadapi Islandia di Rostov Arena,sementara Argentina meladeni Nigeria di Saint Petersburg Stadium.

Timnas Argentina menggelar pertemuan antara pemain,Pelatih Jorge Sampaoli,dan termasuk juga Presiden Asosiasi Sepak Bola Argentina (AFA) Claudio Tapia sebelum mengelar latihan,Sabtu (23/6/2018),karena rumor beredar bahwa hubungan antara pemain dengan pelatih telah merosot ke titik nadir.

Bahkan,pemain Argentina akan melakukan boikot dengan memutuskan taktik dan persiapan mereka sendiri untuk menghadapi Nigeria.
dilaporkan salah satu media ternama,mantan pemain timnas Argentina Ricardo Giusti mengungkapkan langsung hal itu.



“Para pemain ingin membangun tim," kata Giusti.
"Mereka memberi tahu Sampaoli dan Tapia bahwa mereka akan memilih skuat sendiri. Sampaoli bisa duduk di bench jika dia mau, itu tidak masalah. Itu tidak ada hubungannya dengan dia.”

Secara terbuka Tapia mengungkapkan tak ada pemecatan Sampaoli,dan mantan pelatih Cile dan Sevilla itu dipertahankan hingga akhir turnamen.
Hanya saja, meski status Sampaoli tetap di dalam, namun tidak mempunyai kekuasaan.






Penulis : kiehartanto
Refensi : Sportsdream dan pemikiran pribadi
foto : Google