Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bear89800Avatar border
TS
bear89800
Di Simalungun ada Cacing Pita 10,5 Meter di Tubuh manusia, Bagaimana bisa ?
Baru-baru ini ada berita tentang di temukannya cacing pita di tubuh manusia.

SIMALUNGUN, KOMPAS.com - Tim dari Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (FK UISU), Medan, menemukan kasus endemik penyakit cacing pita ( taeniasis) mencapai 171 kasus di Nagori (Desa) Dolok, Kecamatan Silau Kahean, Kabupaten Simalungun. Dari kasus itu ditemukan cacing pita sepanjang 10,5 meter.

Cacing pita atau di kenal juga sebagai Taenia adalah salah satu bangsa parasit yang biasa menginfeksi manusia, babi, sapi dan kerbau. 

1. JENIS CACING PITA.

Ada 3 jenis cacing pita menurut mbah wiki, yaitu sbb:
  • Taenia Solium
  • Taenia Saginata
  • Taenia Asiatica

Ketiga jenis cacing inilah yang biasa menginfeksi manusia dan menyebabkan penyakit yang di sebut dengan istilah Taeniasis dan sistiserkosis.

2. SIKLUS HIDUP CACING PITA

Cacing pita yang sudah dewasa tinggal di dalam usus manusia, karena cacing ini tergolong parasit maka usus manusialah yang menjadi inangnya.
Potongan tubuh cacing pita yang sudah dewasa biasanya mengandung telur dan biasanya keluar dari tubuh manusia bersama dengan feses. Maka dari itulah ada beberapa orang yang terinfeksi cacing ini menyatakan bahwa ketika buang air besar ada cacing yang ikut keluar.

Jika manusia atau hewan tanpa sengaja memakan telur cacing pita, maka telur itu akan menetas dan menghasilkan embrio. Nah embrio inilah yang menembus dinding usus manusia lalu mengalir bersama darah ke beberapa otot tubuh manusia. Otot yang biasa di infeksi cacing pita adalah jantung, diafragma, otot pengunyah, lidah, leher dan otot antar tulang rusuk.

3. SUMBER PENULARAN CACING PITA

Secara garis besar, cacing pita masuk ke tubuh manusia ketika makan daging babi atau sapi yang setengah matang. 
Berikut ini beberapa sumber penularan cacing pita:

  • Feses orang yang sudah terinfeksi cacing pita.
  • Hewan, terutama babi dan sapi yang mengandung larva cacing pita.
  • Makanan dan minuman yang tercemar telur cacing pita.

4. PENYEBARAN CACING PITA DI DUNIA dan INDONESIA

Cacing pita tersebar di seluruh dunia dan di Indonesia.
Berikut adalah beberapa negara dengan jumlah kasus terbanyak:
  1. Taiwan dan China = 1.661 orang
  2. Brasil = 0.1% sd 0,9 % dari jumlah populasi terinfeksi cacing pita.
  3. Thailand = 5,9% dari 1450 orang terinfeksi cacing pita.
  4. Indonesia = Di temukan di Papua, Bali, Sumatera Utara, NTT, Lampung, Sulawesi Utara, Kalimantan Barat dan Jawa Timur
  5. Laos = 14% populasi terjangkit cacing pita.

Penyebaran cacing pita paling banyak di daerah tropis karena kondisi cuaca dan suhunya sangat cocok untuk parasit ini berkembang.

5. DAMPAK CACING PITA TERHADAP KESEHATAN

Gejala yang sering di rasakan oleh penderita cacing pita adalah:
  1. Cacing pita keluar bersama feses ketika BAB (95%)
  2. Gatal pada anus
  3. Mual dan pusing
  4. Peningkatan nafsu makan
  5. Sakit kepala
  6. Diare
  7. Cepat lemas dan lelah
  8. Merasa tidak enak di lambung dan penurunan berat badan
  9. Kejang-kejang

Ada banyak gejala yang dirasakan oleh penderita Cacing pita. Beberapa kasus yang parah ternyata cacing pita bisa menyebar ke otak, kasus ini di sebut dengan Neurosistiserkosis yang menyebabkan orang epilepsi.

6. PENGENDALIAN dan PENCEGAHAN CACING PITA.

Pengendalian cacing pita biasanya di lakukan dengan membasmi dan memutuskan siklus hidupnya. Proses ini dapat di lakukan dengan cara pengecekan ke dokter dan mengkonsumsi obat untuk membasmi cacing ini.
Beberapa obat yang bisa di minum adalah Atabrin, Librax dan Niclosamide.

Menjaga lingkungan yang bersih sangat penting untuk mencegah penyebaran cacing ini ke hewan ternak. Selain itu hewan ternak juga sebaiknya ikut vaksinasi pencegahan cacing pita. 
Babi sangat rentan terjangkit cacing pita, dan kandang babi peliharaan sangat dekat ke rumah warga sehingga sangat rentan penyebarannya baik dari babi ke manusia ataupun sebaliknya.
Pembangunan sanitasi yang baik, mencegah konsumsi daging yang sudah terkontaminasi serta menyediakan sumber air bersih sangat penting mencegah penyebaran cacing pita.
Selain itu, pemotongan hewan sebaiknya di pusatkan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) karena di awasi oleh dokter hewan.



Source | Kompas | Google | Infectionlandscape

 


0
35.4K
162
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan