- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Galette dan Pagpag, Makanan Si Miskin untuk Ganjal Perut
TS
thatwasfun
Galette dan Pagpag, Makanan Si Miskin untuk Ganjal Perut
Tau nggak Gan ada berapa jumlah penduduk dunia? 7,6 miliar penduduk Gan! Tapi mirisnya, 10 persen penduduk dunia ini alias 767 juta orang hidup di bawah garis kemiskinan internasional.
Miris banget ya kondisi orang-orang yang berada di lingkungan kurang beruntung ini. Di tengah terbatasnya pendapatan, mereka harus tetap bertahan hidup dengan tetap makan, apapun makanannya. Mereka pun memutar otak untuk mengolah produk makanan di sekitar mereka sehingga bisa dikonsumsi.
Nasi aking
Foto: Sindo News
Siapa yang nggak tau nasi aking? Nasi aking adalah nasi sisa yang dijemur sampe kering terus dikukus kembali buat jadi nasi. Nasi aking ini aromanya nggak enak banget dan biasanya jadi pakan hewan. Tapi sejak harga beras melonjak tinggi, warga miskin di Jawa mulai mengkonsumsi nasi aking. Biasanya mereka mengkonsumi nasi aking dengan ditabur garam/ kelapa yang ditaburkan di atasnya. Untuk harganya, di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat pada 2015, nasi aking dijual dengan harga Rp2500,- per kilogram, beda jauh dengan harga beras yang mencapai Rp10.500,- per kilogram.
Kue lumpur
Foto: Imgur
Haiti, salah satu negara paling miskin di dunia ini juga punya makanan yang sering dikonsumsi oleh warganya yang berada di bawah garis kemiskinan. Nama aslinya Galette yang berarti kue lumpur tapi bukan kue lumpur yang ada di sini ya. Tapi bener-bener kue kering yang bahan asalnya dari lumpur.
Jadi, lumpur tipe khusus ini dicampur dengan margarin, garam dan air. Kemudian dibentuk jadi adonan dan dicetak jadi bentuk bulat-bulat kue sebelum dikeringkan di bawah sinar matahari. Meski ngga ada gizinya, orang lokal tetap makan kue ini untuk ganjal perut. Gitu juga buat orang hamil dan anak-anak serta orang lokal yang nganggap kalo kue ini kaya mineral, meski belum ada buktinya.
Pagpag
Foto:BBC
Beda lagi di Filipina. Salah satu makanan yang disukai oleh para penduduk miskin di sana adalah pagpag; makanan sisa yang biasanya ayam sisa dari resto fast food yang dibersihkan dan dimasak kembali untuk dijual dengan harga sangat murah. Dari tempat sampah, ayam sisa ini disortir dan dijual dengan harga Rp7000 sekantong. Setelah itu dagingnya dicuci dan dimasak dengan bumbu merah untuk dijual lagi dengan harga Rp3000 per mangkoknya.
Miris banget sih ternyata, di saat banyak orang sering ngambil makan banyak tapi nggak diabisin, ternyata banyak banget orang yang masih susah banget buat sekedar "ganjel perut" ya Gan. Kita harus sering-sering bersyukur dengan apa yang kita punya sekarang, inget, ada orang yang menginginkan hidup yang kita punya sekarang; tempat tinggal buat berlindung, makan 3x sehari, dan berbagai pilihan baju di lemari untuk berbagai acara.
Ref: 1 - 2 - 3
Baca thread ane yang lain di sini
Miris banget ya kondisi orang-orang yang berada di lingkungan kurang beruntung ini. Di tengah terbatasnya pendapatan, mereka harus tetap bertahan hidup dengan tetap makan, apapun makanannya. Mereka pun memutar otak untuk mengolah produk makanan di sekitar mereka sehingga bisa dikonsumsi.
Nasi aking
Foto: Sindo News
Siapa yang nggak tau nasi aking? Nasi aking adalah nasi sisa yang dijemur sampe kering terus dikukus kembali buat jadi nasi. Nasi aking ini aromanya nggak enak banget dan biasanya jadi pakan hewan. Tapi sejak harga beras melonjak tinggi, warga miskin di Jawa mulai mengkonsumsi nasi aking. Biasanya mereka mengkonsumi nasi aking dengan ditabur garam/ kelapa yang ditaburkan di atasnya. Untuk harganya, di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat pada 2015, nasi aking dijual dengan harga Rp2500,- per kilogram, beda jauh dengan harga beras yang mencapai Rp10.500,- per kilogram.
Kue lumpur
Foto: Imgur
Haiti, salah satu negara paling miskin di dunia ini juga punya makanan yang sering dikonsumsi oleh warganya yang berada di bawah garis kemiskinan. Nama aslinya Galette yang berarti kue lumpur tapi bukan kue lumpur yang ada di sini ya. Tapi bener-bener kue kering yang bahan asalnya dari lumpur.
Jadi, lumpur tipe khusus ini dicampur dengan margarin, garam dan air. Kemudian dibentuk jadi adonan dan dicetak jadi bentuk bulat-bulat kue sebelum dikeringkan di bawah sinar matahari. Meski ngga ada gizinya, orang lokal tetap makan kue ini untuk ganjal perut. Gitu juga buat orang hamil dan anak-anak serta orang lokal yang nganggap kalo kue ini kaya mineral, meski belum ada buktinya.
Pagpag
Foto:BBC
Beda lagi di Filipina. Salah satu makanan yang disukai oleh para penduduk miskin di sana adalah pagpag; makanan sisa yang biasanya ayam sisa dari resto fast food yang dibersihkan dan dimasak kembali untuk dijual dengan harga sangat murah. Dari tempat sampah, ayam sisa ini disortir dan dijual dengan harga Rp7000 sekantong. Setelah itu dagingnya dicuci dan dimasak dengan bumbu merah untuk dijual lagi dengan harga Rp3000 per mangkoknya.
Miris banget sih ternyata, di saat banyak orang sering ngambil makan banyak tapi nggak diabisin, ternyata banyak banget orang yang masih susah banget buat sekedar "ganjel perut" ya Gan. Kita harus sering-sering bersyukur dengan apa yang kita punya sekarang, inget, ada orang yang menginginkan hidup yang kita punya sekarang; tempat tinggal buat berlindung, makan 3x sehari, dan berbagai pilihan baju di lemari untuk berbagai acara.
Ref: 1 - 2 - 3
Baca thread ane yang lain di sini
Diubah oleh thatwasfun 22-03-2018 09:12
tien212700 dan devaz48 memberi reputasi
2
24.5K
149
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan