Seorang suami yang cerdas, gigih dan memiliki kecakapan dalam mencari nafkah. Menjadi tidak berarti jika sang istri tidak jeli dalam mengatur harta suami. Seorang istri yang cerdas bukan saja pintar dalam mengatur rumah dan mendidik anak, namun ia juga pintar mengatur keuangan rumah tangga dan dapat menjaga harta suaminya dengan baik. Istri cerdas adalah istri yang mampu membelanjakan harta suaminya sesuai dengan porsi kebutuhan rumah.
Ia dapat membedakan mana kebutuhan sekunder dan primer, ia pula dapat membedakan mana kebutuhan mana keinginan. Tidak jarang kita lihat dalam kehidupan di mana ada seorang istri yang selalu salah memakai dan menyalahgunakan keuangan yang diberikan suami. Uang yang seharusnya di beri untuk keperluan anak malah kita sebagai ibu menggunakan untuk membeli keperluan kita. Tidak jarang saya sendiri beberapa kali mengalami hal seperti ini. Sebagai wanita yang memiliki nafsu tinggi dalam hal belanja harus pintar menjaga nafsu yang kapan saja datang dan menggoda.
Kalau sudah lihat dompet tebal, apalagi sang suami baru saja gajian, biasanya si istri yang duluan menuntut mau kemana? Belanja apa? Pokoknya mulai mengatur dan merancang aksi untuk membelanjakan gaji sang suami. Saya rasa ibu-ibu sekalian juga pernah merasakan hal yang sama seperti yang saya alami ini.
Waktu itu saya belanja ke pasar tepatnya hari minggu, mumpung hari libur mau melengkapi kebutuhan pokok di rumah, dari beli bawang, garam, cabe, dan keperluan pokok lainnya. Saya sengaja membawa uang secukupnya untuk bisa menahan nafsu yang sering kali tiba-tiba datang menggoda melihat barang-barang dapur yang baru dipasaran. Apa lagi kalu alat-alat untuk buat roti, saya paling gergetan lihatnya. Dan hari itu pas banget, ada promo besar-besaran dibuka di depan pasar, promo barang dapur yang harganya murah-murah, dari panic bersusun tiga sampai bersusun lima, gelas hias, waduh pokoknya banyak banget deh. Sempat ku berpikir untuk melangkah memasuki toko itu.
Tapi ingat lagi bahwa kebutuhan yang akan saya beli sudah saya daftarkan dengan keuangan yang pas. Hal seperti ini sering terjadi pada diri saya. Jadi hari itu saya sengaja membawa uang secukupnya untuk bisa menahan nafsu yang sering kali tiba-tiba. Jadi hari itu saya bisa menahannya sampai akhirnya tidak mengikuti hawa nafsu untuk membeli.

Tidak di saat sendiri, di saat belanja sama suamipun saya selalu digoda oleh nafsu. Waktu itu saya dan suami, jalan-jalan ke toko buku untuk membeli koleksi buku kami. Kami selalu menambah koleksi bacaan kami tiap bulan. Di toko buku gramedia, berbagai macam buku baru terpampang di meja tersendiri. Dengan pelan suami membisikkan pesan kecil untuk saya,” Ingat, beli yang perlu saja, yang lain tunggu bulan depan.” Pesan itu selalu ia katakan ketika kami pergi berbelanja berdua, kemanapun itu. Karena ia tahu sifat wanita kebanyakan ya seperti itu. Kadang kalah dengan nafsu sehingga lupa akan apa yang seharusnya dibelanjakan.
Jadi untuk ibu-ibu yang lain, hati-hati jangan asal menggunakan uang karena nafsu dan keinginan semata. Belum tentu keinginan itu bermanfaat unutk kita. Yah namanya juga keinginan, hanya sesaat umurnya, kalau udah bosan malah diterlantarkan seperti sampah. Hal seperti itu tidak boleh terjadi dalam hidup kita ya buk.
Beberapa hal berikut dapat dilakukan para ibu rumah tangga untuk menjaga keuangan dan mengaturnya dengan baik.
1. Mulailah untuk menabung



Sisihkan sedikit dari pendapatan setiap bulan, dari gaji suami, usaha kecil-kecilan, dan uang pendapatan harian kalau memang ada. Tabungan ini sangat bermanfaat nantinya. Di saat gentingmisanya, kita bisa menggunakan untuk hal-hal yang berada diluar dugaan, misalnya ada kecalakaan, atau sakit tiba-tiba dan saat itu memang tidak ada uang untuk membayar pengobatan,

2. Mulailah berinfestasi


Berinfestasilah sejak dini. Dengan berinfestasi ini kita bisa menghitung beberapa tahun kedepan akan seperti apa usaha kita. Seperti yang saya lakukan, saya selalu membelihan hewan ternak untuk infestasi anak saya, ini saya lakukan untuk tabungan disaat masa sekolahnya tiba. Saya sudah mulai membelikan seekor kambing untuknya disaat ia berumur tiga bulan. Jadi saya dan suami saya sudah memiliki target untuk beberapa tahun kedepan akan seperti apa. Kami sengaja tidak menginfestasi emas, atau yang lain. Karena kami yakin dengan berternak akan lebih memberi keuntungan. Dimana dulu sang nabipun mengembala kambing. Semoga apa yang kami niatkan dapat menghasilkan sesuai dengan harapan kami.


3. Tahu kemana kita belanjakan uang kita
Jangan asal mengeluarkan tanpa mengetahui kemana uang kita mengalir. Karena sebagian kita sering mengeluh. Kok uang saya gini-gini terus, atau kok uang saya cepat habisnya ya, padahal ngak banyak tuh yang sudah saya beli. Jadi perlu ada catatan tersendiri tentang pengeluaran uang kita.
4. Jujurlah dengan pemaikan keuangan kepada suami
[img][/img]
Kejujuran kita pada suami adalah hal yang harus kita tanamkam. Jangan membuat alasan-alasan konyol agar uang belanja ditambah terus tanpa alasan yang jelas. Jika memang butuh jujurlah, jika terpakai secara tidak teraturpun jujurlah. Kejujuran kita lebih bermakna walaupun susah untuk mendapatkan uang lagi, tapi itu jauh lebih baik dari pada harus berkata bohong kepada sang suami. Kasiankan si suami, sudah bekerja saiang malam, kita malah terus meminta dan tak punya alasan yang jelas kemana uang kita belanjakan.

5. Sedekahkanlah, walaupun sedikit.



Ini adalah point yang paling penting. Harta yang kau miliki tidak semuanya milikmu, ingat juga siap yang ada disampingmu, lihat orang tuamu, nenekmu, saudaramu mereka adalah tanggungan dalam rumahmu. Berbagilah dari apa yang kau miliki. Besihkan hartamu dengan bersedekah, Tuhan tidak akanmengurangi sedkitpun nilai dari apa yang kau berikan, Tuhan malahakan mebalasnya dengan yang tak kau sangka-sangka. Berlipat-lipat kau dapatkan. Tidak hanya hartamu bertambah melainkan bersih dari dosa, hartamu menjadi suci, dank au akan selalu mendapatkan perlindungan.