Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

arianto.nandaAvatar border
TS
arianto.nanda
Pernyataan Al Khathath: "Aksi Demo 212 Bukanlah Cek Kosong"

Pengakuan Sekjen Forum Umat Islam (FUI), Al Khathath, dalam konferensi pers bersama La Nyalla Mattalitti beberapa hari lalu, semakin menjelaskan kepada publik mengenai motif aksi berjilid-jilid di DKI Jakarta lalu.
Tak dapat disangkal lagi bahwa demo yang disebut "Aksi Bela Islam" dengan semangat Al Maidah 51 itu hanyalah politik yang berkedok agama. Agama telah menjadi alat untuk membodohi masyarakat dan pemeluk agama yang taat.
Mereka (para ulama su') memprovokasi masyarakat agar datang ke Jakarta untuk melakukan aksi bela agama. Beribu-ribu umat Islam pun melakukan aksi demo untuk menuntut Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ahok, agar dipenjara. Padahal sebenarnya ribuan umat tersebut tak sadar bahwa telah dibodohi demi syahwat politik dan kekuasaan.
Dibalik aksi 411 dan 212 lalu, sebenarnya terdapat kepentingan politik yang utama, yaitu menjungkalkan Ahok dan memenangkan Anies-Sandi. Hal itu seperti yang dinyatakan oleh Al Khathath sendiri.
Ia mengatakan bahwa pengerahan umat Islam untuk memenangkan Anies-Sandi melalui aksi demo 212 kemarin bukanlah cek kosong. Oleh karena itu, mereka meminta jatah agar para kandidat yang direkomendasikannya dapat dicalonkan oleh Gerindra-PKS-PAN di wilayah lain.
Berikut cuplikan pernyataan Al Khathath:
"Nah tentunya saya nggak tahu mungkin apa ada mispersepsi dari ketiga partai bahwa seolah-olah kami mendukung dengan memberikan cek kosong. Nah ini yang mungkin pemahaman mereka seperti itu, padahal kita mendukung munculnya Gubernur Anies-Sandi itu adalah dengan semangat 212, semangat Al Maidah 51. Oleh karena itu, kita berharap hal itu terjadi di tempat-tempat yang lain."
Namun sayangnya, para calon yang diusung oleh Alumni 212 ternyata tak ditanggapi oleh ketiga partai di atas. Untuk itu, Al Khathath merasa sangat kecewa. Pasalnya, Ia merasa ditikung oleh sekutunya sendiri.
Becik ketitik, ala ketara" , begitu kata orang Jawa. Bahwa sesuatu yang benar akan terbukti benar, dan yang salah itu akan terbongkar dengan sendirinya.
Dan, kebusukan motif politik di balik aksi 212 saat ini sudah mulai terkuak. Masih percaya aksi 212 kemarin untuk membela agama? Mari kita tanyakan pada rumput yang bergoyang.
Diubah oleh arianto.nanda 15-01-2018 06:37
0
11.3K
96
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan