- Beranda
- Komunitas
- Hobby
- Green Lifestyle
[EVENT LINGKUNGAN] Sadar Lingkungan dengan mengetahui Kisah terlahirnya barang!!
TS
3770372
[EVENT LINGKUNGAN] Sadar Lingkungan dengan mengetahui Kisah terlahirnya barang!!
PRAKATA
Quote:
“Hukum mutlak kegiatan ekonomi moneter adalah zero sum game, jika ada yang diuntungkan sudah pasti ada yang dirugikan”
“Semua “loss” yang timbul dari proses jual-beli moneter, dibebankan ke alam”
-All Quote by me
“Semua “loss” yang timbul dari proses jual-beli moneter, dibebankan ke alam”
-All Quote by me
Spoiler for :
(Ini Thread edukasi, jujur aja lumayan panjang, namun ane usahakan menggunakan bahasa yang mudah dan semenarik mungkin.)
Siapa yang tidak memiliki barang yang di produksi oleh industri? Hal yang (hampir) mustahil untuk zaman sekarang (2017/2018).
Walaupun seperti ane pun yang menggeluti Hobi DIYdan mengkritisi, pun masih memakai produk-produk buatan industri, dalam trid ane tentang DIY itu, diceritakan bahwa ane merupakan lulusan teknik industri ~
(silakan mampir, IE KASKUS ).
Quote:
”Cinta atau Benci tumbuh karena berusaha untuk mengenal~”
Ane cinta sekaligus benci dengan sistem industrialisasi saat ini
Maka dari itu, ane tau betul seluk beluk (umum) produksi dari akar sampai produk itu “mati”.
Di trid kali ini, ane akan membahas hal tersebut secara ilmiah, tersistematis namun santai (namanya juga forum kan ) .
Spoiler for :
LATAR BELAKANG
(Kalau tak ada waktu membaca, boleh diskip, tapi gansis akan melewatkan beberapa fakta dan rahasia “lucu”)
Tau kah gansis sekalian dari mana barang-barang di etalase toko berasal?
Toko? Ya, itu jawaban yang ilmiah, bagi anak TK.
Pabrik? Ya benar, barang memang di produksi oleh industri baik home industry ataupun korporasi.
Lalu dari manakah sejatinya barang itu berasal? Kalau kita mengetahui asal muasal barang, bagaimana mungkin kita bisa lebih sadar akan lingkungan?
Pada dasarnya, penciptaan barang dimulai dari ekstraksi – produksi – distribusi – konsumsi – dan finally “dibuang”.
Kita ingin lingkungan bersih, asri dan nyaman untuk dihuni. Tapi tau kah kalian, bahwa pada dasarnya semua produk industri yang baik untuk kelangsungan ekonomi(dan alasan produksi ya ekonomi) adalah produk yang dirancang untuk rusak, atau bahasa forum ilmiahnya planned obsolescence (susah ya? Bahasa indonya “kerusakan yang terencana”). Yang kuliah di jurusan desain produk industri boleh sharing, ntr ane pajang .
Ironis memang . Kita mau menjaga agar lingkungan asri namun untuk berjalannya ekonomi, manusia juga membuat produk yang memang dirancang agar bisa rusak atau usang diumur tertentu.
Gak percaya? Sebenarnya hal mudah membuat barang tak rusak-rusak, namun urung dilakukan, karena perusahaan tak mau kegiatan “repeat order” dari konsumen ditiadakan/hilang.
Misalnya pada perkembangan teknologi yang pesat, semaju-majunya teknologi mengapa konsumen tidak bisa hanya mengganti mikro chip prosesornya saja? Padahal yang cukup sering update adalah komponen ini .
Kita harus mengganti mother-board yang artinya mengganti hampir sebagian besar computer milik kita. Belum lagi perkembangan handphone yang lebih pesat, update/upgrade system operasi atau OS pun hanya bisa dilakukan 1-2 tingkat diatas, padahal perusahaan seringkali meluncurkan OS baru, apalagi kalau bicara dari segi gengsi atau fashion/desain. Pernah ada namanya Project Ara, namun tak kunjung release, karena akan merusak PASAR!! It’s possible, but impossible
Ya intinya kalau ada masalah pada produk (rusak atau udah ketinggalan zaman), agan harus serahkan semuanya ke distributor . Atau membeli yang baru.
“Barang yang didesain tak rusak-rusak itu gak mungkin coy!!” Sungguh? coba cek barang militer, mereka memiliki barang yang didesain jauh lebih awet ketimbang barang komersial dengan jenis dan fungsi yang sama ya~
Makanan militer jauh lebih mengenyangkan, jam untuk militer lebih awet dan tahan lama, bahkan alat camping mereka juga jauh lebih awet ketimbang alat camping yang dijual bebas terlepas dari konsumen barang militer itu pemerintah, yang uangnya berasal dari pajak (katanya).
Kembali ke kisah terlahirnya barang~
Spoiler for :
KEGIATAN EKSTRAKSI
(kalau gak kuat dengan kenyataan pahit, boleh skip )
Mau nulis eksploitasi tapi tak etis kan . Ekstraksi bahan baku dari daur ulang bukan merupakan kenyataan yang pahit kok.
Tapi, bermula dari alam yang menyediakan sumberdaya nya. Manusia mulai melakukan penebangan, penambangan, pencidukan (iya menciduk air) sampai melakukan pembakaran dan pengeboman untuk membuka lahan serta mengambil logam dari sebuah gunung!!
Ironisnya lagi, proses eksploitasi makin parah jika permintaan (pembelian) suatu produk meningkat!! “Gak ah, di lingkungan ane asri kok, padahal konsumsi di daerah ane cukup tinggi”, siapa yang bilang kalau proses ekstraksi berlangsung hanya di tempat distribusi kalian bisa punya handphone 4 buah, yang mana terdapat tembaga dan emas didalamnya.. dari mana kah logam tersebut diambil? Iya, diambil dari Negara ketiga, seperti Afrika..
Bagi pengusaha kapitalis, barang siapa yang tak punya alat untuk mengolah bahan mentah, mereka tidak memiliki hak untuk itu!! Tidak efisien dalam menggunakan sumberdaya, katanya.
Bahkan di Negara kita terjadi kan siapa yang (lebih banyak) mengeruk emas dan minyak milik Indonesia??
Spoiler for :
PROSES PRODUKSI
(boleh diskip, kalau mau melawatkan proses yang menarik~)
Abis mengambil bahan dari alam selanjutnya apa? Dijual? Itu mah Negara kita pada masa itu, klo sekarang sudah agak sadar . Diproses dengan menggunakan alat atau mesin yang sumber tenaganya dari bahan bakar tak terbarukan.
“Loh, dari tadi kok suka salah melulu sih? gak kompeten nih TSnya ”
Tenaga listrik maksud gansis? Pembangkit listrik yang sekarang lebih banyak memakai tenaga batu bara hihi (panel surya? Kata dosen matkul tentang sustainable engineering ane, tenaga surya hanya mengekstrak 3%, dari nilai efisiensi {lahan, bahan baku, biaya, dsb}, sejauh ini, doakan agar bisa terus berkembang yaah~).
Belum lagi bahan-bahan kimia yang digunakan (belum lagi yang ditambahkan, beda ya), penulis pernah berkunjung ke pabrik logam . Disana banyak sekali penggunaan bahan-bahan kimia, yang salah satunya adalah penggunaan (kata supervisor sih) “detergen”. Itu baru dari produk metal, belum proses produk plastik yang lebih sering digunakan manusia untuk membuat case produknya .
Bahan-bahan kimia mencemari dengan cara penguapan di udara dan material yang bercampur bahan kimia. Sebenernya ane mau mengungkap rahasia terkait pembuangan limbah (secara umum), baik yang terjadi di indo maupun dunia, tapi nanti kena cekal yang diberita-berita komersil mah masih “ringan”.
Spoiler for :
DISTRIBUSI
(lagi-lagi tak mengapa diskip, tapi inti dari peran pentingnya terhadap lingkungan di sini sih)
Siapa yang suka belanja online? Distribusi barang dimulai dari bahan mentahnya loh gansis. Dari alam, bahan diangkut menggunakan mobil, fork lift, konveyor dan alat transportasi industri lainnya.
Memang caranya seperti itu sih, belum ditemukan teknologi teleport yang energinya menggunakan reaktor nuklir soalnya . nah, dari alam ke pabrik aja butuh transportasi, belum lagi hilir mudik barang dari mesin produksi ke gudang, lalu pada akhirnya dari gudang ke retail/grosir dan pada akhirnya dari pusat grosir didistribusikan ke toko-toko atau mall.
Konsumen pun butuh transportasi untuk menggapai atau membeli barang yang diinginkan bukan? “Online?”, Mas-mas yang nganterin emangnya jalan kaki?
Prosesnya panjang bukan? Dari kegiatan ekstraksi sampai Distribusi saja sudah makan energi untuk Transportasi yang banyak, yang artinya emisi gas buang juga berbanding lurus dong, butuh biaya banyak, tapi yang mengherankan dan unik cuma satu.
”Harga produk bisa murah, semurah-murahnya”
Ok, semua biaya dipangkas, itu hal mudah bagi praktisi industri melakukannya, “melakukan apa?”.
Iya benar, penghematan ekstrim terjadi jika industri melakukan outsourcing terutama untuk pekerja kerah biru alias buruh. Ya makanya kan, banyak buruh demo .
Tuh didemo dampaknya, berarti gak mudah kan . Tapi tunggu, Siapa yang gak butuh kerjaan jaman sekarang? ane aja butuh, tapi pilihan ini terpaksa mereka (terutama buruh) amini demi bisa makan kan .
Kenapa produk-produk tiongkok murah?Karena kualitas rendah? Iya bener, tapi itu dulu. Sekarang mampu bersaing dengan produk-produk dunia. Lalu kenapa bisa murah? Mereka memperkerjakan buruh dengan sistem outsource, bahkan memperkerjakan anak kecil! Belum lagi Pemerintah mensubsidi para pelaku usaha dengan meringankan biaya listrik.
Banyak pabrik banyak tenaga kerja terserap, terlihat mensejahterakan bukan? Sangat indah untuk dijadikan janji politik.
Dampaknya apa sih? Silakan cek kembali quote ane diatas . iya bener, yang dirugikan alam, polusi dimana-mana, kerusakan sumber air, bising, dan sebagainya yang merugikan alam. Yang membayar kerusakan alam siapa? Ya kita, masyarakat dunia, secara langsung dan tidak langsung!
Bagi ekonomi, permintaan barang tinggi artinya ekonomi bagus.
Bagi alam, artinya makin tinggi kegiatan eksploitasi.
Bagi ekonomi, permintaan tinggi akan pekerja artinya ekonomi bagus.
Bagi hukum ekonomi, daya beli masyarakat tinggi dan merata maka harga naik, inflasi!! Shock?
Spoiler for :
KONSUMSI
(Tak ada yang menarik, selain kita semua pasti melakukan prilaku konsumerisme)
Kunci dari pelestarian lingkungan melalui kesadaran akan asal muasal produk adalah kegiatan konsumsi.
Yang beli konsumen, kalau konsumen terus menerus membelipasti produsen dengan senang hati meningkatkan produksi agar keuntungan meningkat dong, gak ada modal, pinjam saja ke bank, dengan proposal yang menunjukan grafik positif pasti disetujui .
Anak bayi juga tau, semakin dia menyediakan produk berupa Tangisan, sang konsumen (orangtua) akan segera membeli tangisan tersebut dengan susu, makanan atau perhatian, lalu dari situ orangtua mendapat manfaat produk yang dibayarkan dengan Ketenangan si bayi, Brilian!!
Sekali lagi ane katakan, Konsumsi meningkat > eksploitasi meningkat > emisi meningkat > permintaan meningkat = harga meningkat > sampah produksi dan kemasan meningkat > pada akhirnya sampah produk meningkat.
Spoiler for :
PEMBUANGAN
Loh, jangan dibuang dong, tapi didaur ulang.
Jujur aja, ane lebih banyak membuang barang daripada mendaur ulang barang. Plastik ane buang, kotak hape disimpen sih, klo udah jelek ya dibuang juga .
Kardus didaur ulang, sampah plastik didaur ulang, sampah kaca didaur ulang. Semakin kita banyak melakukan daur ulang, maka artinya banyak barang yang diproduksi kan . Ya ane sih sangat mendukung kegiatan recycle ini.
Tapi ada fakta lucu terkait daur ulang. Kalau semua masyarakat mendaur ulang plastik, kardus serta kaca sendiri menjadi produk lain. Lalu produsen produk tersebut artinya tidak ada bahan baku “recycle” dari tempat pembuangan, maka apa yang akan mereka lakukan? Iya, ekstraksi lagi dari alam
la la la la~
Kalau tidak didaur ulang ya cara paling ekonomisadalah pembakaran. Ada sampah yang langsung ditimbun, tapi dicekal karena merusak tanah. Cara orang professional ya simpel aja, dibakar. Hasil pembakarannya? Ya masuk tanah lagi .
Spoiler for :
RANGKUMAN
Setelah baca-baca panjang lebar ternyata ada rangkumannya
Prilaku membaca itu baik kok
Korporasi melakukan produksi (pada kasus kesadaran lingkungan ini) dikarenakan permintaan barang terus berlangsung
Jika mengikuti alur dari belakang,
Semakin tinggi permintaan maka, toko retail akan terus mendistribusi barang ke konsumen.
Retail akan memesan barang ke pabrik,
Pabrik akan terus melakukan produksi untuk memenuhi permintaan retail/konsumen,
Pabrik memproduksi barang dengan proses yang lebih lama, karena untuk memenuhi permintaan yang meningkat.
Proses semakin lama, artinya membutuhkan energy dan bahan kimia lebih banyak.
Produksi takan terjadi jika tidak ada bahan mentah, produsen mulai lebih mengeksrasi bahan mentah dari alam.
Alam makin digerus~
Selain itu ada proses perancangan barang, dimana perusahaan ingin konsumen terus menerus melakukan pembelian berulang, baik dari barang itu sendiri, perawatan dan bahkan update.
Sayangnya semakin barang dirancang dengan rancangan fleksibel/modular (seperti proyek ara misalnya), maka ekonomi takkan berjalan.
FYI, produk teknologi apple sudah mulai menghilangkan “planned obsolescene”. Produk awet, tahan lama, masih up to date hingga bertahun-tahun. Tapi mereka medesain bahwa barang tersebut harus diserahkan pada ahlinya jika rusak, dan harganya sama seperti membeli hape bekas harga keawetannya pun sesuai lah Brilian!!
tapi belakangan ini, gadget mereka yang seri lamanya dibikin "lemot" loh, takut gak kuat batrenya katanya kalau menjalankan apps baru/update silakan googling kalau gak percaya..
Pada akhirnya,
Booom, manusia telah menciptakan kepunahannya sendiri,
Congratulation.
Quote:
Ternyata banyak yaa fakta-fakta menarik serta lucu dari cerita perjalanan hidup sebuah barang
Terutama dampaknya pada lingkungan kalau kita terus menerus melakukan kegiatan konsumerisme secara berlebih.
Belum lagi dampak kepada ekonomi, kalau makin banyak pembelian artinya harga barang pada naik.
Ada dampak psikologis serta pertumbuhan masa depan generasi penerus juga loh, tak sempat ane jabarkan, tapi dengan membaca tulisan ini dan berpikir pasti gansis sekarang sudah mampu mengira bagaimana sih sebab-akibatnya .
Solusinya apa? Secara mudahnya, kita hanya mengurangi konsumsi secara berlebih, terutama pada kebutuhan tersier atau bahkan sekunder.
Solusi teknis dan visionernya ada sih, bisa jadi satu thread lagi tapi lagi-lagi ane ambil inspirasi dan referensi dari Negara US sih~
Walaupun tulisannya banyak, dan ane murni menulis sendiri (ada referensinya sih, cek dibawah yaa + bonus loh).
Tapi ane tak banyak mengharap, hanya ingin gansis lebih terinspirasi dan sadar akan pentingnya kegiatan konsumerisme yang wajar.
bukan berarti tidak boleh sama sekali mengkonsumsi produk yang disediakan oleh industri, tapi ada baiknya kita lebih bijak dan sadar akan pentingnya kegiatan konsumsi yang sesuai batas kewajaran dari Xkebutuhan/keinginan.
Spoiler for Bonus + Sumber:
Sebagian inspirasi (tulisan + gambar) berasal dari video ini, serta perkuliahan ane di jurusan teknik industri tercinta :Peluk
Bonus video, Sub inggris + 20 min
Gerakan kesadaran sosial masyarakat US loh, masyarakatnya tak seegois pemerintahnya hihi
Bahasa INDONESIA
sumber:
Konten : by me
Gambar : google keyword product illustration
Quote:
Kalau berkenan, silakan Rekomen HT(klik yaa )
Kalau suka, cukup dirate semestinya,
Kalau tertarik, cukup berikan komentar,
Kalau minat, silakan share,
Kalau cinta, silakan ungkapkan ke dia
Kalau Ngefans sama TS, gunakan fitur stalk atau subscribe, jangan add friend (sombong )
Quote:
“Kebenaran dalam thread ini datangnya dari Tuhan,
Kesalahan datangnya dari Syaiton,
Ane gak salah (apalagi bener) apa-apa ”
Kesalahan datangnya dari Syaiton,
Ane gak salah (apalagi bener) apa-apa ”
Silakan Mampir ke Thread ane lainnya dengan mampir ke page profile ane
*sekalian nambah count visitor ID ane
Diubah oleh 3770372 29-12-2017 22:57
abellacitra dan 3 lainnya memberi reputasi
4
8.2K
Kutip
48
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan