Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Dejavu.CucudAvatar border
TS
Dejavu.Cucud
Pengamat: Ada Upaya Penjegalan Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar
Spoiler for Pengamat: Ada Upaya Penjegalan Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar:


Bandung- Dinamika politik di Pilgub Jabar semakin memanas. Mulai dari bongkar pasang koalisi hingga penarikan dukungan terhadap calon-calon potensial terjadi. Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar terancam gagal maju.

Ridwan Kamil saat ini hanya didukung Nasdem, PKB dan PPP. Koalisi belum tentu bertahan hingga pendaftaran karena persoalan wakil. PKB dan PPP punya ego masing-masing ingin kadernya dipilih, kalau tidak, kedua partai mengancam hengkang.

Tak berbeda jauh dari Ridwan Kamil, Deddy Mizwar yang diusung Demokrat, PKS dan PAN berada di ujung tanduk. PKS dan PAN juga sepakat membentuk koalisi reuni dengan Gerindra. Masa depan koalisi zaman now tergantung keputusan PKS dan PAN.

PDIP dan Hanura yang belum menentukan sikap sejauh ini kerap dikait-kaitkan dengan partai Golkar. Apalagi partai pimpinan Airlangga Hartanto itu sedang mencari rekanan koalisi untuk mengusung kadernya Dedi Mulyadi.

Pengamat politik Universitas Pendidikan (UPI) Karim Suryadi mengatakan dinamika yang terjadi saat ini merupakan upaya penjegalan figur-figur potensial. Sebab, sambung dia, sejuah ini Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar selalu memimpin hasil survei.

"Ini seperti ada operasi untuk membantai calon yang punya elektabilitas tinggi. Demiz dan RK digantung di seleksi awal, bisa jadi tidak diloloskan. Partai lebih memilih orang-orang yang disukai tapi tidak punya elektabilitas," kata Karim saat dihubungi via telepon genggam, Rabu (27/12/2017).

Ia menuturkan penjegalan Demiz - RK merupakan keegoisan partai dalam merengkuh kekuasaan politik.

"Terlalu pragmatis dan dangkal memaksakan orang pilihannya sendiri tanpa mengindahkan persepsi publik. Warga butuh orang yang paham dengan Jabar, bukan yang disukai partai," ungkap dia.

Menurutnya ketiadaan Demiz - RK akan membuat kualitas dan daya saing kontestasi di Pilgub Jabar buruk. Ia yakin masyarakat tidak akan antusias menyambut pesta demokrasi lima tahunan tersebut. Tentu ini kurang sehat untuk masa depan demokrasi Indonesia.

"Kami ingin melihat kompetisi fair, para petarung tangguh. Tanpa Demiz - RK seperti final terlalu dini. Orang kehilangan harapan menyaksikan pertandingan seru. Siapapun pemenangnya akan dilihat dingin, kualitas kompetisi merosot," kata Suryadi. (ern/ern)

detik.com

fiuhh pertarungan keraaass ini.. emoticon-Amazed
0
2.1K
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan