Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nastakurapAvatar border
TS
nastakurap
Umat Kristiani Palestina Ikut Demo Trump 'Kami Tak Sudi"


Umat kristiani di Palestina ikut melakukan aksi protes terhadap pernyataan AS yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Presiden AS Donald Trump akhirnya resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, di Gedung Putih, Washington, Rabu (6/12/2017) waktu setempat.
Melalui pernyataan tersebut, Trump juga mengumumkan rencana pemindahan Kedutaan Besar AS untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Selain muslim, yang menjadi umat mayoritas di Palestina, umat kristiani yang menjadi kelompok minoritas juga ikut menyampaikan protes dan ketidaksetujuan atas pengakuan tersebut.

Umat kristiani melakukan aksi protes di depan Gereja Kelahiran, Betlehem, usai ibadah Minggu (10/12/2017), bersama warga muslim di kota tersebut.
Para pendemo juga menolak rencana kedatangan Wakil Presiden AS Mike Pence ke kota itu, dalam kunjungannya ke Israel dan Palestina pada 19 Desember mendatang.

Pence memang dijadwalkan untuk berkunjung ke Betlehem dan menemui Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Mewakili institusi dan lembaga umat kristiani di Betlehem, George Zeina menegaskan bahwa warga Betlehem menolak rencana Pence tersebut karena kedatangannya dianggap sebagai "ajakan perang".
Zeina mengatakan, Trump tidak berhak untuk mengabaikan signifikansi situs-situs agama yang bersejarah di Yerusalem terhadap umat-umat yang menganggapnya penting.

"Kami, umat kristiani Betlehem, menolak kedatangan Wakil Presiden AS Mike Pence," ucap Zeina, yang juga menegaskan bahwa Yerusalem adalah kota penting bagi umat Kristen dan Islam.

Anggota Dewan Revolusioner pergerakan Fatah, Mohammed Lahham, bahkan mengatakan bahwa warga Betlehem akan menyambut Pence dengan "lemparan sepatu".

Sebelumnya, pada 2008, aksi pelemparan sepatu pernah dilakukan di Irak dalam rangka penolakan terhadap kedatangan Presiden AS ke-43 George Bush.
Di media sosial, warganet Kristen Palestina menyuarakan pendapat mereka yang merasa kekecewaannya terhadap pernyataan Trump dipandang sebelah mata oleh banyak pihak.

Mereka menganggap, banyak pihak yang menilai mereka sebagai umat kristiani mendukung pernyataan pemerintah negara yang berpenduduk mayoritas umat kristiani tersebut.

"Umat Kristen Palestina di Betlehem juga tiap tahun kerap dilarang untuk masuk ke gereja suci di Yerusalem gara-gara okupasi Israel," cuit akun @falasteeniyeh di Twitter.

"Jangan pikir kami sudi gereja-gereja suci kami dikuasai oleh Yahudi. 'Kebebasan beragama' seperti apa itu?," lanjutnya.
"Sungguh, saya adalah seorang umat Kristen Palestina, dan @realDonaldTrump telah mengambinghitamkan umat kristiani di sini!," tulis akun @BlancheMedia. (Al-Bawaba/Palestine News Network)



sumber
Diubah oleh Kaskus Support 06 18-12-2017 08:03
sebelahblog
anasabila
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
2.6K
27
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan