Primary Rainbowatau Pelangi Primer yang ini adalah pelangi yang sering kita temui, Pelangi yang sering muncul setelah hujan badai ini tercipta dari refraksi cahaya yang dipantulkan oleh rintik-rintik hujan. Intensitas warna pelangi tergantung bagaimana besarnya rintik hujan.
Pelangi model ini sering bikin baper kalo liatnya setelah hujan

Kalo agan/sista pernah lihat Pelangi Primer, ada beberapa kemungkinan agan/sista bisa melihat juga Pelangi Sekunder. Pelangi ini sering disebut juga Double Rainbow, dimana Pelangi Sekunder ini terbentuk dibawah Pelangi Primer ketika cahaya dari rintikan hujan terpantul dua kali, Pelangi Primer ini besarnya dua kali lebih lebar dari Pelangi Primer, tapi hanya menyisakan sekitar 1/10 intensitas warnanya. Bahkan warna pelanginya pun terbalik.

Alexander's Bandsecara teknis bukanlah pelangi, tapi adalah sebuah fenomena dimana pelangi primer dan sekunder yang membuat langit di area luar setelah pelangi sekunder tampak lebih gelap dibandingkan dengan area dalam antara pelangi primer dan sekunder.

Supernumerary rainbowsatau yang juga di kenal pelangi tumpuk ini sangat jarang terjadi. Mereka terdiri dari beberapa pelangi yang nampak samar di sisi dalam pelangi primernya. Dan lebih jarang lagi muncul di luar pelangi sekundernya. Mereka dibentuk oleh tetesan air hujan berukuran kecil dan dengan gangguan cahaya yang terpantul lebih dari satu kali yang melalui rintikan berbeda dalam rintikan air hujan.

Red Rainbows(Pelangi Merah) - juga disebut Monochrome Rainbows, adalah pelangi yang terbentuk setelah hujan selama waktu matahari terbit atau matahari terbenam, Panjang gelombang spectrum yang lebih pendek seperti spectrum warna biru dan hijau ini tersebar oleh molekul debu dan udara. Sehingga meninggalkan cahaya tersisa sehingga hanya tampak warna dengan gelombang spectrum terpanjangnya yang berwarna merah dan kuning. Hingga akhirnya terbentuk pelangi berwarna merah ini.

Cloud Rainbowatau disebut juga Pelangi Awan ini terbentuk butiran air kecil di awan dan udara yang lembab, dan bukan dari tetesan air hujan seperti pelangi pada umumnya. Mereka tampak putih karena tetesan airnya sangat kecil ukurannya. Pelangi awan ini jauh lebih luas daripada pelangi biasa, dan kemungkinan besar terbentuk di atas air atau laut. Mereka juga bisa terbentuk di atas daratan, asalkan ada kabut tipis yang cukup untuk diterangi sinar matahari.

Twinned Rainbowatau Pelangi Kembar bukan pelangi yang sama seperti Double Rainbow, umumnya pelangi model ini sangatlah langka ditemui. Mereka terdiri dari dua busur pelangi yang berasal dari satu titik dasar yang sama, dan itu disebabkan saat kombinasi tetesan air kecil dan besar jatuh dari langit. Tetesan air yang terpaksa diratakan oleh resistansi dari udara, sedangkan tetesan-tetesan air yang lebih kecil tetap dijaga dalam bentuk oleh tegangan permukaannya. Sehingga tetesan air ini membentuk pelangi mereka sendiri dan bersatu membentuk pelangi kembar.

Reflected and reflection rainbows– bukanlah pelangi yang sama, meskipun dari nama mereka serupa, pelangi ini hanya terbentuk di atas air. Pelangi yang dipantulkan adalah yang paling nampak dan terlihat saat cahaya dibelokan dari tetesan air yang kemudian tercermin dari air sebelum mata kita mempunyai cukup waktu untuk memprosesnya. Sementara pelangi refrleksi adalah apa yang tampak saat cahaya terpantul dari air, yang sebelumnya di belokan dari tetesan air. Pelangi refleksi ini hampir tidak terlihat seperti pelangi yang Dipantulkan. karena mereka membutuhkan kondisi yang lebih spesifik untuk dapat dilihat lebih jelas.

Rainbow Wheelatau Pelangi Roda ini terbentuk saat awan gelap atau hujan lebat yang mencegah cahaya dari jangkauan mata. Tetesan air hujan yang gelap tak memungkinkan agan untuk melihat warna pelanginya. Hasilnya adalah pelangi yang bisa menyerupai roda gerobak dengan jari-jari besar terpusat menuju titik tertentu. Jika awan ini bergerak dengan cepat di langit, maka pelangi roda ini nampak bisa berputar seperti roda.

Lunar Rainbowadalah pelangi yang terbentuk pada malam hari oleh cahaya Bulan. Namun, sinar bulan yang sangat lemah jika dibandingkan matahari membuat pelangi bulan ini sangat jarang terlihat. Waktu terbaik untuk melihat mereka, secara logis adalah saat malam bulan purnama saat sedang hujan. Langit juga harus sangat gelap, yang berarti pelangi bulan tampak sangat kusam atau lebih putih karena warna malam tidak cukup terang untuk mengaktifkan Sel Kerucut (Reseptor Warna) pada mata kita.