Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

methadone.500mgAvatar border
TS
methadone.500mg
Amerika Geblek Banget Kalau Akui Yerusalem Ibukota Israel
Rencana realisasi janji kampanye Donald Trump memindahkan ibukota Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem diprotes dunia. Kota suci tiga agama itu masih kontroversi siapa tuannya. Kalau Amerika maksa, geblek banget namanya.

Tiga agama itu Islam, Nasrani dan Yahudi mengklaim Yerusalem sebagai kota suci yang harus diperjuangkan. Bahkan, tidak jarang warga Palestina bentrok dengan aparat Israel di kota tua ini. Korban sudah banyak berjatuhan.

Sementara janji Presiden Trump lebih condong ke Israel. Dia menyampaikan segera memindahkan kedubes AS ke Yerusalem begitu jadi presiden. Secara simbolik, pemindahan ini sama saja mengamini kalau Yerusalem milik Israel.

Tapi ini belum kejadian. Trump sepertinya masih galau dan terus menundanya. Masalahnya sekarang, Trump dikabarkan akan melakukan pemindahan itu secara diam-diam tanpa mengumumkan ke publik. "Pengumuman keputusan itu akan dibuat dalam beberapa hari mendatang," kata Jubir Gedung Putih Hogan Gidley seperti dilansir Reuters, kemarin. "Presiden telah jelas dalam isu ini sejak awal. Bahwa ini bukan masalah 'jika' melainkan masalah waktu," tambahnya.

Namun, pejabat Amerika memperkirakan Trump bakal mengeluarkan perintah sementara, yang kedua sejak dilantik sebagai presiden, untuk menunda pemindahan kedutaan, meski selama kampanye Trump berjanji akan merelokasi kedutaan Amerika ke Yerusalem.

Para pejabat Negeri Paman Sam telah mengungkapkan bahwa Trump akan mengumumkan pengakuan Yerusalem sebagai ibukota Israel dalam sebuah pidato, hari ini. Langkah terobosan dalam kebijakan luar negeri Amerika dan dipastikan bakal memicu kekerasan di Timur Tengah.

Sontak, rencana Trump ini menuai protes. Sebanyak 57 negara Islam tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menolak rencana itu. OKI mengancam digelarnya penyelenggaraan konferensi tingkat tinggi (KTT) negara-negara muslim apabila Trump melakukan ini.

"Kalau Amerika Serikat mengambil langkah untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel, kami dengan suara bulat merekomendasikan penyelenggaraan pertemuan di tingkat dewan menteri luar negeri yang dilanjutkan dengan sebuah KTT Islam sesegera mungkin," ancam OKI melalui keterangan resmi seperti dikutip AFP.

OKI juga memperingatkan, mengakui Yerusalem atau mendirikan misi diplomatik di kota yang disengketakan itu akan dianggap sebagai "serangan terang-terangan terhadap negara-negara Arab dan Islam."

Wakil Perdana Menteri Turki Bekir Bozdag memperingatkan akan "malapetaka besar" jika Amerika mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel. "Jika status Yerusalem saat ini diubah dan langkah lain diambil itu akan menimbulkan malapetaka besar," kata dia.

"Itu akan sepenuhnya menggagalkan proses perdamaian yang rapuh di kawasan ini dan memicu konflik baru, perselisihan baru dan kerusuhan baru," tambahnya.

Protes juga datang dari Indonesia. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah memanggil Duta Besar Amerika untuk Indonesia Joseph R Donovan Jr ihwal ini. Indonesia khawatir, jika Amerika nekat bisa berbahaya bagi dunia. "Apabila itu terjadi dapat membahayakan proses perdamaian antara Palestina dan Israel, dan membahayakan perdamaian itu sendiri," kata Retno di Istana Bogor, Jawa Barat, kemarin. "Duta Besar AS katakan bahwa President Trump has not yet taken final decision on this matter. Saat ini belum ada keputusan final mengenai hal ini," tambahnya.

Tidak hanya itu, Retno menjelaskan Indonesia telah mengirim orang ke OKI biar beragam perkembangan bisa segera sampai. "Indonesia juga sudah mengirim very clear message. OIC (OKI dalam bahasa Inggris) juga sudah mengirim message (pesan) yang sangat jelas," kata Retno.

Status Yerusalem adalah salah satu isu yang paling sering diperdebatkan dalam konflik Israel-Palestina yang sudah berlangsung lama. Sebagian besar dunia, termasuk Amerika, tidak secara formal mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel. Inti dari masalah pengakuan itu adalah pertanyaan tentang apakah Trump, yang semasa kampanye menyatakan di bawah kepemimpinannya Amerika akan mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel, memutuskan untuk memindahkan kedutaan Amerika Serikat di Israel ke Yerusalem..

http://dunia.rmol.co/read/2017/12/06...Geblek-Banget-
sebelahblog
anasabila
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
8K
71
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan