BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno juga mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya presenter kuliner terkenal di Indonesia, Bondan Winarno di Twitternya.
Senada dengan Gubernur DKI, Anies Baswedan yang juga membuat status belasungkawa di Twitter-nya dan dikritik warganet karena Bondan tidak beragama Islam dan seorang muslim seperti Anies dilarang mendoakan nonmuslim, maka Sandiaga Uno juga mengalami hal serupa.

“Turut berduka cita atas wafatnya @PakBondan Winarno 'Maknyus', presenter kuliner yang sering kita jumpai di acara televisi. InsyaAllah keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan oleh Allah SWT. Al-fatihah.,” tulisnya, Rabu (29/11/2017).

Mereka mengatakan seorang muslim dilarang mendoakan orang nonislam yang telah meninggal dunia.
“agamanya kan katholik Bang...orang Muslim kan gak boleh mendoakan non Muslim ketika sdh meninggal,” ujar riny72farhan.

“Apakah ada ayat dan hadistnya? Bukankah kita boleh menyampaikan belasungkawa apapun agamanya????” kata Bdewantoputra
“dosa yg tdk terampuni kan menyekutukan Allah, non Muslim otomatis tdk mengakui Allah sbg Tuhannya,” sahut riny72farhan lagi.
“yg tdk boleh itu mendoakan agar dosanya diampuni, selain itu boleh,” kata sinu_hisnu.
“Wong mendoakan aja kok di salahin... nyebut to pak yg kyai...,” kata rosheed99.
Selain yang mengkritik, banyak juga warganet yang turut mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya pria yang dikenal dengan jargon maknyus-nya itu.

http://banjarmasin.tribunnews.com/20...net-ada-apa-ya

yang menarik dari berita ini bukan soal halal-atau haram ngasih ucapan belasungkawa ke non-membernya.

yg menarik ini adalah...

selama ini jualan si Anis-sandi itu primordialisme agama, ada rencana katanya, mau jenguk ahok di penjara. nah klu kaum garis keras gini aja reaksinya seperti ini, maka kemungkinan besar si Anies-sandi ga bakal jenguk, klu ga mau kehilangan basis "pekerja" militannya.

dampaknya..

klu ga jenguk ahok maka "rekonsiliasi" nya gagal, ini pasaangan bakal gagal bikin kesan yg bagus ama pemilih "non-member" yang berujung pada pembonsaian suara di 2019, setidaknya buat mengail suara 'non-member"

kemungkinan besar Papua, Papua Barat, Sulut, kep Nias, Kalteng, Bali, NTT bakal kalah telak