Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

deniswiseAvatar border
TS
deniswise
Kisah Mistis Pesugihan Suku Baduy untuk Menarik Uang Goib
Anda kenal pesugihan? Pesugihan adalah salah satu bentuk ritual nan mistis yang dipakai untuk mendapatkan kekayaan secara instan dengan cara melibatkan arwah, jin, makhluk halus atau setan. 

Pesugihan untuk menarik uang gaib atau goib pun, sebenarnya sudah menjadi fenomena di negeri ini dalam beberapa tahun terakhir. Informasi tentang cara menarik uang gaib juga sebenarnya sudah banyak kita baca di berbagai media di Tanah Air. 

Bahwasanya, di negeri ini, khususnya di Tanah Banten, ujung barat pulau Jawa ini terdapat banyak orang yang mengaku pakar pesugihan yang bisa menarik uang gaib yang halal. Percaya atau tidak, tetapi berita dan cerita tentang itu, sudah sering kita dengar, bahkan kita bisa baca sendiri di berbagai media.

Lebih daripada itu, banyak situs juga mengiklankan pesugihan penarikan uang gaib itu. Pertanyaannya, apakah itu benar adanya? Kalau pun benar, bagaimana cara menarik uang gaib? Berapa mahar pesugihan tarik uang goib?

Seorang pakar pesugihan penarikan uang goib, pernah mengatakan lewat sebuah situs, jika Anda berminat ingin kaya mendadak memilih jalan pesugihan dengan saya silahkan anda pilih paket tarif mahar jasa penarikan dalam nominal jumlah yang sudah kami tentukan.

Paket Mahar Jasa Penarikan Uang Goib Halal: penarikan 500 juta tarif  mahar 5 juta, penarikan 1 milliar tarif mahar 10 juta, penarikan 1,5 milliar tarif mahar 15 juta, penarikan 2 milliar tarif mahar 25 juta, penarikan 3 milliar tarif mahar 30 juta

Apa pantangan dan tumbal pesugihan penarikan uang goib?

Berbicara masalah pantangan menarik uang gaib itu hakikatnya ada tumbalnya, meski ada yang mengaku sama sekali tidak ada tumbal dan tidak memiliki pantangan apa pun. 

Bagi mereka pesugihan menarik atau tarik uang gaib merupakan pesugihan yang halal dan tidak bertentangan dengan agama mana pun, selain itu cara pesugihan ini juga tidak menimbulkan resiko dan efek samping yang dapat merugikan diri sendiri?

Apa benar? Tetapi, itulah yang sering kita baca dalam promosi pesugihan penarikan uang goib lewat situs atau iklan di media massa.

Bukankah agama-agama mengajarkan tentang  cara mendapatkan rezeki dengan jalan lebih dulu mengeluarkan keringat, tenaga dan biaya?

Di Banten memang sering terdengar berita tentang pesugihan penarikan uang goib itu. Bahwa pesugihan tarik uang goib merupakan bagian dari paket Pesugihan Tanpa Tumbal. Hummm!

“Anda bisa mendapatkan Pesugihan Tanpa Tumbal dengan terlebih dulu mengirimkan maharnya kepada kami. Setelah mahar ini kami terima”, kata yang berpromosi, “dan kami akan segera memulai ritual Pesugihan Tanpa Tumbal sesuai nama dan tanggal lahir Anda. Kemudian paket lengkap berisi Panduan Amalan Pesugihan Tanpa Tumbal, akan kami kirim ke alamat Anda”. Wow keren!

Pertanyaan, apakah itu benar? Logikanya begini, kalau itu benar, mungkin sudah banyak orang miskin jadi kaya di negeri ini. Pengentasan kemiskinan tidak perlu diteriaki, tetapi akan teratasi dengan jalan pesugihan seperti itu? Lalu, bagaimana?

Sebenarnya dapat kita analisa kegagalan ritual pesugihan.  Secara sederhana dikatakan tidak semua orang yang menjalani pesugihan mengalami kegagalan. Ada di antaranya yang berhasil. Tingkat keberhasilannya pun berbeda-beda, dan umumnya sangat kecil. 

Tetapi harus pula diketahui, mereka yang berhasil pun berpeluang mengalami kehancuran di kemudian hari jika syarat yang sudah ditetapkan tidak dipenuhi. Itulah hukum alam goib.

Selain itu, pesugihan itu kontrak seumur hidup. Biasanya ada syarat-syarat yang ditetapkan jika berhasil. Misalnya, tumbal dan sesajen tertentu. Apabila berhasil, syarat tersebut harus dipenuhi seumur hidup. Jika ditinggalkan atau terlupa dapat terkena akibatnya yang berujung kematian dan kekayaannya ludes seketika. 

Perbincangan seputar ritual pesugihan yang tergolong unik.

Tempat pesugihan pun sebenarnya bukan hanya di Baduy, melainkan ada juga Bandung, Ciamis, Grut, Tasikmalaya, Sadang (Cikampek), Cirebon, Cilacap, Ambarawa, Wonosobo, Grabagan, Parakan, Batang, Karanganyar (Solo), Lasem, Banyuwangi, Trenggalek, Jombang, Palembang, Jambi dan lain-lain. 

Faktor Kegagalan

Seseorang yang pernah dijumpai editor, sebut saja Aki Sapu dari Baduy,  mengungkapkan, terdapat 2 syarat yang berkaitan dengan ritual pesugihan, yaitu: syarat yang harus dipenuhi sebelum ritual (berkaitan dengan sesajen dan jenis minyak tertentu) dan syarat yang harus dipenuhi pada saat ritual (berkaitan dengan mantera dan teknik ritual). 

Apabila syarat pertama dan kedua gagal dipenuhi, maka dapat dipastikan ritual akan gagal.

Adapun penyebab kegagalan menjalani ritual pesugihan cukup banyak. Namun, secara garis besar ada 5 faktor, yaitu: salah waktu, salah sesajen, salah bahasa, salah teknik, dan salah tempat.

Sepintas memang tampak sederhana faktor kesalahan tersebut. Kenyataannya sangat sulit.  Kilah Aki Sapu.

Menurutnya, sebuah tempat pesugihan memiliki aturan-aturan baku yang sudah turun temurun. Jika dilanggar sedikit saja, dapat dipastikan ritual gagal total.

Dia memberi contoh seputar faktor salah waktu. Dalam tradisi ritual pesugihan, waktu memegang peranan penting. Istilah waktu ini berkaitan dengan hari, weton dan jam ritual. Misalkan, hari Selasa-Kliwon, Sabtu-Pahing atau Jumat-Pon. Ada keterikatan kuat antara hari dalam penanggalan Nasional dengan hari dalam penanggalan Jawa.

Begitu pula dalam hal jam. Ritual pada Selasa-Kliwon menandakan ritual tersebut dilaksanakan pada hari Senin sore dan bukan pada hari Selasa sore. 

Lima faktor kesalahan tersebut jika dijabarkan sangat luas. Misalkan, salah sesajen berkaitan dengan sesajen (ubo rampe) yang biasa dilakukan di tempat pesugihan tersebut.

Salah bahasa berkaitan dengan mantera-mantera yang dibaca, nama jin yang dipanggil dan permintaan dari orang yang menjalani ritual. Salah teknik berkaitan dengan salah duduk dan salah arah.

Salah tempat berkaitan dengan kesalahan menentukan lokasi yang tepat.

Resiko

Aki Sapu mengatakan bahwa mencari kekayaan melalui pesugihan memiliki resiko tinggi. Terutama jika dalam proses ritual terjadi kontak dengan sosok goib yang dituju. Pelaku ritual bisa sakit atau mengalami peristiwa yang dapat merenggut nyawanya. 

Misalnya, dia pernah mendengar cerita orang yang usai menjalani ritual pesugihan, dalam perjalanan pulang, kendaraan yang ditumpangi nyaris tabrakan. Kejadian itu selalu terulang setiap kali selesai menjalani ritual pesugihan.

Bahkan pernah dalam suatu peristiwa, makhluk gaib yang dipanggil tidak sesuai dengan yang diinginkan dan yang datang makhluk gaib lain yang malah menyerang acara prosesi ritual hingga yang hadir lari tunggang langgang.

Maka, kita perlu menyarankan tidak coba-coba mengikuti ritual pesugihan nan mistis itu. Keuntungannya hanya sesaat. Dus, bukan keuntungan yang didapatkan, melainkan bencana seumur hidup!

http://www.netralnews.com/news/sisilain/read/113847/kisah.mistis.pesugihan.suku.baduy.untuk.

Jangan ada yg komen negara lain sdh ke bulan
mincli69
mincli69 memberi reputasi
1
11.1K
27
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan