Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

JamelahasikAvatar border
TS
Jamelahasik
[curhat] Kehidupan saya dan Hubungan dengan pacar
Halo gan selamat malam.

Perkenalkan nama saya *panggil saja Jamelahasik*, saya laki-laki. Ini thread pertama saya di forum H2H, saya pengen curhat karena tidak tau harus kemana lagi saya mengungkapkan perasaan saya.

Sudah 3 setengah tahun saya pacaran dengan pacar saya sekarang, dulu saya pacaran dengan mantan-mantan saya paling lama cuma 3 bulanan karena alesan saya yang selalu bosen dengan mantan saya itu, tapi beda dengan pacar saya yang sekarang. Sampai detik ini saya ga ada rasa bosen sedikitpun dengan pacar saya. Pacar saya juga saya anggap sebagai teman dan sahabat saya dimana saya mencurahkan perasaan saya senang ataupun sedih, ga ada orang lain di hidup saya. Ya, ga ada orang lain. Saya orang yang bisa dibilang introvert, sedikit bergaul dengan teman-teman.

Hubungan saya dengan pacar kami lalui layaknya orang pacaran yang lain, ada perasaan cemburu, marah, dan bumbu2 pacaran yang lain. Oh iya saya mulai berkenalan dengan pacar saya saat awal kuliah hingga satu tahun berkenalan yang akhirnya kami pacaran. Pacar saya beberapa bulan lalu sudah diwisuda dan sekarang sedang melanjutkan kuliah S2nya sedangkan saya baru bulan ini diwisuda.

Dulu sebelum dimulai masa skripsi (satu tahun yg lalu) saya cukup bahagia dengan kehidupan kuliah saya yang penuh dgn warna. Saya bisa dibilang cukup aktif dalam kegiatan organisasi di kampus dan sekitarnya. Hari-hari saya dipenuhi dengan kegiatan baik itu kepanitiaan maupun studi riset. Hubungan saya dengan pacar pun sangat dinamis dengan pacar saya yang cukup posesif dengan kegiatan saya yang tidak bisa dihindarkan dengan kegiatan organisasi yang pastinya harus dekat dengan perempuan-perempuan baik senior, maba maupun seangkatan. Demi pacar saya, saya selalu berupaya untuk tidak terlalu dekat dengan perempuan-perempuan ini, tidak apa saya terkesan kurang dekat dengan teman organisasi perempuan saya, demi hubungan saya dengan pacar saya.

Kehidupan kampus saya mulai berubah dengan dimulainya skripsi demi menyelesaikan pendidikan S1 saya. saya tidak mengikuti organisasi apapun, saya tidak mengikuti aktivitas kampus apapun, hanya skripsi. Hal ini membuat saya lama kelamaan menjadi agak stres, merasa minder dengan teman-teman yang lain, merasa tidak mampu melakukan apapun, dan hanya ada pacar saya yang selalu setia menjadi penghibur saya. Bisa dibilang saya cukup egois, saya merasakan itu. Saya tidak bisa selalu ada untuk pacar saya ketika pacar saya membutuhkan saya dengan alasan pembenar yang tidak benar: suasana hati saya yang tidak menentu.

Saya lega ketika ujian skripsi saya dinyatakan lulus tanpa hambatan sedikitpun. Namun perasaan lega ini hanya sementara, satu minggu setelah lulus ujian skripsi saya mulai merasa tidak berguna, tidak mampu melakukan apapun. Saya telah kehilangan "dunia maya" saya, dunia kampus. Saya harus mulai kehidupan nyata saya, mulai mencari pekerjaan, mulai bekerja. Tapi yang saya rasakan adalah, saya tidak memiliki keahlian apapun untuk mendapatkan pekerjaan. Pikiran minder dan pesimis ini sebenarnya sudah saya miliki sejak saya kecil dan kini makin besar. Hanya pacar saya yang saya miliki, jawabku.

Namun, apa bisa saya menggantungkan kehidupan saya kepada pacar saya? tentu tidak. Saya harus memperjuangkan hidup saya sendiri. Tidak ada orang lain yg bisa saya gantungkan. Hal ini menjadi motivasi saya untuk mulai melamar pekerjaan. Saya berkata pada diri saya sendiri: setelah saya mendapat pekerjaan nanti, saya akan bekerja keras agar saya bisa cepat menaikkan kondisi perekonomian keluarga saya dan saya juga bisa dengan cepat menikahi pacar saya. Saya ingin hidup bersama dengan pacar saya saat ini. Saya ingin membahagiakan dia. Kelak, ketika dia juga sudah bekerja, kami pulang dari kantor bersama, melepas penat kami dari kantor bersama, menceritakan keluh kesah pekerjaan kami berdua. Liburan ke suatu tempat yang romantis ketika hari libur. Atau, ketika dia tak ingin bekerja dan memilih untuk mengurus rumah tangga, saya akan pulang dari kantor disambut oleh istri saya dan mencicipi masakan yang sudah dia siapkan di meja makan untuk kami makan bersama, bermain dengan anak2 kami dengan riang gembira, memberi makan kucing kami yang sudah tumbuh besar dan melompat kesana kemari.

Saya bukan orang yang berani mengatakan kata-kata semacam itu kepada pacar saya, hingga akhirnya saya beranikan hanya berkata padanya ringkasan dari bayangan saya: saya nanti akan bekerja keras, beli rumah dan saya ingin kita tinggal bersama disana. Sesingkat itu.

Kemarin, setelah saya diwisuda, dan bersiap untuk mulai melamar pekerjaan, dia berkat: "maaf, saya sudah bosan dengan kamu". satu kalimat yang merobek-robek kenangan saya dan imajinasi saya. Saya tau bagaimana rasanya bosan dengan pasangan, bukan hal yang disengaja, namun juga tidak bisa dihilangkan. Saya mengingat perasaan saya dulu ketika saya bosan dengan mantan saya. Apapun yang mereka lakukan akan membuat diri saya muak, tidak suka, tidak senang. Jadi saya sangat mengerti perasaan itu. Saya tidak ingin kehilangan pacar saya yang sekarang, dilain sisi saya sangat mengerti apa yang dirasakan pacar saya saat ini, pun saya tidak ingin dia mempertahankan hubungan ini dengan dasar rasa kasihan.

Hari ini perasaan saya makin hancur ketika dia mengatakan kalau dia ingin dekat dengan pria lain, dan bertanya kepada saya, "kamu lebih memilih saya dekat dengan orang lain dari saya langsung atau dari orang lain?". ingin saya menangis. saya telah kehilangan satu-satunya teman, sahabat dan pacar saya. Saya katakan kepada dirinya: "lebih baik kalau saya tidak tahu sama sekali." sakit, benar-benar sakit membayangkan dia disebelah orang lain, disebelah laki-laki lain. Saya mengerti bahwa dia akan bahagia dengan pilihannya sendiri, tapi rasa sakit itu semakin menyayat perih.

Saya memilih untuk tidak mengetahui apa alasan yang membuat dia bosan dengan saya, apakah karena laki-laki lain yang mengisi hidupnya sekarang, atau kehidupan saya tidak semenyenangkan dahulu. entahlah. saya memilih untuk tidak mengetahui, karena mengetahui hal tersebut hanya akan lebih menyakitkan.

Terima kasih kaskus memberikan saya tempat untuk bercerita sebagai seorang anonim.
Diubah oleh Jamelahasik 08-11-2017 13:29
0
4.2K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan