llziganablackllAvatar border
TS
llziganablackll
[KISMIS] PERTAMAXALI kenal Om POCONG


Aku adalah anak pertama dari 6 bersaudara, hidup dikeluarga sederhana disebuah wilyah padat penduiduk ditengah hiruk pikuknya kota JAKARTA, yang kini kalo lihat pemandangan sekarang hanyalah tanah rata dgn sisa bangunan rumah yg dibongkar oleh mesin doser dll karena saat itu, semua masyarakat disana setuju untuk menjual rumahnya kepada pengembang / pengusaha suatu perusahaan yg bekerja sama dengan pemerintah pusat. Aku hanya bisa melihat pohon jambu yang masih berdiri subur dan tegak ditengah2x tanah lapang dengan berserakan sisa2x bangunan rumah.

Aku terdiam memandangnya, mengawang lamunanku menggambar keadaan jauh sebelum bongkaran, sepetak rumah kecil yang berdempetan dengan tetangga kanan kirinya, dipisah oleh jalan setapak yg ditutup dgn coran alakadarnya untuk memisahkan rumah didepannya. Rumah berwarna merah tua yg berada di sudut jalan setapak berleter L tsb nampak biasa saja, gak ada kejanggalan atau menampakkan aura mistis sedikitpun, itu rumah nenekku yg biasa akrap kupanggil Mak cuci, karena keseharian beliau semasa hidup dulu pekerjaannya menerima jaitan mukena dan mencuci pakaian.

Seperti biasa, malam jumat pulang mengaji, terus kerumah mak cuci buat nonton film faforitku dolo setiap malam jumat jam 22.30 film the CHIPs, film tentang 2 polisi patroli bermotor yang gagah dan jujur, suka menolong dan sgt lihai mengemudikan kendaraan motornya dijalan.

Padahal dirumahku yg bersebelahan dengan mak cuci juga punya tipi. hanya saja aku lbh memilih nonton dirumah mak cuci karena lbh lega dan bisa goleran dilantai sambil nonton film, kadang sampai ketiduran sampai pagi disana.

Saat itu aku masih duduk bangku sekolah SD ( Sekolah Dasar ). di era 80an stasiun teve hanyalah TVRI yang bisa dengan mudah di akses oleh banyak keluarga indonesia. Keseruan film tersebut menyita perhatianku kurang lebih hampir 30mnt-1 jam ( gak inget pastinya berapa lama tayangnya film tsb waktu itu ).Mak cuci dari balik lemari besar yg membatasi ruang tamu+kluarga ( nonton tipi ) dengan tempat tidurnya muncul menegurku untuk bersiap2x tidur.

" Neng....!!!" ( NENG bahasa panggilan Mak kepadaku sehari2x, konon kabarnya dari Alm. Babeh aku masih ada turunan Raden, dan dijawa barat, khususna bogor, turunan raden biasa dipangil NENG dan untuk perempuan dipanggil Nyai )
" Udahan lu nongton, udah malem, cuci kaki sono trus tidur..!!! " ucapkhas betawinya.
" Iye mak... " aku meng iyakan dan terus angkat pantat buat menuju dapur dan terus kekamar mandi buat cuci kaki.

Tak jauh untuk menuju kamar mandi, aku hanya harus melewati dapur kecil mak cuci, saat itu mak cuci baru saja kelar ritualnya cuci pusaka peninggalan alm. engkong ane aka suaminya aka babenye bapakku. ada nampan besar terbuat dari bambu berukuran sedang berbentuk lingkaran, selain asap dupa, sirih, dan kapur sirih, ada tergeletak juga disitu keris, golok, dan beberapa benda yg tidak aku kenal apa namanya, selain itu juga ada makanan2x dan minuman, mulai dari teh pait+manis, kopi pait+manis, dan air putih, tertata rapih juga makanan kecil seperti roti, kerupuk mayang, dan juga bolu melengkapi isi nampan kayu yg berada diatas meja kotak yg sudah cukup tua umurnya, biasanya aku suka curi2x makanan tsb dan meminum teh manisnya selagi hangat, tapi kali ini rasanya gak mungkin karena beliau sedang repot menumpuk cucian piring dan gelas kotor, dan posisi kue faforitku sangat dekat dgnnya. Jadi aku lanjutkan saja kekamar mandi untuk cuci kaki.

PERTEMUAN PERTAMA KALI
Kamar mandi dan dapur hanya dibatasi oleh pintu usang yg cuma terbuat dari papan dan triplek, dibawahnya dilapis seng agar air tak mudah membasahi papan pintu yg dibawah agar tidak cepat rapuh. Aku berdiri diantara pembatas pintu tsb, didepan kananku jarak semeteran terdapat pompa kodok yg diberi tambahan kaleng yg dibentuk setengah lingkaran dgn panjang ukuran semeter untuk mengalirkan air ke bak kecil yg dibuat dari semen dan bata. tak jauh dri situ dibuat ruang khusus untuk buang hajat besar aka toilet bin WC, ditembok campuran semen dan bata hanya sampai ukuran 2 meteran tingginya, jadi tembok tsb tidak sampai menutup keseluruhan ruangan toilet, diatasnya ada jendela atau mirip ventilasi ukuran 1x1 meter yg dibatasi dengan jeruji besi tanpa penutup, mungkin maksutnya agar bau dapat keluar dan sirkulasi udara dikamar mandi bisa cukup baik, dipojokan kanan WC / depan pintu WC terdapat pintu yg menghubungkan antara kamar mandi dengan area belakang rumah yg terdapat kandang ayam dan pohon jambu yg buahnya termanis sewilayah kampungku. banyak yg meminta dan bahkan mencuri buah tsb ketika sdh siap panen/ musimnya.maklumlah rumah diperkampungan kumuh tidak bisa membuat pagar karena keterbatasan area, jadi beberapa meter dibelakang sampai kesamping rumah dibuat jalan tikus untuk jalan umum juga, meski gk banyak orang luar tau itu adalah jalan pintas semacam lorong kecil menuju jalan besar kampung lainnya.

Dijendela itulah aku melihat sesuatu yg aneh, sosok seperti muka yg ditutup oleh kain putih, diatas kepalanya jelas terikat mirip permen sugus yg terkenal waktu itu... Aku semakin penasaran, aku tatap dengan jelas.. bentuk mukanya yg samar dari balik kain putih yg menutupinya, sosok itu hanya terlihat setengah badan karena jendela/ventilasi itu hanya memuat penampakan tsb pas setengah badan.
Wujud orang bertutup kain putih itu bergerak turun sgt perlahan, aku langkahkan kaki menuju pintu disudut kanan depan WC, aku buka pintu tersebut dan melihat keatas persis kearah jendela/ventilasi tsb, dan tidak ada apapun selain kegelapan dan desiran suara daun jambu yg bergesekan dengan daun lainnya karena angin malam itu memang cukup kencang hembusannya.

Aku kembali tutup pintu dan dari dalam aku lihat ke jendela/ventilasi ternyata mahluk berselimut kain putih tsb masih ada dan terus bergerak turun perlahan, aku kembali buka pintu dan melihatnya dari luar seperti pertama tadi, tapi tetap hanya gelap dan suara gesekan dedauanan yg tertiup angin.
ilustrasi gambar


Aku tutup pintu dan masih melihat sosok tersebut dan segera setengah berlari kepintu yg menghubungan dengan dapur, dimana Mak cuci sedang beres2x alat dapur kotor dll. Persis ditempat awal aku berdiri, dipintu kayu itu aku setengah berteriak memanggil beliau.

" Maak.. sini cepetan, itu ada apa dijendelaaa.. " ucapkuh setengah teriak.
" Apaan sih ? ntar dolo ni tanggung..." jawab Mak cuci tanpa menoleh sambil terus merapihkan cucian gelas dll.
" ya elah maakk...! cepetan, liat dolo itu apaan sih kok ada dijendela mau turun.. " paksa aku memintanya segera datang menghampiriku, dan kemudian mataku kembali kearah jendela tsb tetapi mahluk tersebut sudah tidak ada. Aku sempat berkata dlm hati " yaahh kok ilang duluan..."
" Mana..?? ada apaan dijendela? " ucap Mak cuci tiba2x yg sudah dibelakangku, dan membuat aku kaget setengah idup. Mak cuci bergegas kepintu belakang yg tadi aku buka tutup. Sementara aku masih bingung dan kaget karena reaksi Mak cuci yg tiba2x tadi.

Beliau kluar sebentar dan tak lama kemudian, Mak cuci kembali masuk dan mengunci pintu tsb lalu kembali menghampiriku dan berkata
" Udah sana cuci kaki, makanya anak kecil kalo tidur jangan malem2x..." gerutu Mak cuci sambil mengawasiku mencuci kaki.

ANAK KECIL ITU MEMBANGUNKAN AKU

Belum habis kebingunganku tentang kejadian malam jumat kemarin, apa dan siapa sosok mahluk yang terbungkus kain putih itu, malam sabtunya seperti biasa aku nonton film dirumah Mak cuci, tetapi kali ini aku sampai ketiduran dan anehnya mak cuci kali ini gak menegur atau membangunkan ku, mungkin beliau terlalu lelah setelah seharian bekerja, dan langsung tertidur pulas.
Beberapa menit sebelum aku ketiduran memang terdengar dari tempat aku nonton tipi suara ngoroknya Mak cuci yg khas dan sgt horor banget, Groook.....krroookk..geerrrrsss... 1000x.
Aku masih mendengarnya bahkan saat mata dah 5 watt, dan setengah sadar aku mulai tenggelam dalam tidur. Gak ada yang aneh disuasana saat itu semua nampak normal2x saja. Sampai aku merasa badanku dihentak2x atau seperti digoyang2xkan disertai dgn suara kecil, sayup2x terdengar antara sadar dan tidak sadar memanggilku Aa....

" Aa...... banguunn aa...... " ucap suara khas anak kecil laki-laki sekitar umur 5-6 tahun.
Aku tak bergeming, aku melihat anak kecil memakai baju biru tua dengan celana pendek memegang beberapa kelereng ( gundu bahasa betawinya ). Aku sadar itu mimpi, tetapi aku juga sadar, suara itu aku dengar dari kupingku sendiri... apakah ini benar mimpi? pikirku bahkan dalam keadaan terpejam dan setengah tertidur.

" Aa... bangunn... main gundu yuuukkk....!!! " sambil mengguncang2xkan pundakku lalu menarik tanganku, dia tepat berdiri didepan kepalaku yg masih tidak percaya ini mimpi atau ini sesungguhnya nyata? karena aku benar2x merasa badanku digoyang2xkannya.

" Gak mau.. Aa masih ngantuk, ini masih malem.. tidur aja sana..." jawabku tanpa terbata2x, tetapi kemudian aku terus terbangun terkejut karena aku sadar aku benar2x mengatakan itu dari mulutku. Aku lihat sekeliling tidak ada siapa2x, tipi sudah berubah jadi acara semut hitam dan semut putih berantem...

ilustrasi



" Tadi ada anak kecil... tapi siapa? " pikiran jauh melayang gak nentu, pertanyaan terlontar tanpa tau jawabannya darimana.
Belum habis dari keterkejutanku dan terjawab apa yg aku pertanyakan sendiri. Mataku mengikuti arah suara yg memanggilku kembali, suara yang tadi membangunkanku...

gambar ilustrasi



" Aa disini..... yuk main.... sini.... main gundu.... " ucapnya sambil melambaikan tangan, ditangan kirinya menggenggam beberapa butir kelereng warna warni, wajahnya bgtu pucat, senyumnya kelu, matanya kosong menatapku, dan dgn tubuh yang kecil kurus itu ia hanya memakai kaos biru tua dan celana pendek perlahan tapi pasti menghilang dari penglihatanku dan pudar bersama hawa dingin lembab malam itu.

Aku bangkit dari dudukku yang masih ada sisa terkejut dgn keringat dingin terus keluar dari sekitar wajahku. Melangkah menuju tempat tidur Mak cuci dan ikut tidur disana., aku paksakan terpejam, aku harus tidur, setidaknya, bantal Mak cuci yg banyak tumbilanya ini dapat menutup wajah dan telingaku untuk gak melihat hal2x tadi terjadi lagi... untuk beberapa saat kemudian, akupun bisa tertidur kembali.

ANAK MAK CUCI
Aku terbangun, tepukan agak keras dari Mak Cuci kepantatku cukup keras hingga memaksaku harus bangun pagi itu, rasanya baru 1 menit aku tertidur, mengingat kejadian malam itu benar2x membuatku lelah dan capek karena ketakutan. sambil turun dari kasur Mak cuci, aku melangkah dan garuk2x sana sini karena bentol dan gatal akibat darahku jadi santapan gratis para tumbila yg bersemayam dibantal tidur Mak cuci.

" Cepet mandi.... Tar kesiangan lu sekolah " seraya berkata Mak cuci sambil buka pintu dapur dan terlihat emakkuh sayang sudah menyiapkan air di bak plastik khusus buatku mandi. Disana adik2xku sudah asik main air dibak yg lain.

Seperti biasa sebelum berangkat sekolah, aku terlebih dahulu pamitan dengan mencium tangan orang tua, dan Nenekku mak cuci tercinta.
Dikesempatan itupula, aku memberanikan diri bertanya kepada Mak cuci perihal kejadian yang aku alami tadi malam. Mak cuci mendengarkan dgn seksama dan dalam tempo yang sesingkat2xnya, jakarta... zzz kok jadi ngetik naskah proklamasi...
Mak cuci tersenyum, dan kembali meneruskan pekerjaan paginya yaitu menjahit mukena sambil tersenyum dan berkata..
" eheheh... itu anak emak neng.."
" Anak Mak cuci? trus kok bisa ilang? " dengan polosnya aku bertanya.
" Udah meninggal, umur 10 taunan gitu dah, Mak lupa udah lama pastinya.. tu dikubur disitu..." ( tempat terakhir kali penampakan anak kecil itu menghilang )
"nanya molo telat lu sekolah, udah sana pegih.."
Aku ngeloyor pegih sambil mengucapkan salam, dan terus mikir, kenapa udah mati kok bisa muncul lagi dan ilang gitu aja ya...

Perlu anda tau, dijaman aku kecil dolo, gak ada sinetron atau pilem indonesia dari layar lebar, banyaknya drama cinta dan acara anak2x, sedangkan film dewasa ( seperti film CHIPs, kitrider dll hanya ditayangkan pada malam hari ). Jadi film hantu indonesia dan kawan2xnya hanya bisa diakses melalui bioskop2x atau layar tancap terdekat yg lagi hajat atau pas 17an.

TERJAWAB SEMUA CLUE
Pulang sekolah seperti biasa jam 12 an abis dhuhur, sekolahanku juga gak jauh2x banget, diujung gang rumah Mak cuci ada mesjid besar khusus untuk wilayah se RW kampung martapura dan sekitarnya, nah disebelahnya ada sekolah dasar tempat aku belajar disana.

Hari itu lain dari biasanya, sepanjang lorong gang menuju rumah ramai orang, beberapa pada mundar mandir sibuk kesana kemari, ada yg membawa ember kosong, trus kembali lagi dgn isi air penuh, ada yg dipinggir rumah mak Cuci sedang potong batang pohon pisang, dibelah menjadi beberapa bagian dll.
Aku masuk rumah dan menghampiri Mak cuci yg sedang sibuk memasak, emak sayangku juga ada disana sibuk membuat kue2x dll.
Aku menghampiri mak cuci dan bertanya dgn penuh keheranan...karena aku lihat jaitan mak cuci juga belum tuntas dan ditinggalkan bgtu saja, aku hampiri beliau, dan jongkok sambil melihat wajah mak cuci yg keknya terlihat lelah, mungkin dia sudah bekerja lama didapur ini sama mak sayang.

" Mak... ada apasih? kok diluar rame banget orang, dan dirumah yu menah ada yg nangis2x gitu.."
" Itu Neng... si heri temenlu yg sakit beberapa hari ini, meninggal "
aku hanya menjawab " ooooh " meski masih gak ngerti kenapa bisa meninggal, diumur sgtu aku selalu bertanya kenapa dan kenapa.. bawel ya sepertinya eheheh.... Kemudian aku taruh tas sekolahku yg sudah sedikit robek dibagian bawahnya, masih dengan seragam sekolahku, aku bergerak menuju rumah tetangga mak cuci " YU MENAH " disana aku lihat dari balik kaca, seseorang menangisi sosok orang yg terbungkus kain putih.

emoticon-WowSOSOK ORANG TERTUTUP KAIN PUTIH.....hatiku mengulang apa yg aku lihat itu, aku ingat2x.... aku melihatnya dimalam jumat lalu... apakah Dia ? tapi aku lihat dia tidaklah bergerak....
" Itu siapa bang yg dibungkus kain putih? " tanyaku kpd seorang pemuda yg sedang sibuk menulis sesuatu dipapan berbentuk nisan.
" Temen lu.. si heri, siapa lagi?" ucap ketusnya seolah merasa terganggu dengan pertanyaanku. Aku masih melihat sosok terbungkus itu, aku semakin ingat kejadian malam itu. ditengah kebingunganku, aku duduk diteras kecil rumah Alm kawanku. sambil melihat aktifitas para pemuda dan bapak2x membuat sesuatu untuk keperluan almarhum. Disela kegiatan itu, aku mendengar seseorang berkata...

" Jangan lupa nanti tali pocongnya dibuka, kalo gak... bisa bisa jadi setan pocong penasaran.."
lawan bicaranya hanya tertawa kecil, dan terus mengerjakan sesuatu disitu.

Kontan saja aku ingat kejadian malam itu bertemu sosok orang terbungkus kain putih persis yg kulihat dengan sosok temanku yg meninggal dibungkus kain putih hari itu....jadi.... itu namanya POCONG.....

" PLAAAKKK....!!!emoticon-Hammer2 " bahu ku ditepak seseorang, yg ternyata dia adalah teman karibku semasa dimartapura jakarta dolo sebelum bongkaran.

" Woiii brooh.. gue cariin kemana2x lo... eh ada disini, ngelamun aje.. inget masa lalu ye... cie ileeehhh " cibirnya sambil tertawa kecil, aku hanya senyum sambil ngilangin kaget gara2x sapaan dia tadi.

" Kampret lo bikin gw kaget....."
" Dah ngelamunya broh ah.. yuk balik, laper nih belom makan gue..."

Aku mengangguk setuju, aku melangkah bersama kawanku menjauh area bongkaran itu, dimana disana bekas rumah nenek dan orang tuaku tercinta, beribu kenangan terkubur disana, membawa sesuatu yg tidak bisa aku hindari sampai saat ini, yang kadang hadir dan tidak bisa aku lari meskipun aku pejamkan mata..... Mereka yg tidak terlihat, mereka mahluk gaib, yang kehadirannya kadang memberi pesan atau cerita terpendam untuk dikuak dengan cara yg misterius... karena memang terkadang yg tidak terlihat, bukan berarti tidak ada.



Diubah oleh llziganablackll 30-10-2017 19:48
0
4.9K
35
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan