Banyak orang di dunia yang mengkonotasikan Voodoo ke dalam hal negatif. Selama ini Voodoo tidak diproyeksikan secara akurat di dalam banyak film, acara tv, dan buku-buku. Bahkan beberapa dokumenter dan buku non fiksi dinilai menyesatkan. Voodoo bukanlah ilmu sihir ataupun pemujaan kepada iblis. Orang yang mempraktikkan Voodoo bukanlah penyihir atau okultis, bukan pula sebagai bentuk praktek untuk melukai orang lain. Mereka, orang Voodoo tak pernah terlihat menggunakan boneka Voodoo seperti yang terlihat di film.

Kenyataannya Voodoo adalah agama resmi di Benin, Afrika Barat.

Akar kepercayaan Voodoo adalah penyembahan terhadap alam, nenek moyang, dan kepercayaan bahwa yang hidup dan yang mati hidup berdampingan. Orang Voodoo percaya bahwa ada dunia yang terlihat dan tak terlihat, dan bahwa kedua dunia ini saling terkait. Kematian dianggap sebagai transisi ke dunia yang tak terlihat, para nenek moyang dianggap masih bersama mereka dalam bentuk roh.

Lalu mengapa Voodoo bisa ditakuti dan disalahpahami?

Rasisme mengaburkan pandangan banyak orang tentang Voodoo. Ini berakar pada perbudakan, politik dan evolusi sosial. Voodoo pertama kali dipraktekkan di Amerika dan Karibia oleh budak keturunan Afrika, yang budayanya ditakuti dan ditertawakan. Budak tidak dianggap sepenuhnya manusia. Agama mereka dianggap sebagai takhayul, para imam mereka diremehkan sebagai dukun, dewa dan roh mereka dikecam sebagai iblis.

Salah satu revolusi perbudakan yang berhasil dalam sejarah terjadi di Haiti pada akhir 1700-an. Budak keturunan Afrika menggulingkan penguasa Eropa dan menguasai negara tersebut. Banyak budak adalah orang Voodoo, dan beberapa pemimpin militer adalah pendeta Voodoo yang memimpin perjuangan kemerdekaan. Revolusi Haiti memicu ketakutan di koloni Eropa dan Amerika lainnya. Karena koloni ini bergantung pada budak-budak yang dipekerjakan di perkebunan. Citra dan kosa kata "Voodoo jadi mengancam dan mendarah daging dalam budaya tersebut sebagai sesuatu yang mengerikan, terkait dengan pertumpahan darah dan kekerasan. Itu secara brutal ditekan di banyak tempat. Kemudian menjadi hal yang tabu.

citra buruk voodoo di banyak dipengaruhi oleh apa yang orang-orang lihat di film-film Hollywood.Citra voodoo menjadi buruk dari pertama kali terlihat - dari pengunjung pertama ke benua ini, para antropologis yang tidak mengerti apa yang mereka lihat dan dari situ muncul banyak tulisan yang xenofobia. Kemudian diperparah dengan invasi AS ke Haiti di kemudian hari, yang membangkitkan daya tarik Hollywood akan cerita-cerita horor yang menyertakan voodoo.






Intermezzo