Arah - Desa Noiva do Cordeiro berada di utara Rio de Janeiro, Brasil. Desa ini dapat ditempuh naik mobil selama 6 jam perjalanan. Desa ini berada di daerah perbukitan dan terisolasi. Serta pasokan listrik dan internet masih terbatas

Desa ini unik, karena dihuni oleh 600 wanita. Mereka berparas cantik, badan tinggi proposional, dengan rambut semampai. Konon, desa ini telah ada sejak tahun 1890-an. Pertama kali dihuni oleh perempuan muda bernama Maria Senhorinha de Lima dan keluarganya dikucilkan oleh gereja Katolik setempat karena dituduh berbuat zina. Ini adalah potret wanita-wanita di sana.

Usut punya usut ternyata Maria dipaksa menikah oleh orang yang tidak dicintainya dan pergi meninggalkan suaminya. Dari situlah, pihak keluarga suami mengecapnya sebagai pezina. Dia kemudian melangsungkan hidup dengan cara berkebun yang terus dilakukan sebagai mata pencaharian selama ini.



Para ibu-ibu dan gadis menaruh hiba kepada Maria. Mereka pun satu per satu meninggalkan rumah dan membuat desa sendiri, bergabung dengannya. Hingga kini, desanya terus dihuni.

Pada tahun 1940, seorang pendeta datang dan menikahi gadis setempat. Dia memberlakukan peraturan ketat bagi wanita seperti dilarang memotong rambut, bermain musik dan masih banyak lagi. Kehadiran pendeta juga membuat lebih banyak laki-laki masuk ke desa.

Setelah pendeta meninggal, para wanitapun memberontak. Mereka tidak ingin di atur oleh laki-laki. Maka dari itu, wanita di sana 'kuat-kuat' untuk bertahan hidup. Kemudian dibuatlah peraturan, hanya wanita yang berkuasa di Noiva do Cordeiro. Para laki-laki yang telah mempersunting gadis setempat pun tidak diizinkan tinggal di sana.





Para laki-laki disuruh bekerja di luar desa. Mereka hanya bisa dan boleh menemui istrinya sekali dalam seminggu. Dalam keseharian, para wanita bekerja sebagai petani, berkebun, berternak susu dan pengrajin pakaian.

Mereka bahagia dan hidup seperti masyarakat biasa pada umumnya. Mereka juga mempersilahkan siapa saja datang, termasuk turis laki-laki datang ke desa (Noiva do Cordeiro/Facebook).


sumber: arah.com