Judul disesuaikan karena kepanjangan


Entah apa yang sedang melanda negeri ini.
Beberapa kali lembaga Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menjadi sorotan masyarakat.

Salah satunya dalam hal sensor. Banyak tayangan yang seharunya tidak disensor malah disensor.

Sedangkan yang harusnya disensor malah tidak disensor.

Tentu saja ini membuat kebingungan para penontonnya.

Sebut saja contohnya film kartun Doraemon, Spongebob, dan kartun-kartun lainnya.
Publik menilai perlukah gambar tersebut disensor?

Setelah sebelumnya heboh kasus sensor para atlet renang di acara PON.
Dilanjutkan dengan sensor bagian dada robot.
Rupanya hal tersebut tak berhenti di situ.
Beberapa acara di stasiun TV memilih bermain aman dengan menyensor bagian-bagian yang dianggap tak pantas.

Namun masalahnya, kali ini justru membuat netizen semakin gagal paham.

Sebuah acara kesehatan di salah satu stasiun TV tengah dalam bagian edukasi terkait kanker serviks.

Kanker tersebut memang menyerang bagian organ intim kaum hawa.
Sayangnya saat penayangan, gambar organ intim wanita ini justru diblur atau disensor.

Alhasil yang dijelaskan dokter pembicara dalan acara tersebut tak sampai pada penonton karena gambar diblur semuanya.

Netizen yang melihat kontan saja dibuat gagal paham.

Tia Mayasari: "Buat edukasi aja pake sensor. Emang otak mesum ya mesum aja."

Nindira Ayudya: "Ahahahastagaaaa terus apa gunanya coba kan jadi ga keliatan apa2 jadi makin ga ngerti apa2"

Salma Mufidah: "Itu lagi edukasi seks, KPI. Otaknya kemana sih ?"

Septysha Putri Rahardjo: "Sebenernya sedih.. Tapi kepingin ngakak :""

Khanza Putri: "Ngakak" (TribunStyle.com/Tisa Ajeng)

Sumur: SENSOR






Atlet renang PON juga disensor, haram...haram...







Bahenol semok, pakai bikini, harus disensor biar gak jadi baikan kaskuser jomblo







Bisa rusak moral anak Indonesia kalau ajang beginian gak disensor, lanjutkan!






Anjir, tupai pake bikini bikin ereksi! Sensor!!






Mau jadi apa bangsa ini jika dari kecil saja sudah coba-coba lihat baik sapi, sensor!