Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kakekupdateAvatar border
TS
kakekupdate
Suzhou, Kota Dengan Aneka Replika Dunia




Suzhou – Dunia telah mengenal China sebagai negara yang mampu membuat berbagai macam produk tiruan. Di Negeri Tirai Bambu itu mulai dari kepingan DVD, jam tangan, ponsel high-end, sampai mobil mewah ada tiruannya.

Bahkan, kini para arsitek China sedang demam membangun bangunan replika dari bangunan terkenal di penjuru Dunia. Sebut saja tiruan menara Eiffels dan gedung pencakar langit Manhattan, malah sudah ada 10 bangunan yang merupakan tiruan persis Gedung Putih Amerika.

Salah satu kota yang memiliki kota yyang memiliki bangunan replika bangunan terkenal di dunia adalah, kota Suzhou. Sebelumya Suzhou sudah dikenal sebagai “Venesia dari Timur”, mengingat kota yang dialiri jejaring sungai dan kanal yang indah.

Cuma butuh waktu dua jam perjalanan dari Shanghai untuk sampai ke Suzhou. Kota ini terletak di daerah bawah sungai Yangtze atau Changjiang, tepatnya di pesisir danau Taihu, provinsi Jiangsu. Wilayah ini  termasuk daerah segitiga emas-nya China.




Replika jembatan di ùSebelumnya Suzhou juga terkenal karena lokasi wisata taman klasik, bangunan pagoda, Grand Canal terpanjang di Dunia, dan jembatan batu melengkung. Kota ini merupakan pusat industri sutera sejak Dinasti Song (960-1279), dan tetap menjadi pusat sutera di Tiongkok hingga kini.

Dan sekarang, jadi contoh kota paling makmur sekaligus wujud modernitas dan pertumbuhan perkotaan di China.

Kota ini makin santer jadi bahan perbincangan setelah wartawan New Yorker Bianca Bosker, menulis buku “Original Copies: Architectural Mimicry in Contemporary China” (2013) dan menyinggung kota ini dengan kata “duplitectura”.

Sekadar informasi, di China orang memandang kemampuan meniru dengan presisi tinggi sebagai “ciri kemampuan kreatif. “Hal ini jadi sebuah cara untuk menunjukkan kekuatan dan kehebatan yang setara dengan dunia barat.” kata Bosker.

Kebetulan, 35 persen wilayah kota ini  ditutupi air, sehingga warga membangun 56 replika jembatan, dan yang paling terkenal dari dunia barat. Wallhasil, kota ini jadi semacam museum jembatan dunia. Bukan asal bangun, harapan pemerintah setempat, kota ini bisa segera menjadi kota tujuan wisata dan ekonomi dunia.

Salah satu bangunan imitasi yang paling kontroversial adalah Tower Bride yang bangunan aslinya ada di London. Sebab, ukurannya dua kali lipat lebih besar dari bangunan aslinya.


Jembatan di Suzhou – dok.BBC

Jembatan megah imitasi ini menjulang dengan empat menara, padahal di bangunan aslinya hanya terdapat dua menara. Sebuah media lokal sempat memuat artikel pujian yang menyebutkan jembatan itu lebih baik daripada yang asli.

Pembangunannya selesai pada 2012, bertepatan dengan itu pemerintah lokal menerbitkan beberapa foto ke beberapa kantor berita. Tak ayal bangunan ini menarik perhatian media internasional dan menyebabkan perdebatan sengit di media sosial perihal replikasi bangunan asing di China.

Di jejaring sosial Weibo – semacam Twitter versi Cina – banyak yang mencemooh dan menyebutnya sebagai karya yang memalukan. Bahkan ada juga yang menyebutnya produk bajakan.


Suzhou sempat dijuluki Venesia dari Timur – dok.BB

Yingwu Li, Ketua Asosiasi Perusahaan Arsitektur China (OAD), mengatakan kepada New York Times bahwa bangunan jiplakan itu menunjukkan gejala kurangnya kepercayaan diri pada karya dengan ciri budaya asli.

Senada dengan Li, Cheng Tai Ning, Akademisi Teknik Sipil Cina, mengatakan pada Beijing News bahwa di China semakin umum melihat imitasi desain asing sebagai cara mudah untuk mendapatkan predikat modern dan perhatian internasional.

Meski demikian, menurut Bosker, salinan arsitektur ini memang memiliki banyak penggemar. Bahkan pemerintah disana tak ragu membiayai proyek-proyek bangunan replika skala besar. Contohnya pembangunan replika Tower Bridge pada tahun 2008 itu. Juga pembangunan replika Sydney Harbour Bridge (Australia) dan Pont Alexander III Paris (Prancis).

Sayangnya, meski tampak sama persis semuanya dibuat dengan bahan yang kurang berkualitas. Replika jembatan Australia juga berukuran lebih kecil dari aslinya dan terbuat dari bahan granit. Sementara Pont Alexander III Paris, juga terbuat dari beton, tidak seperti aslinya yang memakai bahan batu. Semuanya tak lain supaya pembangunan bisa lebih cepat dengan biaya lebih sedikit dari biaya asli.


Salah satu jembatan di Suzhou – dok.BBC

Selain jembatan duplikat, kota ini memiliki wilayah yang meniru alam asri di Belanda, lengkap dengan kincir angin dan detil salinan lanskapnya .Meskipun demikian, sampai saat ini, tiruan Tower Bridge London dengan empat menara masih menjadi bangunan paling populer. Terutama di kalangan mereka yang senang berpose untuk foto yang “seolah” berlatar pemandangan Eropa.

Sumber: URL=http://tetitah.com/2017/03/suzhou-kota-dengan-aneka-replika-jembatan-dunia/
Diubah oleh kakekupdate 26-06-2017 03:00
0
4.7K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan