Teka-teki siapa pelaku pelecehan seksual terhadap NF, 14, santri di salah satu pondok pesantren (ponpes) di Ngunut, Tuluangung pada Mei lalu terkuak. Polisi telah menangkap dan menetapkan tersangka Moh. Syaifudin Zuhri, 27, warga Sutojayan, Blitar.
Pria yang juga ustad di ponpes bocah itu menimba ilmu ditangkap polisi saat berada di kamar. Dengan begitu, ustad cabul tersebut bakal menghabiskan waktu Lebaran di balik jeruji besi.

”Memang pelaku ditangkap pada Rabu (14/6) di pondok tempat korban NF menimba ilmu. Saat itu pelaku sedang merekap uang santri di kamar. Penyelidikan saat ini masih dalam tahap pemberkasan,” jelas Kasubbaghumas Polres Tulungagung AKP Saeroji.

Pelaku ditangkap berdasar pertimbangan dan bukti-bukti yang dikumpulkan selama penyelidikan. Bukti tersebut, ungkap Saeroji, didapatkan saat mulai menerima laporan hingga hasil visum korban.

Setelah bukti tersebut kuat dan meyakinkan, polisi menangkap pelaku. Menurut Saeroji, akibat melakukan tindak pidana yang sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul, pelaku dijerat pasal 81 (1) dan atau (2) dan atau 82 jo pasal 76D jo 76E RI No 17 Tahun 2016 jo UU No 35 Tahun 2014 jo UU No 23 Tahun 2002. ”Dengan ancaman pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun serta denda paling banyak Rp 5 miliar,” ujarnya.

Sementara itu, Sukemi, paman korban, saat dikonfirmasi melalui telepon membenarkan bahwa pelaku pelecehan sudah ditangkap polisi. ”Saya dapat informasi penangkapan dari pak kades,” jelasnya.

Dia berharap pelaku dihukum seberat mungkin sesuai dengan perbuatannya. ”Semua kami serahkan kepada pihak yang berwajib. Kami hanya minta pelaku dihukum seberat-beratnya,” tuturnya.

http://www.jawapos.com/read/2017/06/...ran-di-penjara