annisaputrieAvatar border
TS
annisaputrie
Mahfud: Umat Islam mayoritas, tapi merasa kecil
Mahfud: Umat Islam mayoritas, tapi merasa kecil
13 JUN 2017

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (2008-2013) Mahfud MD mengatakan umat Islam di Indonesia adalah mayoritas tetapi merasa kecil secara sosial karena kehidupan yang kurang sejahtera.

"Umat Islam yang mayoritas di Indonesia, tapi dalam kehidupan sosial merasa kecil," katanya dalam dialog "Refleksi Kebangsaan: Merawat Kebhinnekaan untuk Menjaga Keutuhan NKRI" di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa.

Kesenjangan sosial, katanya, karena adanya praktik-praktik transaksional, sehingga ada oknum-oknum yang turut menumpang melakukan transaksional.

Persoalan ketidakadilan dan kesenjangan sosial terjadi karena sekelompok kecil masyarakat menjadi dominan disebabkan secara secara finansial merasa sangat besar.

"Guna memperbaiki kondisi masyarakat Indonesia, maka kesenjangan sosial ini harus diperbaiki dan masyarakat miskin diminimalisir," katanya.

Namun, Mahfud MD merasa bersyukur hidup di Indonesia karena dapat hidup dengan sangat nyaman, bahkan lebih nyaman dari pada umat Islam di Arab Saudi. Menurut Mahfud MD, kehidupan antarumat beragama di Indonesia berjalan rukun dan damai dan tidak ada masalah.

"Di antara umat beragama di Indonesia, tidak ada rasa permusuhan. Dalam kehidupan sehari-hari terjalin dengan akrab dan bersahabat," katanya.
http://rimanews.com/nasional/peristi...i-merasa-kecil

-------------------------------------

Sejak zaman dijajah VOC dulu, dilanjut Pemerintah Belanda selama 350 tahun, bangsa Indonesia (pribumi) itu selalu dikecilkan, terutama dalam peran ekonomi. Sekarang pun meskipun sudah merdeka, nasib mereka tak banyak berubah, tetap saja sebagaian terbesar kekayaan alam, akses pasar, dan kekayaan secara nasional, hanya dikuasai segelintir orang saja. Mungkin sudah saatnya kondisi seperti itu harus dibalik dalam waktu tak lama lagi?

Salah satu penyebab buruknya pelaksanaan praktek keadilan sosial di Indonesia saat ini, adalah akibat kedzoliman dalam distribusi faktor produksi, dan ketidak-mampuan mengelola kekayaan alam nasional oleh manusia Indonesia sendiri, terutama oleh elit dan pemimpinnya.

Bukti ada kedzoliman atau ketidak-adilan itu adalah menumpuknya kekayaan nasional hanya pada segelintir orang saja. Semua itu akibat kekeliruan kebijakan ekonomi-politik para pemimpin di negeri ini (terutama pasca reformasi lalu) yang menyerahkan bulat-bulat hak pengelolaan kekayaan alam dan pasar dalam negeri kepada pihak asing. Itu antara lain bisa ditandai dengan banyaknya perundang-undangan yang mengelola kekayaan alam nasional yang isinya pro-asing akibat dibuat oleh negeri asing itu sendiri. Sekarang kita semua menuai semua akibat dari semua kebijakan ngawur tersebut!.
Diubah oleh annisaputrie 13-06-2017 23:33
0
10.4K
119
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan