Jakarta, GATRAnews - Tim jaksa penuntut umum Kejaksaan Negeri Jakarta Utara (Kejari Jakut) merasa diuntungkan dengan keterangan dua saksi fakta, yakni Lurah Pulau Panggang, Yuli Hardi, dan juru kamera Nurkholis Majid.

"Kita juga merasa diuntungkan karena apa yang dinyatakan oleh pak Ahok di Pulau Seribu dikatakan oleh saksi, tidak dibantah oleh yang bersangkutan. Artinya, dakwaan itu benar," kata Jaksa Penuntut Umum Ali Mukartono di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa malam (24/1).Ali menjelaskan, saksi Nurkholis itu membenarkan soal pernyataan Ahok saat penyidik memutarkan rekaman video pidato hasil syutingnya di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pramuka."Tadi kan dikatakan, dia mengerti itu ketika diputar oleh penyidik Mabes Polri. Apakah ini yang saudara syuting, ini dibenarkan seperti itu," kata Ali. Adapun Lurah Yuli ada di TPI saat Ahok menyampaikan pidato. "Kalau pak lurah mengatakan ia mendengar, melihat."Sedangkan dari 5 saksi yang dijadwalkan untuk memberikan keterangan di persidangan, satu yang tidak memenuhi panggilan, yakni Ibnu Baskoro. Ibnu merupakan salah satu pelapor Ahok."Tadi dua orang masih melanjutkan saksi pelapor, yang dua orang saksi fakta. Dua orang saksi fakta itu staf pemprov, yang satu lurah, yang satu bagian informasi dan yang dua lagi masih melanjutkan saksi pelapor," katanya.Jaksa penuntut umum Kejari Jakut mendakwa Ahok melakukan penodaan agama dan menjeratnya dengan dakwaan alternatif. Dakwaan altenatif pertama, yakni melanggar Pasal 156a KUHP. Dakwaan alternatif keduanya, melanggar Pasal 156 KUHP.

Reporter: Iwan Sutiawan

Sumber : http://www.gatra.com/hukum/240512-ja...n-perkara-ahok

---


- Hakim Ingatkan Jaksa Ajukan Bukti Kuat Soal Dakwaan Ahok