Quote:
Bila di luar negeri media sosial dipakai untuk menghubungkan orang. Namun, di Indonesia beda lagi media sosial dipakai sebagai semacam tempat pembuangan akhir (TPA) yakni sampah. Media sosial dijadikan ajang "menyampah" alias HOAX, sayangnya bukan hanya untuk sekedar iseng, tapi untuk niat-niat jahat dan busuk.
HOAX digunakan untuk memfitnah presiden RI, mendiskreditkan pemerintah, delegitimasi menjatuhkan wibawa aparat, provokasi konflik horisontal, dan sebagainya. HOAX picisan seperti "kebangkitan PKI" dipercaya oleh banyak orang bahkan kalangan berpendidikan, karena kebencian mengalahkan akal sehat. HOAX kacangan lainnya seperti "NKRI dikuasai Tiongkok", padahal sejak jaman Suharto sumber daya alam strategis dikuasai oligarki AMERIKA seperti Chevron, Mobil, Exxon, Freeport, dkk.
Benci Menurunkan IQ
Berdasarkan penelitian, saat emosi tubuh memproduksi adrenaline yang meningkatkan denyut jantung & tekanan darah yang mana mempengaruhi performa otak. Manusia dapat kehilangan sementara 10-15 poin IQ sehingga lebih sulit berpikir. Membenci adalah kondisi emosional, dengan kata lain membenci dapat menurunkan IQ. Jadi jelas HOAX picisan kebangkitan PKI, HOAX kacangan NKRI dikuasai Tiongkok adalah konsumsi orang-orang yang dungu temporer akibat terlalu membenci.
Pasca Presiden, Kini Polri
Dan setelah bertahun-tahun kita disuguhkan tontonan fitnah terhadap Presiden RI, kini para penyebar HOAX punya proyek baru, yakni mendelegitimasi aparat RI. Latar belakang Kapolri Jend. Tito Karnavian dari DENSUS88 membuat kejang-kejang kelompok radikal yang kini sedang gigih berusaha menjatuhkan wibawa institusi POLRI. Menciptakan berbagai isu miring dengan satu tujuan, yakni agar rakyat kehilangan kepercayaan terhadap institusi POLRI dibawah pimpinan Ndan Tito. Sasaran mereka adalah pengguna media sosial dungu temporer yang mudah tersulut sumbunya ketika membaca berita miring dibumbui agama seperti "POLRI anti islam" dan sebagainya.
Belajar dari ini semua maka kita sebagai masyarakat yang cinta NKRI, tidak sepatutnya meniru bahkan terpengaruh semua ajakan yang memecah belah bangsa. Mari lebih bijak lagi memakai sosial media untuk hal-hal yang positif serta mendukung penuh pemerintah melakukan program-program kerja yang pro rakyat.
Betul,, FITNAH dan HOAX itu DOSA bray
Jgn skali2 menyebarkan fitnah n hoax kalo gx mau neraka
SUMUR