Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Kereta cepat Jakarta-Surabaya kian dekat

Sejumlah pegawai PT KAI melintas diantara armada Kereta Rel Listrik (KRL) terparkir di Dipo Citayem, Depok, Jawa Barat, Sabtu (7/1/2017).
Kereta ekspres berkecepatan 160 kilometer per jam rute Jakarta-Surabaya diyakini sudah cukup mengurangi beban transportasi darat dan udara. Kesimpulan itu berdasarkan kajian Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Berdasarkan kajian BPPT awal revitalisasi kereta ekspres Jakarta-Surabaya yang dilakukan BPPT dan Kementerian Perhubungan, PT KAI dan Jepang, pengembangan kereta ekspres ini cukup mendesak dan seharusnya tahun ini sudah dikerjakan, meski peminat proyek ini akan susah didapat.

"Kenapa kok tidak dibuat secepat Shinkansen (kereta supercepat Jepang)? Karena biayanya sangat besar, dari hasil kajian awal pakai kereta ekspres dengan kecepatan 160 km per jam saja sudah cukup," kata Kepala BPPT Unggul Priyanto melalui Antaranews.

Unggu juga mengatakan berdasarkan hasil kajian itu, rel kereta yang sekarang digunakan masih akan bisa digunakan jika memang kereta ekspres berkecepatan 160 kilometer per jam yang dikembangkan. Dengan demikian rel kereta yang ada bisa digunakan lebih optimal, tidak perlu membuat jalur rel kereta yang baru.

Pada 2016 BPPT juga telah melakukan pendampingan teknis pembangunan Light Rapid Transit (LRT) di Palembang, pengkajian sistem LRT Jabodetabek bersama Kementerian Perhubungan, dan kajian kereta cepat Jakarta-Bandung.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sendiri mengatakan berdasarkan hasil pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Indonesia memberikan kesempatan kepada Jepang untuk menyusun proposal awal rencana kerja sama proyek revitalisasi jalu kereta utara Jawa itu.

Budi menjelaskan di dalam proposal juga akan dikaji prastudi kelaikan dan kesepakatan nilai investasi proyek itu. "Termasuk (nilai investasi proyek), kalau prastudi kelaikan itu kan ada kualitatif dan kuantitatif".

Ia menambahkan nantinya, hasil proposal awal dari Pemerintah Jepang akan dicocokkan dengan hasil studi yang dibuat oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). Pemerintah akan memberi kesempatan kepada pemerintah Jepang untuk membuat proposal awal guna menerapkan standar kehati-hatian dalam proyek yang nilainya mencapai Rp80 triliun tersebut.

Indonesia dan Jepang sepakat meningkatkan kerja sama di bidang keamanan maritim dan memulai pembicaraan ihwal proyek kereta Jakarta-Surabaya, pada Minggu (15/1/2017) lalu.

Jepang telah lama menjadi salah satu penanam modal terbesar di Indonesia. Namun, pada 2015, negeri itu seakan terpukul dengan keputusan Jokowi memilih Tiongkok untuk mengerjakan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Pada Januari hingga September 2016 investasi Jepang di tanah air telah mencapai USD4,498 miliar. Angka itu naik dua kali lipat ketimbang investasi negeri yang sama pada 2015. Sementara dalam urusan dagang, nilai yang dicatatkan kedua negara nyaris menyentuh USD24 miliar pada Januari-Oktober 2016.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...aya-kian-dekat

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Akhir prestasi Emir

- Biaya politik bisa membuat jabatan jadi dagangan

- Mungkinkah membubarkan FPI

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
5.6K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan