Ilustrasi Pemerkosaan. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Berawal dari sebuah perkenalan dan hubungan lewat Facebook, SB alias Sab (20), seorang buruh bangunan di Kota Manado dan RA (15) membuat janji bertemu. Kesempatan ini justru menjadi kesempatan SAB buat bertindak cabul.

Bukan mendapat cintanya RA, pemuda itu justru dilaporkan ke polisi, Sabtu (26/11). Ini setelah orang tua korban tak rela keperawanan anak gadisnya hilang di tangan kuli bangunan.
Informasi dihimpun, pelaku dan korban telah menjalin kasih melalui Facebook. Namun pelaku asal Kelurahan Kombos Timur, Kecamatan Singkil ini belum pernah bertatap muka secara langsung dengan korban.

Akhirnya pertemuan keduanya terjadi pada Kamis (24/11) malam lalu. Pelaku mengajak korban bertemu di kawasan Boulevard. Mereka menghabiskan waktu hingga larut malam dan memutuskan pindah tempat di salah satu indekos. Di tempat itu pelaku mulai merayu RA untuk melakukan hubungan suami istri.

"Katanya dia (pelaku) akan bertanggungjawab kalau saya hamil. Saya sempat menolak namun dia terus memaksa saya," ujar korban di Mapolresta Manado. Meski sempat menolak, korban akhirnya tak kuasa menolak bujuk rayu pelaku.

Usai kejadian tersebut, orang tua korban curiga perubahan sikap anaknya. Saat didesak, RA akhirnya mengaku telah berhubungan intim dengan pelaku di sebuah indekos. Tak terima dengan perbuatan SB, orang tua korban akhirnya melaporkannya ke polisi.

Kasubag Humas Polresta Manado AKP Roly Sahelangi ketika dikonfirmasi membenarkan adanya laporan tersebut. "Saat ini pelaku sudah kami tahan dan selanjutnya akan segera di proses sesuai hukum yang berlaku," ujar Sahelangi.

(mdk/ang)

sumur

Kalah sama kuli bisa dapat yang perawan