Ya namanya juga aktivis pasti bakal sering ngalamin yang namanya rapat. Tapi rapat itu terkadang gak hanya sejam atau 2 jam, kadang bisa lebih dari 12 jam. Gak tau juga bahas apa, haha. Biasanya sih kebanyakan debat kusirnya alias topiknya muter-muter entah ke mana. Maklum aja deh, namanya juga mahasiswa, terkadang sering banget bias topiknya dan masih suka idealis.

Kalo ini biasanya hal yang paling ditunggu sama temen-temen mahasiswa. Biasanya sih mereka demo atas nama aspirasi mahasiswa. Demonstrasi ini juga sebenernya jadi jalan terakhir dalam menyuarakan aspirasi mahasiswa. Keuntungannya sih.. bisa bolos kuliah haha.

Beberapa temen-temen aktivis pasti sesekali pernah mengalami ini. Kadang menginap itu menjadi alternatif karena selesai rapat atau diskusi yang hingga pagi buta. Kalau pulang ke rumah pasti kena omelan nyokap, makanya menginap ini menjadi pilihan yang sering dipilih oleh temen-temen. Asal jangan disalahgunakan, ya.

Kalau sedang dalam diskusi atau rapat dapat dipastikan kedua item ini selalu ada. Walaupun tidak semua orang suka rokok dan kopi tapi rasanya akan ada yang kurang kalau tidak ditemani dua hal itu. Tetep dong makan-makan jugalah, gan. Biar kayak orang! Hihi.

Kalau ini sih keuntungan jadi aktivis kampus. Seantero jagat kampus pasti akan kenal sama kamu. Kamu akan dikenal sebagai seseorang yang cerdas dan berkharisma tinggi. Mahasiswa-mahasiswa lain juga pasti ada saja yang berlomba-lomba untuk kenalan sama kamu. Apalagi adik-adik maba. Bener gak? Ihii...!

Setelah punya pamor yang tinggi, kamu pasti banyak disukai oleh mahasiswa lain, terutama adik kelas. Jadi sebuah poin plus untuk segera mulai pdkt dengan orang yang kamu suka. Sayangnya, setelah jadian kamu akan sering menemukan hal-hal dilematis antara kamu dan organisasimu. Si dia minta kamu temenin nonton sedangkan di waktu yang sama kamu harus rapat program kerja. Nah kalau kamu gak pintar membagi waktu, kamu akan kehilangan salah satu atau mungkin keduanya. Mending jomblo deh, gan. Hehe.

Ini biasanya salah satu hal krusial yang harus kamu hindari, gan. Hidup di lingkungan organisasi harusnya kamu juga belajar manajemen waktu. Sebagai aktivis bukan berarti kamu menyepelekan aturan yang ada di rumah kamu. Jangan sampe nanti papamu minta temenin ke kelurahan untuk urus kartu keluarga baru, tanpa namamu di dalamnya. Hiiiih, amit-amit.

Ini sih buat beberapa aktivis yang terlalu vokal dalam mengkritisi kebijakan kampus. Pasti beberapa dosen gerah sama omongan dan tingkah laku kamu. Untuk dosen yang gak ikutan dalam pembuatan kebijakan tersebut dan merasa ada di pihak kamu, biasanya kamu dikasih dispensasi untuk tidak masuk kelas demi kepentingan organisasimu. Hmmm...

Pasti deh salah satu penyebabnya kamu kurang bisa manage waktumu. Akhirnya kamu lebih memilih untuk hadir di rapat anggota daripada masuk kelas. Alternatif yang lain adalah TA (titip absen). Imbasnya, kamu gak bisa menjawab soal sewaktu ujian atau kamu gak hadir di kuis dadakan. Inget gan, kuliah itu nimba ilmu - bukan nimba absen. Jangan sampe, deh yan nomer 5 ini terjadi.

Ini adalah worst case-nya guys. Jangan terlalu bandel banget ya, gan. Mending cari aman, deh. Tiap ikut acara organisasi kamu harus paham apa yang menjadi dasar aksi kamu. Kebayang gak sih kalau kamu sampai di-DO? Kalau kamu harus pindah kampus dan ulang lagi dari awal, kapan nikahnya? Nah, loh!