Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

liuyashAvatar border
TS
liuyash
Jatuhkan presiden itu ada dua cara, by: FAHRI HAMZAH
JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyinggung soal penggulingan pemerintahan. Ia menyatakan, ada dua cara yang bisa dilakukan untuk menjatuhkan presiden.

Hal itu disampaikan Fahri saat berorasi dalam "Aksi Bela Islam" di depan Istana Negara, Jakarta, Jumat (4/11/2016).

Fahri berorasi di depan massa yang menuntut proses hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terkait dugaan penistaan agama.

"Jatuhkan presiden itu ada dua cara, pertama lewat parlemen ruangan dan kedua lewat parlemen jalanan," kata Fahri.

(Baca: JK: Kapolri Janji Selesaikan Kasus Ahok dalam Dua Minggu)

Karena itu, Fahri mengimbau agar Presiden Joko Widodo berhati-hati dalam menyikapi proses hukum terhadap Ahok yang kini tengah berlangsung.

Sebab, kata Fahri, dalam menyikapi proses hukum terhadap Ahok, Presiden dirasa mengintervensi.

"Jadi hukum harus ditegakkan seadilnya tanpa intervensi. Kalau tidak, parlemen ruangan bisa bertindak untuk menggalang mosi tidak percaya atau parlemen jalanan yang bertindak menuntut Presiden mundur," lanjut Fahri.

(Baca: Kapolri Janji Kasus Ahok Selesai Dua Minggu, Ini Komentar Perwakilan Demonstran)

Saat jumpa pers di Kompleks Parlemen Senayan, Fahri mengaku ikut berunjuk rasa untuk memenuhi undangan.

"Karena kami diundang. Tugas anggota Dewan secara umum adalah memenuhi undangan masyarakat. Tentu kehadiran kami ditunggu masyarakat, baik konstitusi langsung maupun tidak langsung," kata Fahri.

Fahri hadir bersama Wakil Ketua DPR lain, Fadli Zon, dan beberapa anggota Dewan.

Sementara itu, Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian berjanji akan cepat menyelesaikan penanganan kasus Ahok.

Janji itu disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla sesuai bertemu dengan perwakilan demonstran di kantor Wapres, Jakarta, Jumat petang.

"Kesimpulannya ialah dalam hal (kasus) Saudara Ahok, kita akan tegakkan, laksanakan dengan hukum yang tegas dan cepat. Oleh Kapolri, dijanjikan selesai dalam dua minggu pelaksanaan yang cepat itu," kata JK.

"Sehingga, semua berjalan sesuai aturan, tapi dengan tegas. Itu aja," tambah JK.





Fahri Hamzah sebagai wakil ketua DPR tidak layak berbicara demikian didepan khalayak ramai, sebab akan dengan langsung menimbulkan beberapa persoalan baru:
1. jika media asing menyerap informasi seperti ini, maka Indonesia akan dinilai sedang dalam kondisi yang tidak kondusif baik dalam kerjasama ekonomi, politik atau apapun.
2. kalimat yang dinyatakan Fahri berarti: beliau memang sudah atau sedang merencanakan merobohkan kursi kepresidenan RI yang ke delapan yaitu bpk. Joko Widodo
3. kalimat provokatif demikian akan memicu muatan emosi massa yang lebih besar dan mengakibatkan hal yang akan mengancam stabilitas kemanan nasional dan berdampak pada perang yang sesungguhnya
sebagai wakil rakyat yang sejatinya mendukung rakyat dan pemerintahnya, Fahri tidak layak memberi masukan provokatif yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan NKRI.
sebaliknya jika ada yang harus digulingkan maka
FADLI ZON dan FAHRI HAMZAH lah yang harus mundur, karena mereka tidak dapat menyerap, menyalurkan juga memberi solusi atas semua aspirasi rakyat dengan tanggap hingga saat ini!

http://nasional.kompas.com/read/2016...n.atau.jalanan
Diubah oleh liuyash 04-11-2016 13:56
0
10.9K
131
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan