Permainan Anak Indonesia 90’s Sebelum Gadget Mendominasi
TS
yoeda14
Permainan Anak Indonesia 90’s Sebelum Gadget Mendominasi
Gadget sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia pada era sekarang. Pengaruh yang terlihat salah satunya adalah anak-anak yang sudah menggunakan gadget sejak dini. Perubahan tersebut menyebabkan berubahnya pola atau cara bermain anak anak. Mereka cenderung lebih pasif dengan gadgetnya ketimbang bermain diluar rumah bersama teman teman lainnya seperti yang dilakukan anak anak pada tahun 90an. Sebagian besar anak-anak jaman sekarang sudah tidak mengenal permainan permainan seperti dibawah ini:
Spoiler for 1. Boy Boyan:
Dalam permainan ini dibutuhkan bola (biasanya bola kasti) dan pecahan genteng atau benda lain untuk disusun ke atas, sehingga berbentuk menara.
Teknik dan Aturan Permainan
Buatlah dua kelompok dengan jumlah pemain dalam setiap kelompok 2-10 anak.
Siapkan bola dan pecahan genteng untuk disusun ke atas.
Cara Bermain
Tentukan pemain yang pertama memulai permainan dengan melakukan HomPimPa.
Pemain yang menang pertama, merobohkan menara genteng dengan menggunakan bola dari jarak tertentu.
Selanjutnya, pemain yang menang harus menyusun kembali menara genteng yang berserakan tersebut sambil menghindari tembakan bola dari pemain yang kalah. Jika pemain yang menang terkena tembakan, maka akan menjadi pemain yang kalah dan sebaliknya.
Sementara pemain yang menang lainnya terus berjuang menyelesaikan susunan menara genteng tersebut. Jika pemain yang menang berhasil menyusun pecahan genteng berarti permainan selesai.
Spoiler for 2. Lupus:
Pasti ada yang gak tau permainan ini. Yuk simak dulu cara mainnya. Pertama, di lakukan HomPimPa dulu. Jika sudah ada yang “ajak” atau jadi monster nya, semuanya berlari jangan sampai terkena sentuh dengan monster nya. Karena, jika kita di pegang atau di sentuh oleh monsternya, kita akan yang menjadi monsternya kembali. Dan yang menjadi monster tadi akan menjadi manusia lagi.
Untuk menghindari serangan monster atau sentuhan tangan si monster kita haru mengucap “LUPUS” tidak boleh bergerak dan menyilangkan tangan di dada. Apabila kita dalam keadaan lupus dan di kunci oleh si monster, kita tidak bisa berjalan kemana mana.
Agar kita bisa bergerak dan berlari lari lagi, kita harus memanggil teman manusia kita yang lain nya untuk menyentuh kita supaya kita terbebas dari lupus. Kita di pegang atau di sentuh teman kita dengan mengucap “BON BON KARET”. Maka kita bisa berlari lari lagi. Saat teman kita berada di dekat kita, dan kita berdua saling dekat, maka bisa di lakukan pembebasan. Dengan cara, saling menyenggolkan bahu atau tubuh dan mengucap “LOLIPOP”. Maka kita berdua akan lepas dari lupus dan bisa berlari dari kejaran si monster.
Dan apabila kita jadi monster,jika kita menyentuh teman kita, jangan lupa sambil mengatakan “AJAK”, jika ada yang lupus jangan lupa mengucapkan “KUNCI” agar si manusia tidak bisa kemana mana, dan kita harus memiliki strategi yang jitu untuk menyentuh para manusia untuk mengubah kita menjadi manusia seutuhnya lagi. dan membuat mereka jadi monster pengganti kita.
Spoiler for 3. Gobak Sodor/Galasin:
Galah asin, galasin, atau gobak sodor adalah sejenis permainan daerah dari Indonesia. Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3 - 5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan.
Spoiler for 4. Kelereng:
Permainan kelereng merupakan salah satu permainan tradisional khas Indonesia. Kelereng memiliki beraneka model, misalnya ada yang polos dan ada pula yang bercorak warna-warni. Nah, kelereng yang bercorak warna-warni pun ada yang coraknya berada di dalam kelereng, tapi ada pula kelereng yang coraknya berada di lapisan luar. Selain itu, ada juga yang bewarna putih susu, hitam, perak dan biru. Ingat dong pulang sekolah langsung bawa sekantung penuh kelereng namun saat pulang sisa setengah kantung atau ada yang sedang beruntung membawa 2 kantung penuh berisi kelereng.
Aturan bermain kelereng secara umum yaitu,
Setiap pemain menggunakan 1 kelereng sebagai pemukul
Setiap pemain bertaruh sejumlah kelereng. Adapun jumlahnya tergantung kesepakatan.
Semua taruhan kelereng akan diperebutkan oleh semua pemain sesuai dengan aturan.
Kelereng yang dipertaruhkan tidak boleh bopeng/retak/pecah.
Spoiler for 5.Ular Naga:
Nih pasti pada pernah main juga kan. Anak-anak berbaris bergandeng pegang 'buntut', yakni anak yang berada di belakang berbaris sambil memegang ujung baju atau pinggang anak yang di mukanya. Seorang anak yang lebih besar, atau paling besar, bermain sebagai "induk" dan berada paling depan dalam barisan. Kemudian dua anak lagi yang cukup besar bermain sebagai "gerbang", dengan berdiri berhadapan dan saling berpegangan tangan di atas kepala. "Induk" dan "gerbang" biasanya dipilih dari anak-anak yang tangkas berbicara, karena salah satu daya tarik permainan ini adalah dalam dialog yang mereka lakukan.
Barisan akan bergerak melingkar kian kemari, sebagai Ular Naga yang berjalan-jalan dan terutama mengitari "gerbang" yang berdiri di tengah-tengah halaman, sambil menyanyikan lagu. Pada saat-saat tertentu sesuai dengan lagu, Ular Naga akan berjalan melewati "gerbang". Pada saat terakhir, ketika lagu habis, seorang anak yang berjalan paling belakang akan 'ditangkap' oleh "gerbang".
Setelah itu, si "induk"—dengan semua anggota barisan berderet di belakangnya—akan berdialog dan berbantah-bantahan dengan kedua "gerbang" perihal anak yang ditangkap. Seringkali perbantahan ini berlangsung seru dan lucu, sehingga anak-anak ini saling tertawa. Sampai pada akhirnya, si anak yang tertangkap disuruh memilih di antara dua pilihan, dan berdasarkan pilihannya, ditempatkan di belakang salah satu "gerbang".
Spoiler for 6. Layangan:
Nih mainan paling favorit. Dulu saya sih bikin layangannya sendiri mulai dari “blusukan” nyari bambu sampai nimbang nimbang layangan biar seimbang. Walaupun kalau beli Cuma seharga Rp 500 – Rp 2000, tapi kalau bikin sendiri kamu bisa “custom” warna dan aksesoris layanganmu sendiri. Ada yang dengan ekor ataupun hiasan di kiri kanan bagian layangan.
Setelah jadi, layangan kita terbangkan tinggi dengan benang gelasan sambil lirik kiri kanan mencari lawan hehehe.. Saat lawan mendekat keluarkan jurus tarik ulur (perasaan) sampai benang layangan lawan putus (kalau belum jago sih kita yang jadi korban). Dalam proses pertarungan yang sengit antar layangan, seluruh anak anak di sekitar melihat ke langit, ada yang sudah mengambil start jongkok, ada yang maling sepeda temennya cuma buat siap siap melakukan perburuan layangan yang putus. Tiba tiba semua mata anak anak tersebut seperti teropong bisa melihat ke arah mana layangan jatuh. Dan ketika adzan maghrib berkumandang, disitulah teriakan tiap orang tua bergemuruh menyuruh anak anak mereka pulang.
Gimana guys, pada kangen masa kecil gak? Masih banyak permainan lainnya yang belum saya post. Gadget memang banyak fungsinya, namun akankah serunya alam yang mendidik mereka untuk bersosialisasi dan berfikir kreatif.
Yuk lestarikan permainan permainan anak Indonesia.
0
2.8K
Kutip
25
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru