BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Vania dan Bhayangkara, bayi yang dibuang di tol dan toilet

Ahmad Bhayangkara meronta. Menahan paparan sinar mentari di siang bolong. Tangisnya nyaris tak terdengar karena tertutup kain bedong.

Usianya baru dua hari, saat warga menemukannya di area kebun kosong, tak jauh dari kolong Tol Cimanggis, Depok, Jawa Barat, selesai salat Jumat, (28/10/2016).

Ahmad ditemukan terlentang di atas kardus air mineral ukuran 48 gelas. "Kami masih cari pelaku yang buang bayi (Ahmad) tersebut," kata Kepala Kepolisian Resort Depok Harry Kurniawan kepada detikcom, Jumat (28/10/2016).

Ahmad Bhayangkara, bayi berusia dua hari yang ditemukan di area kebun kosong, tak jauh dari kolong Tol Cimanggis, Depok, Jawa Barat, (28/10/2016).
Ketika ditangani Ahmad sudah dalam keadaan lemas. Kemungkinan dia belum diberi makanan apapun selama masa pembuangan. Oleh polisi ia diberi susu formula sebelum diserahkan ke dinas sosial.

"Bayi itu saya kasih nama Ahmad Putra Bhayangkara," kata Kepala Kepolisian Sektor Cimanggis Komisaris Polisi Hari Agung Julianto, yang berjanji mencari pelaku sampai dapat.

Kardus tempat Ahmad Bhayangkara, bayi berusia dua hari, ditemukan di area kebun kosong, tak jauh dari kolong Tol Cimanggis, Depok, Jawa Barat, (28/10/2016).
Senasib dengan Ahmad adalah Vania Athabina. Vania ditemukan warga di toilet sebuah masjid di Jakarta dalam keadaan tali ari-ari masih menempel di perut. Dia hanya dibungkus jaket, yang tak jelas apakah itu milik ibunya atau bukan.

Tapi Vania bayi perempuan yang beruntung. Dia diadopsi aktris dan politisi Venna Melinda, yang kini sudah 40 hari menjaganya. "Saya akan kembalikan Vania ke orang tuanya jika mereka datang," kata Venna Melinda, Jumat (28/10/2016).

Aksi penelantaran bayi tampaknya sedang marak. Selain Vania dan Ahmad, hampir saban hari berita di media online dan televisi--yang menayangkan bayi ditelantarkan orang tuanya.

Ada yang dibuang hidup-hidup dan ada juga yang dibuang tanpa nyawa, bahkan dimutilasi.

Baru-baru ini sesosok mayat bayi ditemukan di jalan menuju area makam Gus Dur. Bayi berjenis kelamin laki-laki itu tergeletak di tepi jalan, di Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Sementara di Bekasi ada bayi yang dibuang di timbunan sampah. Tepatnya di Kampung Tegalgede, Desa Pasirsari, Cikarang Selatan, Bekasi. Saat ditemukan, kondisi bayi sudah terbakar di bagian kakinya.

Ada juga bayi yang ditemukan dalam kondisi terpotong-potong. Itu terjadi di Jorong Kayu Tanam Kenagarian Labuah Gunuang, Lareh Sago Halaban, Limapuluh Kota, Sumatera Barat. Diduga, bayi yang dibuang itu dilahirkan dari sebuah hubungan gelap.

Lebih jauh, sumur juga menjadi tempat buangan bayi. Warga Lubuk Gaung, Riau, menemukan jasad bayi di dalam sumur. Keterangan dokter yang melakukan pemeriksaan, pelaku baru saja melahirkan bayi itu karena kemaluannya mengalami infeksi.

Beritagar.id mencatat semua kasus bayi yang dibuang itu terjadi pada Oktober ini. Itu pun belum mencakup semua. Karena kasus serupa terjadi di Tangerang dan beberapa di Bekasi, Aceh dan Sumatra Barat.

Psikolog Universitas Indonesia (UI) Dewi Haroen menyatakan penelantaran anak oleh orang tua adalah fenomena gunung es. Menurutnya Pemerintah harus berupaya mencegah segera mungkin.

"Kemensos harus sudah mulai melihat (mapping) keluarga yang rentan disfungsi sosialnya," kata dia di Depok, Minggu (2/10/ 2016).

Pemicu utama orang tua menelantarkan anak karena terjadi disfungsi peran keluarga. Sehingga berakibat pada tidak berjalannya peranan orang tua yang seharusnya membesarkan anak dengan kasih sayang.

"Karena terbatasnya pengetahuan, maka orang tua memilih cara itu karena merasa tidak ada jalan lain," katanya.

Fenomena ini juga memancing Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin angkat bicara. Saat ceramah di acara Tablig Akbar Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) di Masjid Al-Akbar Surabaya, Ahad (2/10/2016), ia menyampaikan kegeramannya.

Menurut Din anak adalah amanah Tuhan yang harus dijaga dan dirawat dengan tanggung jawab. "Tuhan dalam menciptakan manusia itu penuh dengan cinta. Bukan cinta yang biasa. Tetapi cinta yang lebih dari apapun," kata Din.

Ia menambahkan orang tua yang membuang anaknya berarti manusia yang membuang cinta Tuhan. "Mereka adalah orang tua yang tidak amanah," tegasnya.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...tol-dan-toilet

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Di balik keyakinan Jokowi soal penghentian impor beras

- Mengenang Tsar Bomba, bom nuklir terbesar yang pernah diledakkan

- Pengguna Twitter meningkat, kerugian berlipat

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
14.2K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan