- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Catatan Perjalanan OANC
[CATPER] Gunung Talang, Sumatera Barat. 19-20 Oktober 2013
TS
JOMBLOPRENEUR
[CATPER] Gunung Talang, Sumatera Barat. 19-20 Oktober 2013
Hallo paman-paman OANC
Seminggu sebelumnya
Sabtu 19 Oktober 2013
15:00 WIB Pintu Rimba - Cadas
Minggu, 20 Oktober 2013
Ditengah jalan sekitar 50 meter dari puncak, kami melihat ada tenda Consica di tengah jalur. Dari kejauhan terlihat 2 orang pendaki sedang sibuk packing untuk turun. Kami berhenti di tenda mereka sekalian ngobrol,
Ane : Berdua aja bang?
Pendaki : Iya bg, kita cuma berdua.
Ane : "Kok ngecamp di puncak bg? semalem kan hujan lumayan deres, angin juga kenceng." sambil melihat genangan air di tenda mereka.
Pendaki : Kemarin kami sampe disini hari udah gelap, kirain puncak masih jauh. Karena capek ya kita bikin tenda disini aja. Eh gak taunya di balik batu besar itu ada plang dengan tulisan "Puncak Talang"
Ane :
Setelah ngobrol sebentar kami melanjutkan perjalanan yang hanya tinggal beberapa meter lagi, kabut masih tebal disertai gerimis
Tepat disebuah batu besar kami berhenti. Batu itu ada di sebelah kanan jalur. Dan benar, dibalik batu itu ada plang yang dibuat oleh teman-teman MAPALA, bertuliskan "TALANG 2.597 mdpl" yang dibuat dari papan dengan cat berwarna kuning.
Tanpa buang-buang waktu, kita langsung melaksanakan ritual wajib yaitu poto-poto , jeprat-jepret sampe kehabisan gaya. Sambil berharap cuaca cerah disini kami istirahat sebentar. Kalau cuaca cerah dari puncak Talang kita bisa melihat dengan jelas keindahan danau di atas dan danau di bawah yang terletak di kaki Gunung Talang
Setengah jam menunggu, cuaca tidak menunjukkan perubahan. Bahkan kabut semakin tebal, dan gerimis masih setia menemani kami. Rencanaya kami ingin melanjutkan perjalanan ke Danau Talang, Danau yang terbentuk dari kawah Gunung Talang. Kalau kita dari puncak, kita tinggal mengikuti trek lurus ke arah Utara. Tapi karena cuaca tidak mendukung, kami membatalkan niat untuk turun ke Danau Talang.
Setelah diskusi dengan teman yang lain, akhirnya kita memutuskan untuk kembali ke tenda, karena cuaca semakin gelap dan kabut semakin menghalangi jarang pandang. Selama perjalanan turun kami ditemani guyuran hujan deras, yang membuat langkah harus melambat, karena treknya merupakan jalur air
Diperjalanan turun kami bertemu lagi dengan 2 orang pendaki yang tadi ngecamp di puncak, dengan keril 100L, mereka lagi asik foto-foto di kawah Gunung Talang. Sambil pamitan sama kedua pendaki tersebut kami melanjutkan perjalan turun.
Jam 14:00 kami sampai di tenda dalam keadaan becek luar dalem . Ternyata di area sekitar tenda teman-teman dari UNAND sudah selesai packing, dan mereka siap-siap untuk melanjutkan perjalanan turun. Di sebelah kiri tenda kami, ada 1 tenda pendaki lain. Sepertinya mereka baru saja sampai, sedikit tanya-tanya ternyata diantara mereka ada yang mau foto pra-wedding di puncak Gunung Talang
Selesai masak-masak, makan, dan packing. Tepat pukul 16:00 kami melanjutkan perjalanan turun. Target sebelum maghrib harus sampai pintu rimba. Ternyata trek jadi lebih becek dari sebelumnya, karena diguyur hujan semaleman. Mendung masih menemani kami selama perjalanan turun, tapi gerimis sudah mulai reda. Mendekati Pintu Rimba sayup-sayup terdengar suara azan dari pemukiman penduduk. Di Pintu Rimba kami istirahat beberapa menit. Dari sini, kita bisa melihat Gunung Talang berdiri dengan gagahnya, sambil kepulan asap keluar dari kawah yang terletak saling berjauhan. Di sekitar kawah kami melihat ada beberapa headlamp, mungkin itu headlamp pendaki yang lagi foto prawedding tadi
Jam 19:00 kami melanjutkan perjalanan dari pintu rimba menuju rumah penduduk tempat kami menitipkan motor. Jam 20:00 tepat kami sampai di rumah penduduk tempat kami menitipkan motor, selama perjalanan dari pintu rimba kami temani suara-suara guguk penduduk setempat. Ya, disini banyak guguk, jadi gak boleh lari kalo gak mau di kejar
Sampai dirumah penduduk tempat penitipkan motor, kami ditawari masuk dulu untuk sekedar ngopi-ngopi lucu, tapi karena sepatu kotor nauzubillah, kami menolak tawaran tersebut dengan halus, selain itu kami juga harus mengejar untuk balik ke Padang. Setelah pamitan dengan pemilik rumah. Si Bapak pemilik rumah menyarankan kami untuk lewat jalan berbeda dari jalan kami kemarin, katanya kalo lewat jalan itu bakal lebih cepet sampai di jalan raya. Bapaknya juga bilang kalau jalan itu lebih bagus, gak banyak lubang. Akhirnya kami nurut aja ama saran si Bapak.
10 Menit meninggalkan rumah Bapak tadi, kami langsung dihadapkan dengan jalan bebatuan, bukan kerikil, tapi batu kali
Ternyata benar kata si Bapak itu, gak banyak lobang, tapi batu semua . 2 Jam perjalanan kami belum juga menemui tanda-tanda jalan raya, padahal si Bapak yang punya rumah bilang, kalo lewat sini palingan setengah jam sampe
Kami melewati jalan sepi melipir bukit, sepi. Jarang sekali kami jumpai kendaraan lain. Rumah-rumah penduduk , warung-warung tidak ada tanda-tanda kehidupan. Dari kejauah kami melihat deretan lampu jalan raya, wah itu jalan raya, tapi masih jauh
Disini terjadi sedikit kecelakaan, Salah satu teman ane jatuh dari motonya. Tangannya terkilir, sehingga tidak bisa bawa motor lagi. Teman yang boncengan sama ane langsung ambil alih kemudi dan kami melanjutkan perjalanan dengan pelan.
Jam 23:00, setelah beberapa kali nyasar akhirnya kami sampai di jalan raya. Rencana melanjutkan perjalanan ke Padang ditunda, karena kondisi tidak memungkinkan. Akhirnya kami memutuskan untuk istirahat di SPBU.
Keesokan harinya, tepat pukul 10:00 kami melanjutkan perjalanan ke Padang, dari Solok ke Padang sebenarnya hanya butuh waktu 1 jam, tapi karena ada perbaikan jalan di Sitinjau, dan jalur harus buka tutup. kami sampai di Padang pukul 12:00.
Setelah mengantar teman ke kosannya. Ane berhenti di sebuah SPBU untuk mengisi bensin. Liat HP ternyata ada beberapa panggilan tak terjawab dari Bos tempat ane gawe (masalah iki )
Sekian catper dari newbi, kalo ada salah kata mohon dimaafken, sekian dan terimah cendol
Quote:
Izinkanlah newbie berbagi sedikit cerita tentang perjalanan newbie ke Gunung Talang, Sumatera Barat. Setelah sekian lama jadi silent reader, newbie memberanikan diri untuk menulis catper. Maap kalo tulisan ane jelek
Seminggu sebelumnya
Quote:
Entah kenapa, tiba-tiba muncul ide untuk ngetrip ke Gunung Talang. Karena sebelumnya belum pernah kesana, ane coba bikin invitation di grup FB.
Setelah posting invitation di grup FB, dapet 12 orang yg mau di culik ngesot ke gunung Talang. Tapi satu persatu diantara mereka mengundurkan diri, dan hanya tersisa 4 orang yang pasti ikut. Show must go on...
Setelah posting invitation di grup FB, dapet 12 orang yg mau di culik ngesot ke gunung Talang. Tapi satu persatu diantara mereka mengundurkan diri, dan hanya tersisa 4 orang yang pasti ikut. Show must go on...
Sabtu 19 Oktober 2013
Quote:
Malem sebelumnya kita sudah sepakat untuk start dari perempatan kampus Unand untuk menuju ke Solok.
Ane berangkat dari rumah pukul 07:30. 10 menit naik motor ternyata ane lupa sesuatu, ane lupa kalo streamer masih ketinggalan dirumah. akhirnya muter lagi buat ngambil streamer
Tepat jam 8:00 ane tiba di meeting point. Disana sudah menunggu seorang teman lengkap dg perabotan lenongnya. Namanya Susan nemu di Kerinci waktu 17-an kemarin. 1 jam menunggu akhirnya 2 orang teman yg lainnya datang juga. Tepat jam 09:00 kami start menuju Solok.
Jam 11:00 kami sampai di Desa Batu Bajanjang, Kabupaten Solok. Sempat nyasar beberapa kali. Berkat bantuan koordinat GPS dari paman Masari akhirnya sampai juga di Desa terakhir sebelum memulai pendakian Gunung Talang.
Di Desa Batu Bajanjang kami sarapan sekalian makan siang, selesai makan kami membeli tambahan logistik pendakian. Dari pasar batu bajanjang harus melanjutkan perjalanan lagi sekitar 20 menit untuk sampai di tempat kami menitipkan motor. Kami menitipkan motor di salah satu rumah penduduk sekitar.
Ane berangkat dari rumah pukul 07:30. 10 menit naik motor ternyata ane lupa sesuatu, ane lupa kalo streamer masih ketinggalan dirumah. akhirnya muter lagi buat ngambil streamer
Tepat jam 8:00 ane tiba di meeting point. Disana sudah menunggu seorang teman lengkap dg perabotan lenongnya. Namanya Susan nemu di Kerinci waktu 17-an kemarin. 1 jam menunggu akhirnya 2 orang teman yg lainnya datang juga. Tepat jam 09:00 kami start menuju Solok.
Jam 11:00 kami sampai di Desa Batu Bajanjang, Kabupaten Solok. Sempat nyasar beberapa kali. Berkat bantuan koordinat GPS dari paman Masari akhirnya sampai juga di Desa terakhir sebelum memulai pendakian Gunung Talang.
Di Desa Batu Bajanjang kami sarapan sekalian makan siang, selesai makan kami membeli tambahan logistik pendakian. Dari pasar batu bajanjang harus melanjutkan perjalanan lagi sekitar 20 menit untuk sampai di tempat kami menitipkan motor. Kami menitipkan motor di salah satu rumah penduduk sekitar.
Quote:
Tepat pukul 13:00 kami memulai pendakian.
Trek awal pendakian melewati jalan desa sampai nanti di sebuah musholla yang merupakan perbatasan dengan ladang penduduk. Dari musholla trek dilanjutkan menuju Pintu Rimba. Untuk menuju pintu rimba kita harus melewati ladang penduduk. Disini kami sempat nyasar karena gak ada petunjuk jalan, trek gak kelihatan karena ketutupan semak. Untung bertemu dengan seorang bapak-bapak dan menunjukkan jalan yang benar
Oia, untuk paman-paman yg ingin ke Gunung Talang, usahakan nyetok air full pack dari bawah, soalnya cuma ada satu sumber air sebelum pintu rimba. (setau newbie sih )
Sekitar 2 jam kami melewati ladang penduduk. Maklum dengkul udah renta, jadi jalannya ngesot
waktu menunjukkan pukul 15:00, dan kami baru sampai di Pintu Rimba. Ya, ini baru awal pendakian . Trek menjelang pintu rimba masih tertutup semak, karena Gunung Talang kalah favorite dari gunung-gunung lainnya di Sumatera Barat, seperti Gunung Marapi dan Singgalang.
Trek awal pendakian melewati jalan desa sampai nanti di sebuah musholla yang merupakan perbatasan dengan ladang penduduk. Dari musholla trek dilanjutkan menuju Pintu Rimba. Untuk menuju pintu rimba kita harus melewati ladang penduduk. Disini kami sempat nyasar karena gak ada petunjuk jalan, trek gak kelihatan karena ketutupan semak. Untung bertemu dengan seorang bapak-bapak dan menunjukkan jalan yang benar
Oia, untuk paman-paman yg ingin ke Gunung Talang, usahakan nyetok air full pack dari bawah, soalnya cuma ada satu sumber air sebelum pintu rimba. (setau newbie sih )
Sekitar 2 jam kami melewati ladang penduduk. Maklum dengkul udah renta, jadi jalannya ngesot
waktu menunjukkan pukul 15:00, dan kami baru sampai di Pintu Rimba. Ya, ini baru awal pendakian . Trek menjelang pintu rimba masih tertutup semak, karena Gunung Talang kalah favorite dari gunung-gunung lainnya di Sumatera Barat, seperti Gunung Marapi dan Singgalang.
Spoiler for :
15:00 WIB Pintu Rimba - Cadas
Quote:
Sampe di Pintu Rimba kita ngaso sebentar untuk memulihkan tenaga yg tercecer dijalan. Dari Pintu Rimba trek sudah mulai kelihatan, tapi sepanjang jalan menuju cadas banyak pohon tumbang, mungkin karena musim hujan
Selama perjalanan kami tidak menjumpai pendaki lain, baik yg mau naik ataupun yg mau turun. Lagi sepi nih gunung
Jalan 10 menit, break beberapa menit, begitu seterusnya sampe bosen. Maklum dengkul renta
Sepanjang trek menuju cadas jarang sekali ditemui tempat datar, jalannya kecil, becek, dan licin. Beberapa kali Susan sempat bermanuver. Jadi setiap nemu tempat yg sedikit datar, kami sengaja istirahat lama, untuk sekedar meluruskan kaki dan nambah oksigen (baca: rokok).
Sepanjang trek menuju cadas kita tidak bisa melihat view kota solok ataupun sekitarnya, karena semua tertutup pohon-pohon lebat, sehingga perjalanan ini terasa semakin membosankan. 2 jam berjalan vegetasi mulai berubah dari pohon-pohon besar menjadi tanaman pandan berduri, jadi kami harus hati-hati untuk mencari pegangan.
Langitu mulai mendung, disusul gerimis yang menemani sepanjang jalan. Ane berhenti sejenak dan melihat ke layar GPS, ternyata baru 3/4 perjalanan menuju cadas.
Hari mulai gelap, melihat ke arah sekitar gak ada tempat yang memungkinkan untuk mendirikan tenda. Yo wes, pasang headlamp lanjut jalan
30 menit berjalan di bawah guyuran gerimis dan cahaya headlamp, akhirnya kami sampai di suatu tempat datar. Cukup untuk mendirikan beberapa buah tenda. Karena sudah kecapean dan hari sudah gelap, kami mulai memasang tenda secepat mungkin agar bisa berteduh dan ganti pakaian yang basah. 2 buah tenda sudah berdiri, tiba-tiba hujan turun dengan derasnya . Kami masuk ke tenda masing-masing sambil menunggu hujan reda, karena belum sempat pasang flysheet buat masak.
15 menit kemudian, hujan mulai reda. Kami bergegas memasang 2 buah flysheet berukuran 3x3M. Kemudian dilanjutkan dengan cara kuking-kuking oleh chef Susan untuk mengganjal perut yang sudah minta makan. Kami hanya masak menu seadanya, masak nasi, mie rebus, dan goreng nugget. Selesai acara makan-makan, Susan pamit duluan ke dalam tenda, mungkin kecapean. Tinggal kami bertiga diluar sambil menikmati rokok dan kopi panas
Lihat keadaan sekitar, gak ada tanda-tanda pendaki lain yang mendirikan tenda.
Lagi enak-enak menikmati rokok, tiba-tiba salah seorang teman mengajak kami masuk tenda, katanya ngantuk banget, padahal baru jam 21:00. Karena diluar masih gerimis, akhirnya kami semua masuk tenda.
Pake peralatan tempur dan masuk SB. Ane lihat teman yg satu tenda sama ane udah tidur dengan pulasnya. Karena emang dasarnya gak bisa tidur cepat, ane sibuk mainin HP yg gak ada sinyalnya
Dari tenda sebelah juga sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan, sepertinya mereka juga sudah tidur.
Selama perjalanan kami tidak menjumpai pendaki lain, baik yg mau naik ataupun yg mau turun. Lagi sepi nih gunung
Jalan 10 menit, break beberapa menit, begitu seterusnya sampe bosen. Maklum dengkul renta
Sepanjang trek menuju cadas jarang sekali ditemui tempat datar, jalannya kecil, becek, dan licin. Beberapa kali Susan sempat bermanuver. Jadi setiap nemu tempat yg sedikit datar, kami sengaja istirahat lama, untuk sekedar meluruskan kaki dan nambah oksigen (baca: rokok).
Sepanjang trek menuju cadas kita tidak bisa melihat view kota solok ataupun sekitarnya, karena semua tertutup pohon-pohon lebat, sehingga perjalanan ini terasa semakin membosankan. 2 jam berjalan vegetasi mulai berubah dari pohon-pohon besar menjadi tanaman pandan berduri, jadi kami harus hati-hati untuk mencari pegangan.
Langitu mulai mendung, disusul gerimis yang menemani sepanjang jalan. Ane berhenti sejenak dan melihat ke layar GPS, ternyata baru 3/4 perjalanan menuju cadas.
Hari mulai gelap, melihat ke arah sekitar gak ada tempat yang memungkinkan untuk mendirikan tenda. Yo wes, pasang headlamp lanjut jalan
30 menit berjalan di bawah guyuran gerimis dan cahaya headlamp, akhirnya kami sampai di suatu tempat datar. Cukup untuk mendirikan beberapa buah tenda. Karena sudah kecapean dan hari sudah gelap, kami mulai memasang tenda secepat mungkin agar bisa berteduh dan ganti pakaian yang basah. 2 buah tenda sudah berdiri, tiba-tiba hujan turun dengan derasnya . Kami masuk ke tenda masing-masing sambil menunggu hujan reda, karena belum sempat pasang flysheet buat masak.
15 menit kemudian, hujan mulai reda. Kami bergegas memasang 2 buah flysheet berukuran 3x3M. Kemudian dilanjutkan dengan cara kuking-kuking oleh chef Susan untuk mengganjal perut yang sudah minta makan. Kami hanya masak menu seadanya, masak nasi, mie rebus, dan goreng nugget. Selesai acara makan-makan, Susan pamit duluan ke dalam tenda, mungkin kecapean. Tinggal kami bertiga diluar sambil menikmati rokok dan kopi panas
Lihat keadaan sekitar, gak ada tanda-tanda pendaki lain yang mendirikan tenda.
Lagi enak-enak menikmati rokok, tiba-tiba salah seorang teman mengajak kami masuk tenda, katanya ngantuk banget, padahal baru jam 21:00. Karena diluar masih gerimis, akhirnya kami semua masuk tenda.
Pake peralatan tempur dan masuk SB. Ane lihat teman yg satu tenda sama ane udah tidur dengan pulasnya. Karena emang dasarnya gak bisa tidur cepat, ane sibuk mainin HP yg gak ada sinyalnya
Dari tenda sebelah juga sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan, sepertinya mereka juga sudah tidur.
Spoiler for Behind the scene:
10 menit dengerin musik di Hp. Tiba-tiba teman sebelah ane bangun. Dia langsung nanya ke ane
"Kamu tau kenapa saya ajak masuk tenda?"
"ya karena kamu ngantuk" jawab ane sambil terus mainin Hp
.
"Saya sebenarnya gak ngantuk. Tadi diluar, tepat di pohon depan tenda kita. Saya melihat kayak orang, tinggi, gede, matanya merah. Menatap ke arah kita" Dia menjelaskan dengan suara pelan.
"ah, mungkin kamu salah lihat" ane coba menenangkan keadaan, padahal bulu kuduk ane juga merinding
"Mungkin juga, tapi aku yakin gak salah lihat" Teman ane mencoba meyakinkan.
"Kamu tau kenapa saya ajak masuk tenda?"
"ya karena kamu ngantuk" jawab ane sambil terus mainin Hp
.
"Saya sebenarnya gak ngantuk. Tadi diluar, tepat di pohon depan tenda kita. Saya melihat kayak orang, tinggi, gede, matanya merah. Menatap ke arah kita" Dia menjelaskan dengan suara pelan.
"ah, mungkin kamu salah lihat" ane coba menenangkan keadaan, padahal bulu kuduk ane juga merinding
"Mungkin juga, tapi aku yakin gak salah lihat" Teman ane mencoba meyakinkan.
Spoiler for For:
Minggu, 20 Oktober 2013
Quote:
Lihat jam tangan ternyata udah pukul 05:30 WIB, karena suntuk di dalem tenda akhirnya ane keluar untuk masak air panas untuk menyeduh kopi. Diluar masih gerimis, teman yg lain juga masih pada tidur. Rencananya mau Summit pagi agar dapet sunrise, tapi karena cuaca gak mendukung acara ngesot keatas ditunda agak siangan sambil berharap cuaca cerah.
Duduk sendiri diluar tenda sambil menikmati kopi dan sebatang rokok, syahdunya
ternyata semalem ada yg naik, tepat di depan tenda kami ada 5 tenda dari pendaki lain, yg semua tendanya sama. Ternyata itu tenda teman-teman dari Fakultas Teknik UNAND.
Setelah semua bangun, kita mulai masak-masak untuk persiapan summit. Estimasi waktu sekitar 45 Menit dari tempat ngecamp ke Puncak Gunung Talang. Pagi itu kami cuma bikin roti bakar ala chef Susan (ternyata asik ngesot bareng cewek).
Tepat jam 10:00 kami start ngesot ke puncak. Cuaca masih mendung, tapi gerimis sudah mulai reda. Menapaki jalan yang sudah mulai berbatu dan basah membuat kami berjalan santai. Trek menuju puncak tidak terlalu terjal, trek ini merupakan jalur air, jadi kalo cuaca hujan kayak gini ya siap2 aja basah-basahan sepatunya
Duduk sendiri diluar tenda sambil menikmati kopi dan sebatang rokok, syahdunya
ternyata semalem ada yg naik, tepat di depan tenda kami ada 5 tenda dari pendaki lain, yg semua tendanya sama. Ternyata itu tenda teman-teman dari Fakultas Teknik UNAND.
Setelah semua bangun, kita mulai masak-masak untuk persiapan summit. Estimasi waktu sekitar 45 Menit dari tempat ngecamp ke Puncak Gunung Talang. Pagi itu kami cuma bikin roti bakar ala chef Susan (ternyata asik ngesot bareng cewek).
Tepat jam 10:00 kami start ngesot ke puncak. Cuaca masih mendung, tapi gerimis sudah mulai reda. Menapaki jalan yang sudah mulai berbatu dan basah membuat kami berjalan santai. Trek menuju puncak tidak terlalu terjal, trek ini merupakan jalur air, jadi kalo cuaca hujan kayak gini ya siap2 aja basah-basahan sepatunya
Spoiler for For:
Quote:
Quote:
Setengah jam berjalan dari Pintu Cadas akhirnya kami sampai di suatu tempat datar. Tempat ini cukup mendirikan beberapa tenda. Disebelah kanan jalur ada Seiosmograf yg dipasang oleh BMKG. Disini kami berjumpa dengan beberapa pendaki, ternyata mereka naik dari hari jumat, dan udah 2 malem ngecamp disini.
Baru beberapa menit istirahat hujan turun lumayan deras, pasang raincoat dan lanjut jalan menuju puncak
Sebelum puncak kita akan melewati kawah Gunung Talang, kawah ini hanya lubang sebesar sumur berwarna kekuningan karena belerang dan mengeluarkan asap terus menerus. Terus berjalan keatas kita akan melipir punggungan yang sebelah kirinya jurang, dan hutan mati di punggungan sebelahnya. . Suasananya sangat spooky, ditambah dengan hujan yang terus mengguyur.
Sampailah disuatu tempat datar dan disebelah kiri jalur kita akan menjumpai lagi satu alat seismograf. Disini kita harus melewati jalur seperti jembatan yang menghubungkan kita ke punggungan lain, punggungan yang disebut puncak Gunung Talang. Disini kami berjumpa dengan beberapa teman dari UNAND, yang terlebih dulu ke puncak. Sedikit basa-basi, kami melanjutkan perjalanan yang hanya tinggal beberapa menit lagi untuk mencapai Top Talang.
Baru beberapa menit istirahat hujan turun lumayan deras, pasang raincoat dan lanjut jalan menuju puncak
Sebelum puncak kita akan melewati kawah Gunung Talang, kawah ini hanya lubang sebesar sumur berwarna kekuningan karena belerang dan mengeluarkan asap terus menerus. Terus berjalan keatas kita akan melipir punggungan yang sebelah kirinya jurang, dan hutan mati di punggungan sebelahnya. . Suasananya sangat spooky, ditambah dengan hujan yang terus mengguyur.
Sampailah disuatu tempat datar dan disebelah kiri jalur kita akan menjumpai lagi satu alat seismograf. Disini kita harus melewati jalur seperti jembatan yang menghubungkan kita ke punggungan lain, punggungan yang disebut puncak Gunung Talang. Disini kami berjumpa dengan beberapa teman dari UNAND, yang terlebih dulu ke puncak. Sedikit basa-basi, kami melanjutkan perjalanan yang hanya tinggal beberapa menit lagi untuk mencapai Top Talang.
Ditengah jalan sekitar 50 meter dari puncak, kami melihat ada tenda Consica di tengah jalur. Dari kejauhan terlihat 2 orang pendaki sedang sibuk packing untuk turun. Kami berhenti di tenda mereka sekalian ngobrol,
Ane : Berdua aja bang?
Pendaki : Iya bg, kita cuma berdua.
Ane : "Kok ngecamp di puncak bg? semalem kan hujan lumayan deres, angin juga kenceng." sambil melihat genangan air di tenda mereka.
Pendaki : Kemarin kami sampe disini hari udah gelap, kirain puncak masih jauh. Karena capek ya kita bikin tenda disini aja. Eh gak taunya di balik batu besar itu ada plang dengan tulisan "Puncak Talang"
Ane :
Setelah ngobrol sebentar kami melanjutkan perjalanan yang hanya tinggal beberapa meter lagi, kabut masih tebal disertai gerimis
Tepat disebuah batu besar kami berhenti. Batu itu ada di sebelah kanan jalur. Dan benar, dibalik batu itu ada plang yang dibuat oleh teman-teman MAPALA, bertuliskan "TALANG 2.597 mdpl" yang dibuat dari papan dengan cat berwarna kuning.
Tanpa buang-buang waktu, kita langsung melaksanakan ritual wajib yaitu poto-poto , jeprat-jepret sampe kehabisan gaya. Sambil berharap cuaca cerah disini kami istirahat sebentar. Kalau cuaca cerah dari puncak Talang kita bisa melihat dengan jelas keindahan danau di atas dan danau di bawah yang terletak di kaki Gunung Talang
Setengah jam menunggu, cuaca tidak menunjukkan perubahan. Bahkan kabut semakin tebal, dan gerimis masih setia menemani kami. Rencanaya kami ingin melanjutkan perjalanan ke Danau Talang, Danau yang terbentuk dari kawah Gunung Talang. Kalau kita dari puncak, kita tinggal mengikuti trek lurus ke arah Utara. Tapi karena cuaca tidak mendukung, kami membatalkan niat untuk turun ke Danau Talang.
Setelah diskusi dengan teman yang lain, akhirnya kita memutuskan untuk kembali ke tenda, karena cuaca semakin gelap dan kabut semakin menghalangi jarang pandang. Selama perjalanan turun kami ditemani guyuran hujan deras, yang membuat langkah harus melambat, karena treknya merupakan jalur air
Diperjalanan turun kami bertemu lagi dengan 2 orang pendaki yang tadi ngecamp di puncak, dengan keril 100L, mereka lagi asik foto-foto di kawah Gunung Talang. Sambil pamitan sama kedua pendaki tersebut kami melanjutkan perjalan turun.
Jam 14:00 kami sampai di tenda dalam keadaan becek luar dalem . Ternyata di area sekitar tenda teman-teman dari UNAND sudah selesai packing, dan mereka siap-siap untuk melanjutkan perjalanan turun. Di sebelah kiri tenda kami, ada 1 tenda pendaki lain. Sepertinya mereka baru saja sampai, sedikit tanya-tanya ternyata diantara mereka ada yang mau foto pra-wedding di puncak Gunung Talang
Selesai masak-masak, makan, dan packing. Tepat pukul 16:00 kami melanjutkan perjalanan turun. Target sebelum maghrib harus sampai pintu rimba. Ternyata trek jadi lebih becek dari sebelumnya, karena diguyur hujan semaleman. Mendung masih menemani kami selama perjalanan turun, tapi gerimis sudah mulai reda. Mendekati Pintu Rimba sayup-sayup terdengar suara azan dari pemukiman penduduk. Di Pintu Rimba kami istirahat beberapa menit. Dari sini, kita bisa melihat Gunung Talang berdiri dengan gagahnya, sambil kepulan asap keluar dari kawah yang terletak saling berjauhan. Di sekitar kawah kami melihat ada beberapa headlamp, mungkin itu headlamp pendaki yang lagi foto prawedding tadi
Jam 19:00 kami melanjutkan perjalanan dari pintu rimba menuju rumah penduduk tempat kami menitipkan motor. Jam 20:00 tepat kami sampai di rumah penduduk tempat kami menitipkan motor, selama perjalanan dari pintu rimba kami temani suara-suara guguk penduduk setempat. Ya, disini banyak guguk, jadi gak boleh lari kalo gak mau di kejar
Sampai dirumah penduduk tempat penitipkan motor, kami ditawari masuk dulu untuk sekedar ngopi-ngopi lucu, tapi karena sepatu kotor nauzubillah, kami menolak tawaran tersebut dengan halus, selain itu kami juga harus mengejar untuk balik ke Padang. Setelah pamitan dengan pemilik rumah. Si Bapak pemilik rumah menyarankan kami untuk lewat jalan berbeda dari jalan kami kemarin, katanya kalo lewat jalan itu bakal lebih cepet sampai di jalan raya. Bapaknya juga bilang kalau jalan itu lebih bagus, gak banyak lubang. Akhirnya kami nurut aja ama saran si Bapak.
10 Menit meninggalkan rumah Bapak tadi, kami langsung dihadapkan dengan jalan bebatuan, bukan kerikil, tapi batu kali
Ternyata benar kata si Bapak itu, gak banyak lobang, tapi batu semua . 2 Jam perjalanan kami belum juga menemui tanda-tanda jalan raya, padahal si Bapak yang punya rumah bilang, kalo lewat sini palingan setengah jam sampe
Kami melewati jalan sepi melipir bukit, sepi. Jarang sekali kami jumpai kendaraan lain. Rumah-rumah penduduk , warung-warung tidak ada tanda-tanda kehidupan. Dari kejauah kami melihat deretan lampu jalan raya, wah itu jalan raya, tapi masih jauh
Disini terjadi sedikit kecelakaan, Salah satu teman ane jatuh dari motonya. Tangannya terkilir, sehingga tidak bisa bawa motor lagi. Teman yang boncengan sama ane langsung ambil alih kemudi dan kami melanjutkan perjalanan dengan pelan.
Jam 23:00, setelah beberapa kali nyasar akhirnya kami sampai di jalan raya. Rencana melanjutkan perjalanan ke Padang ditunda, karena kondisi tidak memungkinkan. Akhirnya kami memutuskan untuk istirahat di SPBU.
Quote:
Keesokan harinya, tepat pukul 10:00 kami melanjutkan perjalanan ke Padang, dari Solok ke Padang sebenarnya hanya butuh waktu 1 jam, tapi karena ada perbaikan jalan di Sitinjau, dan jalur harus buka tutup. kami sampai di Padang pukul 12:00.
Setelah mengantar teman ke kosannya. Ane berhenti di sebuah SPBU untuk mengisi bensin. Liat HP ternyata ada beberapa panggilan tak terjawab dari Bos tempat ane gawe (masalah iki )
Quote:
Sekian catper dari newbi, kalo ada salah kata mohon dimaafken, sekian dan terimah cendol
Diubah oleh JOMBLOPRENEUR 05-12-2013 09:16
0
3.9K
Kutip
15
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan