Pada abad pertengahan, pemanas rumah merupakan suatu kemewahan yang tidak bisa dimiliki setiap orang. Kebanyakan rumah akan menggunakan perapian terbuka di ruangan tengah, yang juga digunakan sebagai tempat memasak, sehingga seisi rumah dipenuhi asap. Seperti dilansir dari Amusing Planet, pada era tersebut cerobong asap merupakan hal yang baru, dan merupakan barang mewah. Sehingga, bila ada rumah yang dilengkapi dengan cerobong asap sudah pasti bahwa pemiliknya memiliki kekayaan dan kekuasaan.
Quote:
Quote:
Awal kemunculan cerobong asap hanya pada rumah-rumah bangsawan besar. Pada era pemerintahan Tudor, cerobong asap dibuat dengan bata yang ditumpuk dan dihias, seperti pada Hampton Court Palace di London. Hampton Court merupakan salah satu istana kerajaan yang paling signifikan dan terbaik yang hingga kini masih ada.Dibangun antara 1515 dan 1525, tempat ini menjadi kediaman Thomas Wolsey yang kala itu seorang kardinal Gereja Katolik Roma, namun karena kedekatannya dengan Raja Henry VIII Wolsey menjadi almoner Raja.
Wolsey dinilai sangat boros dalam membangun istananya tersebut, dia memilih batu bata merah daripada batu sebagai bahan bangunan karena dianggap modis pada masa itu. Seiring dengan berjalannya waktu, istana tersebut selesai bahkan kemegahannya melebihi istana Raja. Namun, Wosley hanya bisa menikmati istananya beberapa tahun saja, karena pada 1529, dirinya berselisih dengan Henry VIII dan istana tersebut direbut oleh Raja.
Setelah berpindah tangan, istana tersebut diperluas hingga empat kali lipat dalam waktu enam bulan. Kamar-kamar dibuat sangat besar yang dilengkapi dengan perapian raksasa. Cerobong asap saat itu menjadi terkenal, dan menjadi bagian dalam desain asli Wosley. Kemudian Henry menambahkan sedemikian rupa sehingga lebih mengesankan.
Hingga hari ini, Hampton Court dihiasi oleh 241 cerobong asap dari batu bata. Setiap desain cerobong diukir dengan baik dan diketahui tidak ada satupun cerobong yang memiliki ukiran sama.