Quote:
puspayuu.blogspot.com
Ketika seorang anak kecil ditanya “kalau besar nanti mau jadi apa?” jawabannya hampir selalu bisa ditebak. Kebanyakan dari mereka pasti mau jadi dokter, pilot, guru, atau bahkan artis. Tapi seiring mereka tumbuh dewasa dan mulai mengerti banyak hal, berapa banyak sih yang masih bertahan sama cita-citanya?
Gak sedikit orang yang kemudian berubah pikiran begitu sadar apa yang bakal mereka hadapi. Tapi ane salut dengan mereka yang mantap untuk memilih menekuni pendidikan kedokteran dan menjadi mahasiswa FK (Fakultas Kedokteran). Agan pun harus ikut ‘angkat topi’ bersama ane. Kenapa? Ini dia, Gan, alasannya:
Quote:
1. Masuknya gak gampang
www.kompasiana.com
Walaupun proses masuknya mungkin gak jauh beda sama jurusan lain, tapi umumnya jurusan kedokteran punya passing grade yang tinggi. Selain itu, di universitas tertentu biasanya terdapat jalur seleksi di mana biaya kuliah untuk peserta yang lulus jauh lebih murah daripada peserta dari jalur seleksi lain. Dan tentu aja seleksinya pun jauh lebih susah, Gan.
Quote:
2. Otak gak berhenti diuji
www.unpad.ac.id
Di jurusan-jurusan lain, Agan mungkin cuma mengenal kuis, ujian semester, dan skripsi. Tapi kalau di FK, mereka punya sistem pembelajaran yang beda di mana satu semesternya dibagi ke dalam beberapa blok/modul. Nah, dalam satu blok ini mahasiswa FK bisa menghadapi paling gak 4 macam ujian. Jadi kalau 1 semester aja ada 5 blok, bisa dibayangin berapa banyak ujian yang harus mereka lewati.
Quote:
3. Belajar bertahun-tahun
fk.ub.ac.id
Sama seperti mahasiswa-mahasiswa lain, anak FK juga bisa lulus dalam 3,5 - 4 tahun. Tapiiii gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) aja gak cukup, Gan. Mereka masih harus mengikuti pendidikan profesi atau koas selama 1,5 - 2 tahun, dan dilanjutkan lagi dengan mengikuti ujian kompetensi dan internship selama 1 tahun. Itu baru untuk jadi dokter umum, Gan. Belum jadi spesialis. So, kebayang kan mental mereka kayak apa?
Quote:
4. Rela didahului teman-temannya
www.spektrumonline.bpn-ismki.org
Ketika teman-teman angkatannya udah lulus kuliah, punya pekerjaan, lagi nabung buat beli rumah, bahkan ada yang udah menikah, para calon dokter ini mungkin masih berjuang menjalankan internship di daerah dengan gaji yang belum seberapa. Mereka pun harus rela untuk sedikit ‘tertinggal’. Tapi semua itu akan terbayar pada saatnya kok.
Betul memang dokter itu profesi yang tepat kalau mau punya penghasilan tinggi. Tapi untuk sampai ke sana gak bisa instan, Gan. Perjuangannya panjang dan berat! Jadi dokter itu butuh dedikasi, karena dalam menjalaninya harus diiringi dengan niat yang mulia. Kalau cuma ngincer gajinya aja, jangan deh! Saran ane mending cari pekerjaan lain aja di sini, daripada menyerah di tengah jalan padahal udah menghabiskan uang orang tua kita yang gak sedikit.
So, ane mau ‘angkat topi’ untuk mereka yang sungguh-sungguh berjuang jadi dokter dengan niat yang beneran mulia, yang bermanfaat bagi orang banyak!