- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
3 Perbuatan Ini Sering Dianggap Gak Nasionalis? Ini Penjelasannya!
TS
aquadingiin
3 Perbuatan Ini Sering Dianggap Gak Nasionalis? Ini Penjelasannya!
(peristiwa-id.com)
Tanggal 17 Agustus, 71 tahun lalu, menjadi hari yang bersejarah untuk kita semua. Sejak hari itu, setiap tahunnya semangat kemerdekaan dan nasionalisme gak pernah berhenti dikobarkan. Perayaan HUT RI juga selalu diadakan di bulan Agustus. Tujuannya agar masyarakat, terutama anak-anak muda, akan selalu menjunjung tinggi nasionalisme dan menghargai jasa para pahlawan.
(home-indonesia.blogspot.com)
Sayangnya, makna nasionalisme ini sering disalahartikan menjadi sesuatu yang sangat sempit. Salah kaprah ini pun bikin mereka jadi senang menghakimi orang lain. Setiap perbuatan yang sedikit kebarat-baratan dianggap sebagai perbuatan yang gak nasionalis. Ini contohnya:
Quote:
1. Menikmati produk luar negeri
Gak bisa dipungkiri lagi kalau masyarakat di negara kita terus mendapat pengaruh dari barat. Baik itu tontonan, musik, pakaian, alat teknologi, dan sebagainya. Harus diakui memang banyak di antaranya yang merupakan hasil ‘ekspor’ dari negara lain.
Tapiii, kalau dengan menyaksikan tayangan dari luar kita bisa banyak belajar sekaligus lebih menghargai perbedaan, bukannya itu hal yang baik? Selain itu, kalau keberadaan produk-produk dari luar membuat pekerjaan kita di sini jadi lebih mudah, kenapa kita harus menolaknya? Semua itu gak lantas membuat kita gak nasionalis kan, Gan?
2. Berbicara dengan Bahasa Inggris
Sampai sekarang masih saja ada yang menganggap berbicara bahasa asing sebagai perbuatan yang gak nasionalis. Orang yang lagi melatih kemampuannya pun diejek dan disebut ‘gaya-gayaan’. Padahal dulu Bung Karno pun sering berpidato dalam bahasa Inggris dan Belanda lho.
Negara ini akan terus berkembang, Gan. So, masyarakatnya gak boleh ketinggalan kalau mau survive. Nah, bayangkan apa yang bisa kita capai dengan keahlian berbahasa asing? Kita bisa bersaing sama tenaga kerja asing, Gan! Kalau punya bisnis, kita juga bisa perluas bisnis tersebut hingga ke luar negeri. Dengan begitu, bukankah nama Indonesia juga yang diharumkan?
3. Studi di luar negeri atau kerja di perusahaan asing
(www.isigood.com)
Pergi merantau ke negeri orang untuk menempuh pendidikan, atau kerja di dalam negeri tapi untuk perusahaan asing gak lantas menjadikan kita ‘pelayan’ orang asing. Pengabdian untuk negara gak hanya ditunjukkan dengan menjadi PNS aja kok. Di siniada banyak pilihan perusahaan yang bisa jadi tempat Agan membuktikan keunggulan kita sebagai orang Indonesia.
Kita bisa belajar dari sosok Habibie, Gan. Meski kuliah di Jerman, tapi beliau bisa bikin orang-orang di sana terpukau dengan kejeniusannya. Dan tentu aja beliau belajar pun demi Indonesia. Orang Indonesia juga bisa kok jadi pemimpin di tempatnya orang asing. Kuncinya hanya tekad dan kerja keras.
Gak bisa dipungkiri lagi kalau masyarakat di negara kita terus mendapat pengaruh dari barat. Baik itu tontonan, musik, pakaian, alat teknologi, dan sebagainya. Harus diakui memang banyak di antaranya yang merupakan hasil ‘ekspor’ dari negara lain.
Tapiii, kalau dengan menyaksikan tayangan dari luar kita bisa banyak belajar sekaligus lebih menghargai perbedaan, bukannya itu hal yang baik? Selain itu, kalau keberadaan produk-produk dari luar membuat pekerjaan kita di sini jadi lebih mudah, kenapa kita harus menolaknya? Semua itu gak lantas membuat kita gak nasionalis kan, Gan?
2. Berbicara dengan Bahasa Inggris
Sampai sekarang masih saja ada yang menganggap berbicara bahasa asing sebagai perbuatan yang gak nasionalis. Orang yang lagi melatih kemampuannya pun diejek dan disebut ‘gaya-gayaan’. Padahal dulu Bung Karno pun sering berpidato dalam bahasa Inggris dan Belanda lho.
Negara ini akan terus berkembang, Gan. So, masyarakatnya gak boleh ketinggalan kalau mau survive. Nah, bayangkan apa yang bisa kita capai dengan keahlian berbahasa asing? Kita bisa bersaing sama tenaga kerja asing, Gan! Kalau punya bisnis, kita juga bisa perluas bisnis tersebut hingga ke luar negeri. Dengan begitu, bukankah nama Indonesia juga yang diharumkan?
3. Studi di luar negeri atau kerja di perusahaan asing
(www.isigood.com)
Pergi merantau ke negeri orang untuk menempuh pendidikan, atau kerja di dalam negeri tapi untuk perusahaan asing gak lantas menjadikan kita ‘pelayan’ orang asing. Pengabdian untuk negara gak hanya ditunjukkan dengan menjadi PNS aja kok. Di siniada banyak pilihan perusahaan yang bisa jadi tempat Agan membuktikan keunggulan kita sebagai orang Indonesia.
Kita bisa belajar dari sosok Habibie, Gan. Meski kuliah di Jerman, tapi beliau bisa bikin orang-orang di sana terpukau dengan kejeniusannya. Dan tentu aja beliau belajar pun demi Indonesia. Orang Indonesia juga bisa kok jadi pemimpin di tempatnya orang asing. Kuncinya hanya tekad dan kerja keras.
Pandji Pragiwaksono, seorang selebriti dan juga stand up comedian yang dikenal senang membangkitkan semangat nasionalisme anak-anak muda Indonesia, membuat sebuah tulisan di blognya yang pasti akan bikin Agan makin sadar.
“Kalau cinta Indonesia itu adalah tidak boleh pakai bahasa asing dan hanya boleh pakai bahasa Indonesia saja, menurut saya itu kecintaan yang dangkal.
Kalau cinta Indonesia ditunjukkan dengan beli produk-produk Indonesia saja, itu cetek kecintaannya.
Cinta Indonesia ditunjukkan lewat karya. Lewat apa yang kita lakukan UNTUK Indonesia.”
Setuju gak, Gan?
Menurut ane, gak ada yang salah dengan ketiga perbuatan di atas selama kita bisa mengimbanginya dengan kecintaan pada Indonesia. Yang pasti, tetaplah hargai produk dalam negeri, jangan lupakan bahasa ibu kita, dan kerja keraslah demi membanggakan negara. Bukankah itu salah satu wujud nasionalisme, Gan?
Diubah oleh aquadingiin 16-08-2016 05:27
0
4K
45
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan