Ane mau nanya gan, anggaplah ane hidup di lingkungan asrama/padepokan (bukan silat) yang isi penghuninya cowok2 gila, congkak, suka malak antar temen, berkelompok, meski mereka suka saling ingetin kesalahan temen tp tetep aja cuma di mulut doang -mereka lakuin kesalahan yang sama, dan yang paling parah tuh gan ane juga sama aja sama kelakuan mereka

Yang jadi pertanyaan, apakah WIBAWA itu diperlukan dalam persahabatan?

Ane pengen main politik di situ, tujuannya banyak, biar ane bisa jadi penengah di antara mereka ( setidaknya kalo bukan ane yang jadi, maka ane akan mendukung tujuan dari orang yang jadi penengah itu), biar kita lebih kompak karena ada yang membuatkan jembatan, biar kita tau batasan batasan privasi orang luar asrama ( walaupun ane tau karakter mereka kaya apa tapi itu tetep bukan untuk di benarkan kan?).

pertanyaan 2, bagaimana cara kita mengetahui pantaskah jadi orang yang ane maksud di atas?

Pertanyaan 3, bagaimana cara jadi orang yg ane maksud?