Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

veiilaAvatar border
TS
veiila
Warga Bukit Duri: Bendera Kuning Simbol Ahok Meninggal
VIVA.co.id – Akhirnya Pemerintah Provinsi DKI menggusur kawasan pemukiman liar di bantaran Sungai Ciliwung, Bukit Duri, Jakarta Selatan. Pantauan VIVA.co.id di lokasi, Rabu 28 September 2016, ratusan petugas gabungan dari berbagai unsur sudah merapatkan diri ke kawasan itu. Alat berat juga sudah tiba.
Penertiban di kawasan ini terlihat lebih aman ketimbang penggusuran di Kampung Pulo beberapa waktu lalu. Namun, bukan berarti warga hanya berdiam diri menghadapi kondisi ini, penolakan terhadap rencana Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, tetap dilakukan.
Salah satunya caranya memasang bendera kuning tanda berduka cita. Bendera kuning dipasang warga di seluruh jalan masuk menuju kawasan Bukit Duri.
Di seluruh bendera kuning yang terbuat dari kertas itu, tertulis berbagai kalimat penolakan, seperti 'Bukit Duri Berduka'.
"Banyak bendera kuning. Siapa yang meninggal? Ahok yang meninggal," kata salah seorang warga setempat saat ditanyakan.
Selain bendera kuning, di sudut-sudut bantaran Sungai Ciliwung juga terpasang spanduk bertuliskan. 'Selamat Datang Tukang Gusur'. "Kita lagi berduka, kita lagi menangis massal," katanya.
Seperti diketahui, penggusuran yang dilakukan Pemprov DKI melalui Pemerintah Kota Jakarta Selatan, bertujuan untuk menormalkan kembali kawasan itu dari pemukiman liar. Normalisasi sangat diperlukan sebagai bagian dari upaya Pemprov DKI dan Pemerintah Pusat untuk mengatasi masalah banjir tahunan yang kerap melanda Jakarta.
http://metro.news.viva.co.id/news/re...ahok-meninggal

Hari Ini Ahok Kembali Lakukan Penggusuran, Warga Siap Melawan

JawaPos.com - Petugas Satpol PP berencana menertibkan bangungan warga di bantaran Kali Ciliwung, Bukit Duri, Jakarta Selatan, hari ini (28/9). Namun, warga menolak penertiban dan siap menghadang ratusan petugas.

Keterangan warga tersebut disampaikan kepada wartawan di RT 06/12 Bukit Duri pada Selasa (27/9) siang. Sejumlah ibu-ibu terlihat duduk berkumpul diskusi soal penolakan. Begitu pula dengan pemuda maupun para bapak-bapak yang duduk terpisah.

Mereka sudah bertekad bulat terhadap keputusan tetap menolak rencana penggusuran dengan alasan proses hukum di pengadilan masih berjalan.

"Kita sudah sepakat satu suara, tolak penggusuran. Semuanya kan ada aturannya, belum ada keputusan dari pengadilan juga. Jangan apa-apa main gusur aja, kita ini manusia bukan binatang," ujar seorang ibu antusias.

Keterangan para ibu ditegaskan oleh Sandiawan Sumardi, warga setempat yang mengaku sebagai perwakilan warga RT 06/12, Bukit Duri, Tebet. Dia menilai jika rencana penggusuran yang digadangkan Pemkot Jakarta Selatan hanya untuk mengintimidasi warga.

Dia menambahkan, sesuai dengan ketentuan, penertiban tidak dapat dilakukan. Mengingat gugatan warga melalui class action atas rencana penggusuran terkait normalisasi Kali Ciliwung masih dikaji majelis hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

"Warga sudah siap pasang badan hadapi penertiban besok. Kalau benar penertiban akan dilakukan, itu adalah bentuk arogansi pemerintah terhadap Rakyat kecil. Mana janji Pak Jokowi (mantan Gubernur DKI) dulu untuk mensejahterakan warga Bukit Duri, saya ingat betul janji beliau waktu calonin diri jadi Gubernur (DKI Jakarta)," tegasnya.

Sementara itu, Lurah Bukit Duri, Mardi Youce menilai jika warga telah bersalah menguasai lahan pemerintah dan layak untuk digusur. Menurutnya, pemerintah telah berbaik hati dengan menawarkan Rumah Susun Rawa Bebek kepada warga yang terkena penggusuran.

"Penertiban bakal kita lakukan, halal kok. Mereka sudah lama tinggal dan kuasai lahan, mereka jadi masalah lagi, bikin banjir dan sampah di mana-mana. Jadi bukan salah kita kalau mereka tidak punya tempat tinggal, kita sudah menawarkan kok," tegasnya pada wartawan, Selasa (27/9).

Sementara, terkait rencana aksi warga yang rencananya akan dilakukan, dia mengaku tidak ingin ambil pusing. Sebab, penertiban dikatakannya akan tetap dilakukan, walaupun warga menghalangi ataupun mengganggu jalannya proses pembongkaran.

"Alat berat akan diturunkan nanti malam, kita akan dorong semuanya. Soal penolakan saya sudah prediksi, tidak ada persiapan khusus, soalnya nggak ada pengaruhnya karena ini tugas saya yang diamanatkan oleh atasan, dasar hukumnya juga jelas," tutupnya. (ibl/yuz/JPG)
http://www.jawapos.com/read/2016/09/...siap-melawan/2

Gusur, Gusur Gubenur tukang Gusur emoticon-No Hope


0
2K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan