Singkat aja ya,

Gua memutuskan untuk membuat akun tinder karena gua jenuh dengan kejombloan gue. Selain itu, aplikasi tinder ini gua manfaatin untuk penghilang rasa bosan dan memperluas relasi. Gua buat akun tinder hanya iseng-iseng aja, gaada niat untuk baper. Sebenernya gua punya banyak match yang good-looking di Tinder, cuma di tinder banyak cowok gak bener.

Sampai suatu ketika pada pertengahan Juli gua bertemu dengan match cowok yang menarik hati gue. Orangnya enak diliat, ngobrolnya juga asik, gua merasa cocok dengan dia. Sepertinya orangnya juga baik. Oh iya, si cowok ini cerita ke gue kalo dia belum pernah punya pacar. Selalu gagal dalam PDKT.

Setelah itu, kita gak berkomunikasi selama dua bulan. Sampai suatu hari ia me-like postingan saya di Line. Saya kebetulan jualan baju di online shop. Akhirnya kita chattingan lagi lewat Whatssap. Dia membeli baju saya. Sebelum saya mengirimkan paket baju untuknya, dia bertanya kepada saya, "Mba, saya boleh request gak? Saya minta foto sama tanda tangan mbak ya". Akhirnya paket itu saya kirimkan ke alamat kantornya. Paket sudah terlanjur dikirim. Saya belum sempat memasukkan foto saya di dalam paket tersebut. Keesokkan harinya, paket tersebut telah sampai ke kantornya.

Kita chatting-chattingan di Whatssap seperti biasa. Kita juga mulai dekat dan saling tukar-menukar foto. Berulang kali ia memuji saya. Kita sering curhat-curhattan. Dia juga curhat masalah keluarganya, meskipun gak terlalu mendetail. Awalnya aku tidak terlalu ada rasa dengannya. Saat itu memang aku belum ada niatan serius. Sampai suatu ketika perasaanku mulai berubah. Aku tidak ingin baper, namun aku tak bisa. Aku mulai ada rasa dengannya. Kuhubungi saja ia lewat Whatssap. Aku tidak bisa menahan untuk tidak menghubunginya. Kami ngobrol-ngobrol di whatssap seperti biasanya. Kenapa ya perasaanku bisa berubah? Tinder memang bikin baper. Oh ya, kita juga suka telfon-telfonan.

Suatu hari, kita memutuskan untuk ketemuan. Dia berkata, "Mbak, besok kalo jadi kita ketemuan yuk, kita nonton. Sebelum itu kita emang udah ada niat untuk kopi darat, tetapi selalu berhalangan. Akhirnya tepat pada saat hari raya Idul Adha dia mengajakku untuk ketemuan. Tetapi dia orangnya plin-plan. Aku nunggu kabar dari dia apakah dia bisa bertemu saat itu atau tidak. Dia pun menghubungiku

"Mbak, jadi ke blok m ga?"
"Jadi"
"Eh, tapi bentar dulu ya, saya ijin ibu saya dulu".
"Terserah"
"Mbak, saya gak di bolehin sama ibu saya soalnya banyak saudara. Main mulu, gitu kata ibu saya. Jangan hari libur ya. Soalya saya senin sampai jumat pulang malem".

Gua mulai bete. Gimana sih ni orang, tadi ngajakin, tiba-tiba ngebatalin sendiri. Gua udh terlanjur bete. Akhirnya dia telfon gua lagi. Gua matiin terus. Dia telfon udah tiga kali, trus gua angkat aja.

"Mbak, jadi deh mbak ke blom m nya. Ayuk mbak".

"Gausah, nanti diomelin lagi"

"Enggak mbak gapapa. Dimarahinnya juga udh selesai. Sampe malem juga gakpapa.

"Gausah, kapan-kapan aja".

Dia terus bujuk gue agar gua mau ke blok m. Gua tetep gak mau, karena gua udah terlanjur bete.

"Yauda mbak makasih ya"

"Iya"

Gua langsung mematikan telfonnya.

Dia gak menghubungi gua lagi, begitu juga dengan gua. Gua pengen banget hubungin dia cuma gua gak enak, gua takut dia bete sama gua. Gua selalu menunggu agar dia menghubungi gue. Sudah tiga hari dia gak menghubungi gue. Gua bener-bener kangen pengen ngobrol lagi sama dia. Gua merasa kehilangan. Gua gak tau gimana perasaan dia sekarang ke gua. Gua berdoa pada Tuhan pagi, siang dan malam. Namun doaku belum terkabul. Gua sampai menangis. Sudahlah, mungkin dia sudah tidak peduli.

Yang ingin gua tanyain ke kalian sebagai seorang cowok adalah :

1. Apakah kalian pernah baper di tinder?
2. Bagaimana reaksi kalian kalau gebetan dunia maya seperti itu? Apakah kalian ingin menghubunginya lagi atau menunggu di hubungi? Apakah kalian ada rasa ingin menghubunginya lagi?
3. Dia kenapa ya?
4. Kalau gue menghubunginya lagi, apakah itu menurunkan harga diri gue?

Makasih ya atas sarannya. Maaf kepanjangan. Maaf juga kalo postingnya agak berantakkan, karena nulis pake hp.