akulatorAvatar border
TS
akulator
KASUS MIRNA VS KASUS DETECTIVE CONAN
selamat siang, dan selamat datang di thread gue

mungkin sebelunya udah ada yang ngebahas tema ini, namun cuma copas dari portal berita mainstream dan dengan penjelasan yang terlalu sederhana, sekarang coba kita lihat dengan sudut pandang lain.

Komik Karangan Gosho Aoyama VS Kasus Mirna, Contoh Penerapan IlmuKimiaTerburuk.

Spoiler for 1:

Ada berita menarik belakangan ini, kalian pasti juga udah baca kan? Iya kasus pembunuhan yang seolah-olah pelakunya pinter banget itu. Seolah-olah? Yap! Menurutku pelakunya nggak sehebat itu kok. Yang menarik lagi, ada portal online yang menghubungkan kasus mirna ini dengan salah satu episode di Manga Conan. Blog ini sepertinya menarikku untuk ikutan baca beberapa berita utama di portal-portal Online, untuk dibahas sekala mini disini. Dan dari beberapa berita yang aku dapatkan, sekali lagi media terlalu berlebihan.

First of all, this is mystupidtheory.. So take it or leave it!

Yang seru baca Rebublika.com yang menyebut-nyebut kasus ini mirip dengan kisah di manga Conan. Setelah membaca kedua kisahnya (Konan dan Kasus Mirna), aku harus berkata "kalau yang dimaksud mirip itu adalah cuma pada racun kalium sianida yang digunakan, maka koran ini benar".

Tapi kalau membandingkan kasus ini dengan komik karangan Gosho Aoyama, jelas-jelas ngawur dan keblinger. Awalnya, sebelum membaca komik Conan yang dihubungkan dengan kasus ini, dan belum juga membaca kronologis kasus ini, aku kira pembunuhnya benar-benar jenius, karena komentar kepolisian seperti ini "Ini bukan kejahatan jalanan". Berasa keren banget.


Pembunuhan pada Komik Detective Conan seri 25


Tapi setelah melihat kronologis kejadiannya, ini kasus jalanan menurutku. Kalau membaca komik karangan Gosho Aoyama, ada alasan yang fix kenapa Kalium Sianida digunakan harus disuntikkan dalam es batu, agar korbannya terbunuh ketika menelan es batu tersebut dan Kalium Sianida tidak akan ada bekasnya tercampur di minuman yang tersisa.

Dalam arti lain, pelakunya sangat pintar untuk mengelabuhi polisi forensik bahwa ketika dicek gelas terakhir yang dia minum tidak terdapat kalium sianida, sehingga pelaku yang memberikan minuman tidak akan mungkin ditangkap. Pelaku juga telah mengetahui dengan jelas kebiasaan korbannya yakni memakan es pada minumannya. Penulisnya yaitu Gosho Aoyama sangat jenius dalam merangkai cerita ini sehingga kasusnya benar-benar misterius dan penyelesaiannya logis. Sekarang bandingkan dengan Kasus Mirna.

Kasus Pembunuhan Mirna

Sekarang ke kasus pembunuhan Mirna. Pertama, Kalium sianida jelas-jelas terkandung di dalam sisa kopi yang belum diminum. Dari situ polisi jelas-jelas tahu kalau korban diracun tepat diatas meja dengan segelas kopi. Dan dengan mudah pelaku yang pertama dicurigai ialah yang pertama pembuat kopi dan kedua ialah pemesan kopi. Karena pelayan cafe tidak ada hubungan sama sekali dengan korban, maka tuduhan polisi berikutnya akan mengarah kepada pemesan kopi, ini tidak lain adalah sahabatnya yaitu Jesika.

Lalu dimana hebatnya? Oke mungkin cukup pintar karena menutupi CCTV ketika melakukan kejahatan ini, tetapi itu tidak cukup pintar karena geraknya di CCTV sangat mencurigakan. *kurasa kalau dia bisa terlihat secara penuh (tanpa tertutup tas belanjaan) di CCTV dan berhasil memasukkan racunnya, itu baru hebat*

Kedua, Pelakunya jelas-jelas nggak ngerti Kimia. What? Dia itu pernah kerja di perusahaan kima loh! Yeah.. Whatever.. Tapi nyemplungin 15gr racun sianida untuk meracuni seseorang kelihatan terlalu bodoh untuk orang yang ngerti kimia. Bahkan ada beberapa sumber yang mengatakan warna kopinya sampai berubah. What a fool! Dalam ilmu kimia, ada yang namanya toksisitas, atau kadar toksik suatu senyawa. Untuk membunuh satu orang, hanya perlu kurang dari 1g sianida.


Lalu kenapa dimasukkan ke kopinya hingga 15 gram? Mungkin karena memang dia bawanya 15 gram, mungkin bahkan dia nggak tahu berapa gram yang dimasukkan dalam gelas, karena dia cuma meniru adegan-adegan film dimana untuk meracuni orang perlu memasukkan sianida sebanyak satu porsi serbuk oralit. Kalium Sianida punya bau seperti kacang Almond, itulah kenapa korban meminta temannya untuk mencium kopinya, karena kopinya kebanyakan sianida, bau kopinya jadi berbeda sama sekali.

So masih ada yang bilang kalau dia hebat? Apalagi bilang kalau dia ngerti ilmu kimia? What a joke! Kimiawan nggak sekonyol itu kali. Ada yang bilang kalau pelakunya luar biasa karena mengetahui tentang racun sianida. Buatku sih, semua yang baca Conan juga tahu masalah racun sianida ini. Dan tahu itu bukan berarti mengerti!

Tujuan penggunaan racun dalam pembunuhan, pada umumnya ialah sehingga pelaku tidak perlu berada di tempat kejadian ketika korbannya tewas. Dengan begitu dia bisa lepas dari urusan penyelidikan, atau punya alibi yang kuat sedang berada di tempat lain. Kemungkinan lainnya jika pelaku tetap berada di lokasi kejadian dia pasti menggunakan trik khusus dalam memasukkan racun ke dalam minuman atau makanan korbannya sehingga dia memiliki alibi kuat bahwa bukan dia pelakunya. Dalam kasus ini pelaku tidak punya alibi yang kuat, apa yang sedang dilakukannya ketika CCTV terhalang tas belanjaanya. Juga tak punya alibi yang kuat kenapa membuang celana-nya yang digunakan saat bertemu korban.

Dalam kasus ini, misalnya saja pelaku berada dalam pengawasan CCTV secara full (tanpa terhalang tas kertas) kemudian dia bisa memasukkan racun dalam kopinya. Ini baru benar-benar jenius.

Ini Skema Yang Lebih Menarik

Ini skemanya kalau dia ngerti kimia. Meniru skema pada serial Conan, kalium sianida sebanyak 0.8 hingga 1 gr dimasukkan dalam es batu, kemudian ditutup dengan lapisan es dan dimasukkan dalam kopi. Sebelum es meleleh, pelaku meminum/menyeruput kopi tersebut, dan sehat-sehat saja, tetapi setelah 5 menit berlalu, es akan meleleh dan kopi akan menjadi beracun, saat korban terus meminum kopi tersebut, KO-lah dia. Dengan cara ini, pelaku punya alibi yang sangat kuat bahwa nggak mungkin dia yang meracuni karena dia meminum kopinya terlebih dahulu. Make a sense kan?

Tapi trik ini jelas-jelas memerlukan kemampuan kimia dan kehati-hatian yang lebih tinggi. Pertama dia harus tahu kalau kopi yang diseduh itu pada umumnya bersuhu 90 derajat celcius, dan es batu itu bersuhu 0 derajat celcius. Mencampurkan keduanya tentu perlu perhitungan matang sehingga tahu pada menit keberapa kopi itu boleh diminum dan menit keberapa kopi itu tidak boleh lagi diminum. Ini bisa dilakukan dengan penghitungan titik leleh es batu atau eksperimen langsung. Dengan begitu korban jelas-jelas nggak akan merasakan adanya keanehan pada kopinya, sekaligus pelaku yang sedang berada di meja yang sama akan mendapat alibi yang kuat dari pihak ketiga yang ada diatas meja yang sama.

Iya kan? emoticon-Big GrinEhh... Ini aku malah bikin trik buat kasus baru.. JANGAN PERNAH DIPAKAI! JANGAN!

Satu-satunya yang menarik untuk ditelusuri dalam kasus ini ialah apa motif pembunuhanya. Kurasa pelaku yang membunuh tanpa alasan jauh lebih mengerikan daripada yang membunuh dengan motif dendam atau alasan lainnya. Karena kalau tanpa alasan, berarti ada kemungkinan dia bakalan membunuh kita tanpa alasan.

sekian ganemoticon-Wink

yang penting tinggalin jejakemoticon-Wowcantik

lihat
0
13.8K
147
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan