Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

albetbengalAvatar border
TS
albetbengal
Ketua DPP PDI-P Sebut DjarotAntitesis Ahok yang Saling Melengkapi
Ketua DPP PDI-P Sebut Djarot Antitesis Ahok yang Saling Melengkapi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPD
PDI-Perjuangan Hendrawan Supratikno
mengungkapkan pendapatnya mengenai
pencalonan kembali Basuki Tjahaja
Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.
Menurut dia, Djarot merupakan sosok
yang memiliki sifat berseberangan
dengan Basuki atau Ahok. Namun, justru
itulah yang membuat keduanya menjadi
pasangan yang ideal.
"Begini, pasangan yang ideal adalah yang
satu tesa, satu lagi antitesisnya," ujar
Hendrawan dalam diskusi umum bertema
"Kerja Nyata untuk DKI Jakarta" di
Eightyeight Kasablanka, Sabtu (3/9/2016).
Dia mengatakan Ahok merupakan sosok
yang meledak-ledak dan terbuka. Ahok
juga memiliki spontanitas tinggi. Sifatnya
yang seperti itu seringkali disalahpahami.
Hendrawan berpendapat pengagum Ahok
kebanyakan berusia 30 tahun ke bawah.
Sebab, banyak generasi muda yang muak
dengan politisi santun namun korupsi.
Sifat Ahok yang blak-blakan namun
dipercaya jujur dinilai figur baru yang
didambakan. "Tapi Pak Djarot ini
antitesisnya. Dia lebih banyak
mendengar, kalem," ujar Hendrawan.
Menurut dia, Djarot lebih banyak
mendapat simpati dari warga Jakarta
yang sudah memasuki usia 30 tahun ke
atas. Sebab, mereka dinilai lebih senang
mendengarkan Djarot yang tidak
bersuara terlalu "kencang".
"Nah kalau keduanya dikombinasikan itu
sama dengan pedal dan rem. Kapan kita
gunakan pedal dan kapan gunakan rem,"
ujar Hendrawan.
Sampai saat ini, PDI-Perjuangan belum
menentukan siapa yang akan mereka
usung dalam Pilkada DKI 2017.
Hendrawan meminta semua pihak untuk
menunggu keputusan final soal itu.
Sebelum keputusan dideklarasikan,
Hendrawan pun merasa tidak masalah
mengungkapkan pendapatnya mengenai
cocoknya Ahok dan Djarot.
PDI-P merupakan partai yang bisa
mengusung cagub dan cawagub sendiri
tanpa koalisi dalam Pilkada DKI 2017.
Mereka memiliki jumlah kursi sebanyak
28 di DPRD DKI Jakarta. Adapun, syarat
minimal untuk bisa mencalonkan cagub
dan cawagub dalam Pilkada DKI 2017
adalah 22 kursi.

megapolitan.kompas.com/read/2016/09/03/22300041/Ketua.DPP.PDI-P.Sebut.Djarot.Antitesis.Ahok.yang.Saling.Melengkapi

Tanda2 diusung partai megatron,koalisi kekeluargaan rontok ....setelah yorris dr golkar ngemeng pdip bakal ngusung ahox dan djarot lg
0
1.7K
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan